Permintaan Ibu terhadap Pertolongan Persalinan

62 Dalam studi ini, variabel pengambil keputusan dalam keluarga tidak berpengaruh baik terhadap besarnya kebutuhan ibu terhadap pertolongan persalinan dukun bayi, Puskesmas maupun tenaga kesehatan di luar Puskesmas. Hal ini disebabkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara variabel pengambil keputusan dengan kebutuhan ibu terhadap pertolongan persalinan dukun bayi, Puskesmas maupun tenaga kesehatan di luar Puskesmas. Dalam studi ini, kebiasaan masyarakat dalam melakukan persalinan mempunyai pengaruh pada kebutuhan ibu terhadap pertolongan persalinan dukun bayi, Puskesmas dan tenaga kesehatan di luar Puskesmas. Hal ini sejalan dengan pendapat Green 2004, yang menyatakan bahwa salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku adalah faktor predisposing pengetahuan, sikap nilai kepercayaan. Faktor predisposing merupakan faktor yang dapat memotivasi seseorang untuk mengambil tindakan kesehatan yang dirasa paling sesuai.

4.2.2 Permintaan Ibu terhadap Pertolongan Persalinan

Hasil studi membuktikan bahwa jumlah permintaan pertolongan persalinan yang tertinggi, tertuju pada tenaga kesehatan di luar Puskesmas 58,1 dan permintaan terendah tertuju pada Dukun Bayi 2,8. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, sudah semakin baik namun masih perlu pemikiran dan usaha lebih lanjut, untuk mengubah permintaan pertolongan persalinan oleh dukun bayi menjadi oleh tenaga kesehatan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada satu faktorpun, dari 8 variabel bebas yang diteliti, yang mempunyai pengaruh pada permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan dukun di wilayah kerja Puskesmas Pamulang. Rendahnya angka permintaan persalinan oleh dukun bayi menunjukkan permintaan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan di Pamulang, baik Tenaga kesehatan non Puskesmas 58,1 dan Puskesmas 39,1 menunjukkan bahwa tenaga kesehatan telah menjadi pilihan utama untuk permintaan pertolongan persalinan di Pamulang. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada satu faktorpun, dari 8 variabel bebas yang diteliti, yang mempunyai pengaruh pada permintaan ibu 63 terhadap pertolongan persalinan dukun bayi P 0,1000. Hal ini kemungkinan disebabkan permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan dukun bayi lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ikut diteliti. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kebutuhan ibu dan jarak rumah dengan tempat persalinan dalam satuan menit, mempunyai pengaruh pada permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan Puskesmas P = 0,0822; P= 0,0001, dan faktor yang paling besar pengaruhnya adalah faktor kebutuhan ibu terhadap pertolongan persalinan Puskesmas R = 0,8837. Sedangkan kebutuhan ibu, jarak rumah dengan tempat persalinan dalam satuan menit, sisitim birokrasi, dan kepuasan konsumen mempunyai pengaruh pada permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan tenaga kesehatan di luar Puskesmas P = 0,0001; P = 0,0001; P = 0,0197; dan P = 0,0628 dan faktor yang paling berpengaruh adalah faktor kebutuhan ibu terhadap pertolongan persalinan tenaga kesehatan di luar Puskesmas R = 0,6856 dan yang paling kecil pengarunya adalah faktor kepuasan konsumen R = 0,0984. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan seperti dalam tabel berikut ini. Tabel 4.22. Hasil Uji Statistik Antara Variabel Bebas yang Mempunyai Pengaruh dengan Permintaan Ibu Terhadap Pertolongan Persalinan, 2010 Variabel Permintaan ibu terhadap Dukun bayi Puskesmas Nankes Non Puskesmas Kebutuhan ibu Jarak rumah –tempat persalinan Sistim birokrasi Kepuasan konsumen - - - - Berpengaruh Berpengaruh - - Berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh Dari tabel 4.22. diatas, dapat dilihat bahwa semakin professional tenaga penolong persalinan yang diminta, semakin banyak faktor yang memepengaruhinnya. Jika dilihat dari dimensi ekonomi, variabel jarak tempuh, sistim birokrasi, dan kepuasan konsumen merupakan variabel yang berkaitan dengan biaya uang. Sehingga dapat dikatakan, semakin profesional tenaga 64 penolong persalinan yang diminta akan semakin banyak kriteria ekonomi yang menjadi bahan pertimbangan. Untuk permintaan terhadap dukun bayi, kriteria yang digunkan sebagai bahan pertimbangan lebih bersifat behavioral perilakukebiasaan yang berlaku. Dari hasil analisis tentang kebutuhan ibu terhadap pelayanan pertolongan persalinan di atas dan dihubungkan dengan yang dikemukakan oleh Malow dan Hezberg, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel yang termasuk dalam faktor sosio demografis, sosiopsikologis dan epidemiologis bukan merupakan penyebab langsung digunakanya sarana pelayanan kesehatan, melainkan hanya untuk menimbulkan timbulnya rasa membutuhkan felt need. Rasa membutuhkan felt need inilah yang merupakan suatu pendorong motivator digunakannya sarana pelayanan kesehatan. Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa kebutuhan ibu mempunyai pengaruh yang sangat besar pada permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan Puskesmas dan tenaga keehatan di luar Puskesmas. Adanya pengaruhnya faktor kebutuhan pada permintaan pelayanan kesehatan, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Kalimo 2005. Menurut Kalimo, penggunaan atau permintaan pelayanan kesehatan didorong oleh kebutuhan yang dirasakan felt need. Sedangkan untuk menentukan felt need tersebut, harus ditanyakan langsung pada yang bersangkutan dalam studi ini dilakukan dengan cara wawancara langsung pada responden. Hal ini juga sejalan dengan hasil studi Budiarto 2004, yang menyatakan bahwa demand Puskesmas dan demand pelayanan kesehatan non Puskesmas dipengaruhi oleh kebutuhan individu atau keluarga. Hasil studi dari Indriati Basong 2007, juga menunjukkan bahwa felt need ibu terhadap posyandu mempunyai pengaruh terhadap penggunaan posyandu oleh ibu dan balita. Dari uji statistik terbukti bahwa variabel jarak tempuh antara rumah dengan tempat persalinan mempunyai pengaruh pada permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan Puskesmas dan permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan tenaga kesehatan di luar Puskesmas. Hal ini sejalan dengan hasil studi Gesler dan Meade 2005, yang menunjukkan bahwa jarak mempunyai pengaruh terhadap pencarian pelayanan kesehatan. Hasil studi Guzick 2006, juga 65 menunjukkan bahwa jarak dan tempat tinggal berpengaruh pada demand dokter umum dan dokter ahli penyakit dalam. Hasil studi ini membuktikan bahwa sistim birokrasi, dan kepuasan konsumen mempunyai pengaruh pada permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan tenaga kesehatan di luar Puskesmas tetapi, tidak mempunyai pengaruh pada permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan Puskesmas. Hal ini disebabkan karena variabel sistim birokrasi dan kepuasan konsumen tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kebutuhan ibu terhadap pertolongan persalinan Puskesmas. Sedangkan variabel ada-tidaknya penyulit dalam persalinan, jumlah tempat persalinan yang ada dan biaya persalinan yang akan dikeluarkan terbukti tidak berpengaruh pada besarnya permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan Puskesmas dan permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan tenaga keehatan di luar Puskesmas. Variabel ada atau tidaknya penyulit dalam persalinan tidak mempuyai pengaruh terhadap besarnya permintaan kemungkinan disebabkan karena sebagaian besar responden tidak mengalami penyulit pada saat persalinan, sehingga tidak mempengaruhi permintaan. Jumlah tempat persalinan yang ada tidak berpengaruh terhadap besarnya permintaan pertolongan persalinan dukun bayi, Puskesmas maupun tenaga kesehatan di luar Puskesmas. Hal ini diebabkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara variabel jumlah tempat persalinan yang ada dengan permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan dukun bayi, Puskesmas maupun tenaga kesehatan di luar Puskesmas. Biaya persalinan yang akan dikeluarkan tidak mempunyai pengaruh terhadap permintaan pertolongan persalinan dukun bayi, Puskesmas maupun tenaga kesehatan di luar Puskesmas. Hal ini disebabkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara variabel biaya yang akan dikeluarkan dengan permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan dukun bayi, Puskesmas maupun tenaga kesehatan di luar Puskesmas. Hal ini kemungkinan disebabkan peristiwa persalinan adalah peristiwa yang ditunggu-tunggu, sehingga biaya persalinannya sudah disediakan sebelumnya. 66 Hal ini bertentangan dengan hasil studi dari Irene Budisantoso, yang menyatakan bahwa demand pelayanan gigi Puskesmas dipengaruhi oleh biaya Puskesmas. Faktor biaya ini, menurut hasil studi Budianto, juga merupakan pertimbangan utama dari keluarga pedesaan, yang sangat mempengaruhi demand pelayanan kesehatan Puskesmas. 4.2.3 Perubahan Kebutuhan Ibu menjadi permintaan ibu terhadap Pelayanan Pertolongan Persalinan Hasil uji statistik menunjukkan bahwa jarak tempuh rumah dengan tempat persalinan dalam satuan menit dan ada tidaknya penyulit dalam persalinan mempunyai pengaruh pada perubahan kebutuhan ibu menjadi permintaan ibu terhadap pelayanan pertolongan persalinan P = 0,0254 dan P = 0,0001, dan faktor yang paling besar pengaruhnya adalah faktor ada tidaknya penyulit pada saat persalinan R = 0,2241. Sedangkan sistim birokrasi, jumlah tempat persalinan yang ada, biaya persalinan yang akan dikeluarkan dan kepuasan konsumen tidak mempunyai pengaruh pada perubahan kebutuhan ibu menjadi permintaan ibu terhadap pelayanan pertolongan persalinan. Hal ini disebabkan variabel sistim birokrasi, biaya yang akan dikeluarkan dan kepuasan konsumen tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan perubahan kebutuhan ibu menjadi permintaan ibu terhadap pertolongan persalinan. Hal ini kemungkinan disebabkan perubahan kebutuhan menjadi permintaan pada pelayanan pertolo ngan persalinan berkaitan dengan “proses persalinan” itu sendiri, yang seringkali tanda-tandanya dirasakan secara mendadak. Karena keterbatasan waktu itu pula, maka jarak mempunyai pengaruh pada perubahan ini. Sedangkan ada-tidaknya penyulit dalam persalinan sangat berpengaruh dalam perubahan ini, karena pada saat ada penyulit responden seringkali tidak mempunyai alternatif memilih. 67

