UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Formulasi III : Sediaan dengan konsentrasi ekstrak 9
3.3.6 Pembuatan Sediaan Lipstik
Lebur cera alba, carnauba wax, minyak jarak, propil paraben, BHT dan ekstrak ubi jalar ungu di atas hot plate. Setelah melebur, campuran
digerus hingga homogen M1. Lebur adeps lanae, vaselin dan isopropil miristat M2. Campurkan M2 ke dalam M1 dan kemudian digerus hingga
homogen M3. Lebur M3 di atas hot plate dan setelah melebur segera dimasukkan ke dalam cetakan lipstik. Diamkan ± 10 menit sampai lipstik
mengeras. Keluarkan lipstik dari cetakan dan dimasukkan ke dalam wadah lipstik.
3.3.7 Evaluasi Fisik Sediaan Lipstik 3.3.7.1 Uji Organoleptis
Pengujian ini meliputi pemeriksaan warna, bentuk, dan bau sediaan yang dihasilkan Anvisa, 2005.
3.3.7.2 Uji Titik Lebur
Pengamatan dilakukan terhadap titik lebur lipstik dengan cara melebur lipstik. Sediaan lipstik yang baik adalah sediaan lipstik dengan
titik lebur dengan suhu di atas 50ºC. Lipstik dimasukkan dalam pipa piler kaca hingga membentuk kolom di dasar tabung dengan tinggi 2,5 mm
hingga 3,5 mm setelah diisi semampat mungkin dengan cara mengetukkan secukupnya pada permukaan padat. Panaskan tangas hingga suhu lebih
kurang 10
o
di bawah suhu lebur yang diperkirakan, dan naikkan suhu dengan kecepatan 1
o
± 0,5
o
per menit. Masukkan kapiler, bila suhu mencapai 5
o
di bawah suhu terendah yang diperkirakan, lanjutkan pemanasan hingga melebur sempurna. Catat jarak lebur Anonim, 1995.
3.3.7.3 Uji Kekuatan
Pengamatan dilakukan terhadap kekuatan lipstik dengan cara lipstik diletakkan horizontal kemudian digantungkan beban yang berfungsi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sebagai penekan. Tiap 30 detik berat penekan ditambah 10 gram. Penambahan berat sebagai penekanan dilakukan terus menerus sampai
lipstik patah, pada saat lipstik patah merupakan nilai kekuatan lipstiknya Vishwakarma et al., 2011.
3.3.7.4 Uji Homogenitas
Masing-masing sediaan
lipstik yang
dibuat diperiksa
homogenitasnya dengan cara mengoleskan sejumlah tertentu sediaan pada kaca yang transparan. Sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen
dan tidak terlihat adanya butir-butir kasar Risnawati, 2012.
3.3.7.5 Uji Daya Oles
Uji oles dilakukan secara visual dengan cara mengoleskan lipstik pada kulit punggung tangan kemudian mengamati banyaknya warna yang
menempel dengan perlakuan 5 kali pengolesan. Sediaan lipstik dikatakan mempunyai daya oles yang baik jika warna yang menempel pada kulit
punggung tangan banyak dan merata Risnawati, 2012.
3.3.7.6 Uji Stabilitas
Pengujian dilakukan dengan menyimpan sediaan pada suhu tinggi 40
o
C dan suhu kamar 25
o
C selama 1 bulan, dan dilakukan pengamatan setiap 1 minggu sekali terhadap adanya perubahan warna, bentuk dan bau
Anvisa, 2005.
3.3.7.7 Uji Cycling Test