Data Sekunder Metoda Pengumpulan Data 1. Data Primer

Sampel dalam penelitian ini diambil secara random sample sampel acak. Populasi yang jumlahnya 2019 orang diambil secara acak agar setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Untuk menentukan besar sampel digunakan rumus Notoatmodjo, 2003. Rumus : n = Keterangan : N :Besar Populasi n :Besar Sampel d :Tingkat KepercayaanKetepatan yang diinginkan d = 10 = 0,1 n = n = n= 95,280 n= 95 orang Dengan menggunakan rumus tersebut maka jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 95 orang. 3.4. Metoda Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer Pengambilan data primer dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner.

3.4.2. Data Sekunder

Universitas Sumatera Utara Pengambilan data sekunder diperoleh dari Kantor Kepala Desa dan Puskesmas SukaJulu. 3.5.Aspek Pengukuran 1. Umur Alat Pengumpul datta : wawancarapengamatan Kategori : a. 20-30 thn b. 30 thn 2. Jenis Kelamin Alat Pengumpul datta : wawancarapengamatan Kategori : a. Laki-laki b. Perempuann 3. Pendidikan Alat Pengumpul data : wawancarapengamatan Kategori : a. Rendah, jika tamat SLTP b. Tinggi,jika tamat SLTA 4. Frekuensi pemakaian Pestida Alat Pengumpul data : wawancarapengamatan Kategori a. 3 kali dalam seminggu b. 3 kali dalam seminggu 5. Waktu pemakaian pestisida Universitas Sumatera Utara Alat Pengumpul datta : wawancarapengamatan Kategori a. Pagi b. Siang c. Sore 6. Pengetahuan Pengukuran pengetahuan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada responden. Kuesioner dibacakan kepada responden tanpa menunjukkan jawaban. Jawaban responden disesuaikan dengan jawaban kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Perhitungan skor berdasarkan jumlah jawaban responden yang sama dengan jawaban kuesioner. Adapun perhitungan skor pengetahuan adalah sebagai berikut : a. Skor 0 : Jika tidak ada jawaban yang benar atau tidak tahu b. Skor 1 : Jika hanya 1 jawaban oleh responden c. Skor 2 : jika sebanyak 2-3 pilihan dijawab oleh responden d. Skor 3 : Jika seluruh pilihan dijawab benar oleh responden Untuk penilaian tingkat pengetahuan responden maka digunakan 15 pertanyaan kuesioner dengan total nilai maksimal 45. Berdasarkan skala likert, pengetahuan responden dikategorikan sebagai berikut : 1 Tingkat pengetahuan baik jika nilai skor responden ≥ 65 dengan rentang 30-45 2 Tingkat pengetahuan kurang baik jika nilai skor respo nden ≤ 65 dengan rentang 1-29 7. Sikap Universitas Sumatera Utara Perhitungan skor berdasarkan jumlah jawaban responden yang sama dengan jawaban kuesioner. Adapun perhitungan skor sikap adalah sebagai berikut : a. Skor 1 : jika jawaban setuju pada pernyataan sikap responden di kuesioner b. Skor 0 :jika jawaban tidak setuju pada pernyataan sikap responden di kuesioner Berdasarkan total nilai diperoleh dari 10 pertanyaan, maka total nilai maksimal adalah 10 . Berdasarkan skala Likert, sikap responden dikategorikan sebagai berikut : 1 Sikap Baik jika nilai responden ≥ 65 dengan rentang 7-10 2 Sikap kurang baik jika nilai skor res ponden ≤ 65 dengan rentang 1-6 8. Tindakan Perhitungan skor berdasarkan jumlah jawaban responden yang sama dengan jawaban kuesioner. Adapun perhitungan skor sikap adalah sebagai berikut : a. Skor 1 : jika jawaban ya oleh responden pada pernyataan tindakan responden di kuesioner b. Skor 0 : jika jawaban tidak oleh responden pada pernyataan tindakan responden di kuesioner Berdasarkan total nilai diperoleh dari 10 pertanyaan, maka nilai maksimal adalah 10. Berdasarkan skala Likert tindakan responden dikategorikan sebagai berikut Hidayat, 2007 : 1. Tindakan Baik jika nilai skor responden ≥ 65 dengan rentang 7-10 2. Tindakan Kurang baik jika nilai responden ≤ 65 dengan rentang 1-6 9. Keluhan Kesehatan Petani Universitas Sumatera Utara Gejala yang dirasakan oleh petani sebulan terakhir setelah menggunakan pestisida. Berdasarkan pertanyaan, maka keluhan dikategorikan sebagai berikut. 1. Tidak ada Keluhan, jika tidak mengalami salah satu keluhan. 2. Ada Keluhan, jika mengalami salah satu atau lebih dari satu keluhan yang dirasakan.

3.6. Defenisi Operasional

Dokumen yang terkait

Hubungan Personal Hygiene dan Pemakaian Alat Pelindung Diri Pada Petani Dengan Infeksi Cacing di Desa Paribun Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2004

2 46 76

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

1 3 16

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 2

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 5

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

1 5 37

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 2 2

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014 Appendix

0 0 74

Personal Hygiene, Alat Pelindung Diri (APD) serta keluhan penyakit kulit pada petani di Desa Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2017

0 0 15

Personal Hygiene, Alat Pelindung Diri (APD) serta keluhan penyakit kulit pada petani di Desa Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2017

0 0 2

Personal Hygiene, Alat Pelindung Diri (APD) serta keluhan penyakit kulit pada petani di Desa Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2017

1 3 6