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Karakteristik Ibu Pasangan Usia Subur yang Mengalami Abortus di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2010-2013

3 79 124

Analisis Permintaan Pelayanan Persalinan Menggunakan Jaminan Persalinan Pada Ibu-Ibu Yang Telah Mendapatkan Pelayanan Jaminan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Plus Perbaungan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

0 52 86

Pengetahuan Wanita Usia Subur Terhadap Pelaksanaan Imunisasi Tetanus Toxoid 5 di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014

2 76 45

Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur (WUS) dengan Upaya Mengurangi Premenstrual Syndrome di Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe Tahun 2013

1 92 159

Pengaruh Persepsi Ibu Hamil Pada Faktor Organisasi Puskesmas Terhadap Permintaan Pertolongan Persalinan Di Puskesmas Medan Area Selatan Tahun 2002

1 33 84

Determinan Tingginya Permintaan Sterilisasi (MOW) Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2003

0 35 57

Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur Tentang Kesehatan Reproduksi Wanita di Lingkungan VIII Kelurahan Kampung Lalang

2 45 86

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE PERINEAL PADA PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP KEJADIAN KEPTUHAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBUMEN I KABUPATEN KEBUMEN

0 0 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Permintaan (Demand) - Analisis Permintaan Pelayanan Persalinan Menggunakan Jaminan Persalinan Pada Ibu-Ibu Yang Telah Mendapatkan Pelayanan Jaminan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Plus Perbaungan Kecamatan Perbaungan Kabu

0 0 20

ANALISIS PERMINTAAN PELAYANAN PERSALINAN MENGGUNAKAN JAMINAN PERSALINAN PADA IBU-IBU YANG TELAH MENDAPATKAN PELAYANAN JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLUS PERBAUNGAN KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TESIS

0 1 13