obatan seperti heroin, kokain, dan sebagainya, cedera di kepala atau perdarahan di otak yang berat, dan tumor atau sebagai reaksi dari pembedahan.
16
2.2.2 Berdasarkan TDS dan TDD
Menurut The Joint National Committee on Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure JNC-7 tahun 2003 hipertensi dibedakan
berdasarkan Tekanan Darah Sistolik TDS dan Tekanan Darah Diastolik TDD sebagai berikut :
a. Normal bila tekanan darah sistolik 90-120 mmHg dan diastolik 60-80 mmHg
15
b. Prehypertension bila tekanan darah sistolik 120-139 mmHg dan diastolik 80-
89 mmHg c.
Hipertensi stadium 1 bila tekanan darah sistolik 140-159 mmHg dan diastolik 90-99 mmHg
d. Hipertensi stadium 2 bila tekanan darah sistolik
≥ 160 mmHg dan diastolik ≥ 100 mmHg
Bila tekanan darah penderita hipertensi berbeda dengan klasifikasi sebagai contoh TDS 170 mmHg sedangkan TDD 90 mmHg maka derajat hipertensi
ditentukan dari tekanan sistolik TDS karena merupakan tekanan yang terjadi ketika jantung berkontraksi memompakan darah.
Pada hipertensi benigna, tekanan darah sistolik maupun diastolik belum begitu meningkat, bersifat ringan atau sedang dan belum tampak kelainan atau
15
2.2.3 Berdasarkan Gejala-gejala Klinik
a. Hipertensi Benigna
Universitas Sumatera Utara
kerusakan dari target organ seperti mata, otak, jantung, dan ginjal. Juga belum nampak kelainan fungsi dari alat-alat tersebut yang sifatnya berbahaya.
b. Hipertensi Maligna Disebut juga accelerated hypertension, adalah hipertensi berat yang disertai
kelainan khas pada retina, ginjal, dan kelainan serebral. Pada retina terjadi kerusakan sel endotelial yang akan menimbulkan obliterasi atau robeknya retina.
17
Apabila diagnosis hipertensi maligna ditegakkan, pengobatan harus segera dilakukan. Diupayakan tekanan darah sistolik mencapai 120-139 mmHg. Hal ini
perlu dilakukan karena insidensi terjadinya perdarahan otak atau payah jantung pada hipertensi maligna sangat besar.
14
c. Hipertensi ensefalopati Merupakan komplikasi hipertensi maligna yang ditandai dengan gangguan
pada otak. Secara klinis bermanifestasi dengan sakit kepala yang hebat, nausea, dan muntah. Tanda gangguan serebral seperti kejang ataupun koma, dapat terjadi apabila
tekanan darah tidak segera diturunkan. Keadaan ini biasanya timbul apabila tekanan diastolik melebihi 140 mmHg. Hipertensi berat yang diikuti tanda-tanda payah
jantung, perdarahan otak, perdarahan pasca operasi merupakan keadaan kedaruratan hipertensi yang memerlukan penanganan secara seksama.
14
2.3 Gejala Klinis