faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang diantaranya :
a Faktor Internal
Yaitu faktor yang berasal bathin dari pelaku itu sendiri,seperti faktor pendidikan dan keluarga dalam melakukan tindak pidana pencurian dengan
kekerasan. b
Faktor Eksternal Yaitu faktor yang berasal dari luar diri pelaku dalam melakukan tindak
pidana pencurian dengan kekerasan seperti , lingkungan sosial, pengaruh massa ,teknologi dan lain-lain.
3. KEBIJAKAN HUKUM DALAM UPAYA PENANGGULANGAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN.
Kebijakan penanggulangan tindak pidana dapat dikelompokkan menjadi 2 dua macam yaitu :
25
1. Kebijakan penanggulangan tindak pidana dengan menggunakan sarana
hukum pidana penal policy ; dan 2.
Kebijakan penanggulangan tindak pidana dengan menggunakan sarana diluar hukum pidana non-penal policy
25
Teguh Prasetyo dan Abdul Halamanim Barkatullah. Politik Hukum Pidana : Kajian Kebijakan Kriminalisasi Dan Dekriminalisasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005. halaman.17
Pada dasarnya penal policy lebih menitik beratkan pada tindakan represif setelah terjadinya suatu tindak pidana, sedangkan non-penal policy lebih
menekankan pada tindakan preventif sebelum terjadinya suatu tindak pidana. Marc Ancel menyatakan bahwa “modern criminal science” terdiri dari tiga
komponen “Criminology”, “Criminal Law” dan “Penal Policy”. Marc Ancel mengemukakan bahwa “Penal Policy”adalah suatu ilmu sekaligus seni yang pada
akhirnya mempunyai tujuan praktis untuk memungkinkan peraturan hukum positif dirumuskan secara lebih baik dan untuk memberi pedoman tidak hanya kepada
pembuat undang-undang, tetapi juga kepada pengadilan yang menerapkan undang-undang, dan juga kepada para penyelenggara atau pelaksana putusan
pengadilan
26
Usaha penanggulangan kejahatan dengan hukum pidana pada hakikatnya merupakan bagian dari usaha penegakan hukum khususnya penegakan hukum
pidana.Oleh karena itu sering dikatakan bahwa politik atau kebijakan hukum pidana merupakan bagian dari penegakan hukum Law enforcement policy.Usaha
penanggulangan kejahatan lewat undang-undang hukum pidana pada hakikatnya juga merupakan bagian dari usaha perlindungan masyarakat social welfare.
.
27
Kebijakan sosial social policy dapat diartikan sebagai segala usaha yang rasional untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan sekaligus mencakup
perlindungan masyarakat. Jadi, di dalam pengertian “social policy” sekaligus
26
Barda Nawawi Arief. Kebijakan Hukum Pidana : Perkembangan Penyusunan Konsep KUHP Baru. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2011. halaman.23.
27
Barda Nawawi Arief. Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1996. halaman. 29-30.
tercakup di dalamnya “tercakup di dalamnya “social welfare policy” dan”social derence policy”. Dilihat dalam arti luas, kebijakan hukum pidana dapat mencakup
ruang lingkup kebijakan di bidang hukum pidana material, di bidang hukum formal dan di bidang hukum pelaksanaan pidana.
28
Spesifikasi penelitian hukum yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian hukum yang Yuridis Nornatif dinamakan juga
dengan penelitian hukum normatif atau penelitian hukum doktrinal.Pada penelitian normatif data sekunder sebagai sumberbahan informasi dapat
merupakan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tirtier. Pelaksanaan penelitian normatif secara garis besar ditujukan kepada :
G. Metode Penelitian.