penelitian tentang Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida dan Alat
Pelindung Diri APD Serta Keluhan Kesehatan Petani di Desa Suka Julu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014 khususnya bagi petani. Agar
dapat menambah pengetahuan dan menjadi sadar tentang pentingnya kesehatan sehingga dapat membantu mencegah dan meminimalisir masalah baik penyakit
maupun keracunan akibat pestisida pada petani tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah adalah bagaimana Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida dan Alat Pelindung Diri
APD serta Keluhan Kesehatan Petani di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida dan Alat Pelindung Diri APD serta Keluhan Kesehatan Petani di Desa Sukajulu
Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014.
1.3.2. Tujuan Khusus
1 Untuk mengetahui karakteristik petani di Desa Suka Julu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan. 2 Untuk mengetahui pengetahuan petani tentang penggunaan Pestisida dan Alat
Pelindung Diri APD di Desa Sukajulu . 3 Untuk mengetahui sikap petani tentang penggunaan Pestisida dan Alat
Pelindung Diri APD di Desa Sukajulu .
Universitas Sumatera Utara
4 Untuk mengetahui tindakan petani tentang penggunaan Pestisida dan Alat Pelindung Diri APD di Desa Sukajulu.
5 Untuk mengetahui karakteristik Pestisida. 6 Untuk mengetahui keluhan kesehatan yang dialami oleh petani di Desa
Sukajulu akibat penggunaan Pestisida.
1.4. Manfaat Penelitian
1 Sebagai masukan kepada petani tentang Penggunaan Pestisida dan Alat
Pelindung Diri APD dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan menjadi sadar tentang pentingnya kesehatan sehingga dapat membantu
mencegah dan meminimalisir masalah keracunan akibat pestisida. 2
Sebagai bahan masukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten karo tentang Penggunaan Pestisida dan Alat Pelindung Diri APD.
3 Untuk menambah wawasan penulis tentang Penggunaan Pestisida dan Alat
Pelindung Diri APD.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pestisida 2.1.1 Sejarah Pestisida
Pestisida terbagi atas tiga bagian yaitu pertama pestisida organik alamiah atau disebut pestisida botanik, kedua yaitu pestisida organik biologi dan yang
ketiga yaitu pestisida organik sintesis yang merupakan senyawa kimia sintetik yang sangat beracun. Pada tahun 1763 pestisida yang dipergunakan adalah
pestisida organik yaitu menggunakan nikotin dari tembakau yang berfungsi sebagai insektisida Isnaini,2006.
Pada abad ke 19 diintroduksi dua jenis pestisida alami yaitu, pyretrum yang diekstrak dari chrysantheum dan rotenon yang diekstrak dari akar tuba
Derris eliptica. Paul Herman Muller menemukan DDT yang sangat efektif sebagai insektisida. Organoklorin menjadi dominan, namun segera digantikan
oleh organofosfat dan karbamat pada tahun 1975 di negara maju. Senyawa piretrin menjadi insektisida dominan. Herbisida berkembang dan mulai digunakan secara
luas pada tahun 1960an dengan triazin dan senyawa berbasis nitrogen lainnya, asam karboksilat, dan glifosat. Pada tahun 1960an, ditemukan bahwa DDR
menyebabkan berbagai burung pemakan ikan tidak bereproduksi, yang menjadi masalah serius bagi keanekaragaman hayati. Penggunaan DDT dalam pertanian
kini dilarang dalam Konvensi Stockholm, namun masih digunakan di beberapa negara berkembang untuk mencegah malaria dan penyakit tropis lainnya dengan
menyemprotkannya ke dinding untuk mencegah kehadiran nyamuk Sastroutomo, 1992.
Universitas Sumatera Utara