UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.6.3 Uji Homogenitas Sediaan Lipstik
Sediaan lipstik dikatakan homogen apabila tidak terdapat butir- butir kasar atau grity ketika dioleskan pada kaca objek. Adanya butir-butir
kasar atau grity menandakan sediaan lipstik tidak homogen karena tidak terdispersinya antar komponen lipstik Utami, 2013. Hasil pengujian
homogenitas menunjukkan bahwa sediaan lipstik yang dihasilkan tidak memperlihatkan adanya butir-butir kasar atau grity saat dioleskan pada
kaca objek. Selain diuji dengan cara tersebut, sediaan lipstik juga dilihat homogenitas warnanya sampai ke bagian dalam dengan cara sediaan
lipstik dibelah membujur dan dilihat apakah warna merata sampai ke bagian dalam lipstik. Setelah sediaan lipstik dibelah terlihat bahwa seluruh
sediaan lipstik memiliki warna yang merata sampai ke bagian dalam. Hal ini menujukkan bahwa sediaan lipstik homogen pada penyimpanan suhu
kamar 25
o
C maupun suhu tinggi 40
o
C. Hasil uji homogenitas sediaan lipstik dapat dilihat pada Lampiran 8.
4.6.4 Uji Titik Lebur Sediaan Lipstik
Berdasarkan hasil pengujian titik lebur pada suhu yang bebeda terlihat bahwa ketiga formula memiliki titik lebur yang bervariasi. Hasil
uji titik lebur sediaan lipstik selama penyimpanan pada suhu ruang 25
o
C cenderung memiliki titik lebur yang tetap. Pada kondisi penyimpanan suhu
tinggi 40
o
C terlihat bahwa terjadi penurunan titik lebur sediaan lipstik bila dibandingkan dengan hasil uji kekuatan pada evaluasi awal. Hal ini
kemungkinan karena kondisi penyimpanan dengan suhu tinggi 40
o
C mendekati suhu lebur sediaan lipstik sehingga ketika dilakukan
penyimpanan selama 4 minggu sediaan lipstik sedikit melunak dan titik leburnya menurun.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.4 Hasil Uji Titik Lebur Sediaan Lipstik
Suhu Minggu
Ke- Formula I
Formula II Formula III
Ruang 25
o
C Tinggi
40
o
C 1
2 3
4 1
2 3
4 55
o
C 55
o
C 55
o
C 55
o
C 53
o
C 52
o
C 52
o
C 52
o
C 58
o
C 58
o
C 58
o
C 58
o
C 57
o
C 56
o
C 55
o
C 55
o
C 60
o
C 60
o
C 60
o
C 60
o
C 59
o
C 58
o
C 58
o
C 56
o
C Tabel 4.4 menunjukkan bahwa ketiga formulasi sediaan lipstik
pada penyimpanan suhu kamar 25
o
C memiliki titik lebur pada kisaran 55-60
o
C dan pada penyimpanan suhu tinggi 40
o
C memiliki titik lebur pada kisaran 52-59
o
C. Titik lebur sediaan lipstik yang ideal yaitu di atas 50
o
C. Titik lebur sediaan lipstik sebaiknya melebihi kisaran suhu yang ideal. Hasil titik lebur ini menunjukkan bahwa sediaan lipstik yang dibuat
memenuhi persyaratan.
4.6.5 Uji Kekuatan Sediaan Lipstik
Uji kekuatan sediaan lipstik dilakukan dengan menggunakan alat seberat 4,44 gram yang digantungkan pada sediaan lipstik. Dari hasil
pengujian kekuatan sediaan lipstik ketiga formula pada suhu yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan kemampuan sediaan lipstik menahan
beban. Sediaan lipstik pada formula I memiliki kekuatan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan sediaan lipstik pada formula II dan formula III.
Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan konsentrasi pewarna ekstrak ubi jalar ungu yang digunakan dalam formulasi. Semakin
besar konsentrasi pewarna yang digunakan, maka minyak jarak yang digunakan pun berkurang sehingga jumlah wax akan meningkatkan jumlah
padatan dalam emulsi sehingga sediaan lipstik yang terbentuk akan semakin keras, sebaliknya bila konsentrasi pewarna yang digunakan
berkurang maka minyak jarak yang digunakan akan bertambah sehingga
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
akan menambah jumlah cairan dalam emulsi dan sediaan lipstik yang terbentuk semakin lunak Perdanakusuma dan Wulandari, 2003.
Kekuatan sediaan lipstik dapat pula dipengaruhi oleh titik lebur dimana kekuatan akan meningkat seiring dengan titik lebur sediaan lipstik
yang dihasilkan. Jika dilihat hasil antara uji kekuatan dan uji titik lebur sediaan lipstik memiliki kesinambungan yaitu pada formula I memiliki
kakuatan paling rendah dibandingkan formula II dan formula III. Hal tersebut mungkin diakibatkan karena sediaan lipstik formula I memiliki
titik lebur yang lebih rendah dibandingkan formula II dan formula III sehingga kekuatan yang dihasilkan juga lebih rendah.
Tabel 4.5 Hasil Uji Kekuatan Sediaan Lipstik
Suhu Minggu
Ke- Formula I
Formula II Formula III
Ruang 25
o
C Tinggi
40
o
C 1
2 3
4 1
2 3
4 94,44 gram
94,44 gram 94,44 gram
94,44 gram 84,44 gram
84,44 gram 84,44 gram
74,44 gram 124,44 gram
124,44 gram 124,44 gram
124,44 gram 104,44 gram
104,44 gram
94,44 gram 94,44 gram
134,44 gram 134,44 gram
134,44 gram 134,44 gram
124,44 gram 114,44 gram
114,44 gram 114,44 gram
Hasil uji kekuatan sediaan lipstik selama penyimpanan pada suhu ruang 25
o
C terlihat bahwa formula I, formula II, dan formula III cenderung memiliki kekuatan yang tetap bila dibandingkan dengan hasil
uji kekuatan pada evaluasi awal. Berbeda dengan kondisi penyimpanan pada suhu tinggi 40
o
C terlihat bahwa terjadi penurunan kekuatan sediaan lipstik bila dibandingkan dengan hasil uji kekuatan pada evaluasi awal.
Hal ini dikarenakan titik lebur sediaan lipstik pada suhu tinggi 40
o
C mengalami penurunan sehingga kekuatannya pun ikut mengalami
penurunan.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.6.6 Uji Daya Oles Sediaan Lipstik