harta pencaharian bersama dan dengan sendirinya menjadi lembaga harta bersama yang disebut harta syarikat. Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal
65 ayat 1 huruf b menentukan bahwa isteri yang kedua dan seterusnya tidak mempunyai hak atas harta bersama yang telah ada sebelum perkawinan dengan
isteri kedua atau berikutnya. Huruf c dari pasal tersebut menentukan bahwa semua isteri mempunyai hak bersama yang terjadi sejak perkawinannya masing-
masing
G. Metode Penelitian
1. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis. Maksudnya bahwa penelitian ini merupakan penelitian yang menggambarkan, menelaah dan menjelaskan serta
menganalisa peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai bagaimana kedudukan perjanjian perkawinan dan akibat hukumnya.
Penelitian ini merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau
beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya.
19
Menggambarkan masalah-masalah hukum dan menganalisa masalah-masalah tersebut,sehingga dapat
ditarik kesimpulan. Metode pendekatan yang dilakukan adalah metode pendekatan yuridis
normatif, yakni suatu penelitian yang meneliti peraturan-peraturan hukum melalui studi kepustakaan yang kemudian dihubungkan dengan data dan kebiasaan yang
19
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI-Press, Jakarta, 1986, h. 43.
Universitas Sumatera Utara
hidup ditengah-tengan masyarakat.
2. Lokasi Penelitian
Sesuai dengan judul tesis yaitu “ Analisis Perjanjian Perkawinan dan Akibat Hukumnya”, maka lokasi penelitian ditetapkan di Kota Medan. Alasan dan
pertimbangan lokasi penelitian ini adalah karena Kota Medan merupakan kota besar dan kebanyakan tingkat pendidikan dan status sosial masyarakatnya relatif tinggi.
3. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer diperoleh dari penelitian di lapangan dengan melakukan wawancara terhadap para responden dan nara sumber. Wawancara
dilakukan dengan maksud untuk dapat mengetahui lebih mendalam tentang bagaimana kedudukan perjanjian perkawinan dan akibat
hukumnya. b.
Data Sekunder Data sekuder dalam penelitian ini adalah data-dat yang diperoleh dari
penelitianpenelusuran kepustakaan yang mempunyai kekuatan mengikat yang dapat dibedakan atas bahan hukum primer, sekunder dan tertier.
20
20
Bahan hukum primer adalah bahan-bahan hukumyang mengiikat, yakni norma-norma hukum seperti antara lain : Peraturan perundang-undangan. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang
memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer. Selanjutnya bahan hukum tertier adalah bahan yang memberikan petunjuk ataupun penjelasan terhadap bahan-bahan hukum primer dan sekundwer.
Lihat Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Penerbit UI Press, Jakarta, 1986, hal 55.
Universitas Sumatera Utara
4. Tehnik Pengumpulan Data