Analisis Bivariat Pengaruh Budaya Organisasi dan Fungsi Kepemimpinan Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung

dengan responden yang melakukan evaluasi secara berkelanjutan, mayoritas responden menyatakan mereka hanya terkadang melakukannya, yaitu sebanyak 39 39,4 responden. Sementara itu dalam hal dokumentasi hasil evaluasi, terdapat 4 4,0 responden yang tidak pernah mencatat setiap hasil evaluasi untuk kelengkapan dokumentasi keperawatan. Berdasarkan perhitungan nilai interval, maka kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap dikategorikan menjadi dua kategori seperti yang terdapat di tabel 4.14 berikut ini. Tabel 4.15 Distribusi Kategori Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung Kinerja Jumlah Persentase n Baik 43 43,4 Buruk 56 56,6 Total 99 100,0 Berdasarkan tabel 4.14 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap adalah buruk, yaitu sebanyak 56 56,6 responden. Terdapat hanya 43 43,3 responden yang memiliki kinerja yang baik berdasarkan penilaian kepala ruangan.

4.4 Analisis Bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen budaya organisasi dan fungsi kepemimpinan dengan variabel dependen kinerja perawat dengan menggunakan uji chi-square. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16 Hubungan Disiplin dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung Disiplin Kinerja Jumlah ρ - Value Baik Buruk n n n Baik 29 29,3 13 13,1 42 42,4 Buruk 14 14,1 43 43,5 57 57,6 0,001 Total 43 43,4 56 56,6 99 100,0 Berdasarkan tabel 4.15 di atas, menunjukkan bahwa responden yang memiliki disiplin yang baik, memiliki tingkat kinerja yang baik pula sebanyak 29 29,3 responden, sedangkan yang memiliki disiplin baik tetapi kinerja buruk sebanyak 13 13,1 . Responden yang memiliki disiplin yang buruk tetapi tingkat kinerjanya baik sebanyak 14 14,1 responden, sedangkan yang memiliki disiplin yang buruk dan tingkat kinerja yang buruk pula sebanyak 43 43,5 responden. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai ρ-value yang dihasilkan sebesar ρ 0,001 α 0,05 yang berarti bahwa Ho ditolak. Hasil ini menandakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara disiplin yang dimiliki dengan kinerja yang dihasilkan perawat pelaksana. Tabel 4.17 Hubungan Inisiatif dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung Inisiatif Kinerja Jumlah ρ - Value Baik Buruk n n n Baik 26 26,3 26 26,3 52 52,5 Buruk 17 17,2 30 30,3 47 47,5 0,166 Total 43 43,4 56 56,6 99 100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.16 menunjukkan bahwa responden dengan inisiatif yang baik memiliki kinerja yang baik pula sebanyak 26 26,3 , sedangkan responden dengan inisiatif baik dan memiliki kinerja buruk sebanyak 26 26,3 responden. Responden dengan inisiatif buruk, yang memiliki kinerja yang baik sebanyak 17 17,2 responden, sedangkan yang memiliki kinerja buruk sebanyak 30 30,3 . Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai ρ-value yang dihasilkan sebesar ρ 0,166 α 0,05 yang berarti bahwa Ho diterima. Hasil ini menandakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara inisiatif yang dimiliki dengan kinerja yang dihasilkan perawat pelaksana. Tabel 4.18 Hubungan Komunikasi dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung Komunikasi Kinerja Jumlah ρ - Value Baik Buruk n n n Baik 30 30,3 9 9,1 39 39,4 Buruk 13 13,1 47 47,5 60 60,6 0,001 Total 43 43,4 56 56,6 99 100,0 Berdasarkan tabel 4.17 menunjukkan bahwa responden dengan komunikasi yang baik memiliki kinerja yang baik pula sebanyak 30 30,3 , sedangkan responden dengan komunikasi baik dan memiliki kinerja buruk sebanyak 9 9,1 responden. Responden dengan komunikasi buruk, yang memiliki kinerja yang baik sebanyak 13 13,1 responden, sedangkan yang memiliki kinerja buruk sebanyak 47 47,5 . Universitas Sumatera Utara Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai ρ-value yang dihasilkan sebesar ρ 0,001 α 0,05 yang berarti bahwa Ho ditolak. Hasil ini menandakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara komunikasi yang dimiliki dengan kinerja yang dihasilkan perawat pelaksana. Tabel 4.19 Hubungan Kerjasama dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung Kerjasama Kinerja Jumlah ρ - Value Baik Buruk n n n Baik 32 32,3 13 13,1 45 45,5 Buruk 11 11,1 43 43,4 54 54,5 0,001 Total 43 43,4 56 56,6 99 100,0 Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan bahwa responden dengan kerjasama yang baik memiliki kinerja yang baik pula sebanyak 32 32,3 , sedangkan responden dengan kerjasama baik dan memiliki kinerja buruk sebanyak 13 13,1 responden. Responden dengan kerjasama buruk, yang memiliki kinerja yang baik sebanyak 11 11,1 responden, sedangkan yang memiliki kinerja buruk sebanyak 43 43,4 . Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai ρ-value yang dihasilkan sebesar ρ 0,001 α 0,05 yang berarti bahwa Ho ditolak. Hasil ini menandakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kerjasama yang dimiliki dengan kinerja yang dihasilkan perawat pelaksana. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.20 Hubungan Pengambilan Keputusan dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung Pengambilan Keputusan Kinerja Jumlah ρ - Value Baik Buruk n n n Baik 34 34,3 8 8,1 42 42,4 Buruk 9 9,1 48 48,5 57 57,6 0,001 Total 43 43,4 56 56,6 99 100,0 Berdasarkan tabel 4.19 menunjukkan bahwa responden yang menyatakan bahwa fungsi pengambilan keputusan yang baik memiliki kinerja yang baik pula sebanyak 34 34,3 , sedangkan yang memiliki kinerja buruk sebanyak 8 8,1 responden. Responden yang menyatakan bahwa fungsi pengambilan keputusan yang buruk, yang memiliki kinerja yang baik sebanyak 9 9,1 responden, sedangkan yang memiliki kinerja buruk sebanyak 48 48,5 . Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai ρ-value yang dihasilkan sebesar ρ 0,001 α 0,05 yang berarti bahwa Ho ditolak. Hasil ini menandakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara fungsi pengambilan keputusan yang dimiliki kepala ruangan dengan kinerja yang dihasilkan perawat pelaksana. Tabel 4.21 Hubungan Pengawasan dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung Pengawasan Kinerja Jumlah ρ - Value Baik Buruk n n n Baik 28 28,3 13 13,1 41 41,4 Buruk 15 15,2 43 43,4 58 58,6 0,001 Total 43 43,4 56 56,6 99 100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.19 menunjukkan bahwa responden yang menyatakan bahwa fungsi pengawasan yang baik, memiliki kinerja yang baik pula sebanyak 28 28,3 , sedangkan yang memiliki kinerja buruk sebanyak 13 13,1 responden. Responden yang menyatakan bahwa fungsi pengawasan yang buruk, yang memiliki kinerja yang baik sebanyak 15 15,2 responden, sedangkan yang memiliki kinerja buruk sebanyak 43 43,4 . Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai ρ-value yang dihasilkan sebesar ρ 0,001 α 0,05 yang berarti bahwa Ho ditolak. Hasil ini menandakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara fungsi pengawasan yang dimiliki kepala ruangan dengan kinerja yang dihasilkan perawat pelaksana.

4.5 Analisis Multivariat