3. Kepemimpinan merupakan subjek yang penting di dalam manajemen dan ilmu administrasi karena kepemimpinan terkait dengan hubungan antara atasan dan
bawahan di dalam organisasi. 4. Kepemimpinan merupakan proses berorientasi kepada manusia dan dapat
diukur dari pengaruhnya terhadap perilaku organisasi. 5. Kepemimpinan pemerintahan adalah sikap, perilaku dan kegiatan pemimpin
pemrintahan di pusat dan daerah dalam upaya mencapai tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi yang dilakukan oleh seseorang dalam
mengelola anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan organisasi melalui proses komunikasi yang jelas. Proses mempengaruhi ini tentunya tidak
paksaan,namun disertai dengan pemberian motivasi sehingga sehingga seorang pemimpin itu mampu berinteraksi dan menginspirasikan tugas dan bawahannya
dengan menerapkan teknik-teknik tertentu.pemimpin juga harus menerapkan bagaimana gaya kepemimpinannya seperti bagaimana kebiasaan berkomunikasi
antara bawahanya,memiliki khas tersendiri pada gaya kepemimpinannya yang berbeda dengan pemimpin-pemimpin yang lainnya agar di antara pemimpin dan
bawahanya selalu saling memahami apa yang menjadi tujuan organisasi tersebut.
1.5.1.2 Gaya Dan Tipe Kepemimpinan
Pemimpin itu mempunyai sifat,kebiasaan,temperamen,watak dan keperibadian sendiri yang unik dan khas,sehingga tingkah laku dan gaya yang
Universitas Sumatera Utara
membedakan dirinya dengan orang lain.gaya hidupnya pasti mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya.
Menurut Nawawi 1992:83 bahwa apabila aktivitas kepemimpinan dipilih-dipilih,maka akan terlihat gaya kepemimpinan dengan polanya masing-
masing.gaya kepemimpinan ini gilirannya ternyata merupakan dasar dalam membedakan atau mengklasifikasikan tipe kepemimpinannya.
Dari berbangai studi tentang kepemimpinan,diketaui ada beberapa gaya kepemimpinan yang paling umum dikenal,yaitu:
1.Gaya Tipe Kepemimpinan Demokratis Gaya dan tipe kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang
berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efektif kepada para bawahannya.terdapat kordinasi pekerjaan pada semua bawahannya,dengan
penekanan rasa tanggung jawab dan kerja sama yang baik.ia rela dan mau melimpahkan wewenang pengambilan keputusan kepada bahwannya sedemikian
rupa tanpa kehilangan kendali organisasionalnya,dan tetap bertanggung jawab atas tindakan para bahwahannya berbuat kesalahan dan tidak serta merta bersifat
menghukum atau mengambil tindakan punitive. 2.Gaya Tipe Kepemimpinan Kharismatik
Gaya dan tipe kepemimpinan kharismatik memiliki kekuatan energy,daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain,sehingga ia
mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya.terlepas dari apakah dia berfungsi sebangai pemimpin formal atau informal,ia memiliki daya tarik yang
Universitas Sumatera Utara
kuat bagi orang lain,sehingga orang lain itu bersedia mengikutinya tanpa selalu bisa menjelaskan apa penyebab kesediaan itu.para pakar belum sepakat tentang
factor-faktor yang menjadi magnit tersebut.later belakang biografikal,kekayaan dan penampilan mugkin itu berperan ,akan tetapi mungkinjuga tidak.karena
ketidak mampuan para ahli mengidentifikasi factor-faktor yang penyebab yang dominan,akhirnya hanya ditekankan bahwa seorang pemimpin yang kharismatik
memiliki “kekuatan supranatural”yang tidak dimiliki orang lain. 3.Gaya Dan Tipe Kepemimpinan Leissez Faire
Gaya dan tipe kepemimpinan ini adalah gaya dan tipe kempemimpinan yang “aneh”dimana seseorang dikatakan pemimpin,namun pada praktisnya tidak
memimpin.ini dapat dilihat dari gaya kepemimpinan yang santai,karena berangkat dari pandangan bahwa organisasi tidak memiliki masalah yang
serius,dan kalau pun ada selalu dapat dikemukakan penyelesaiannya.ia juga tidak senang mengambil resiko dan lebih cenderung pada mempertahankan status
quo.seorang pemimpin yang bergaya dan bertipe ini senang melimpahkan wewenang kepada bawahannya dan lebih menyenangi situasi bahwa para
bawahlah yang mengambil keputusan,dan keberadaannya dalam organisasi lebih bersifat suportif.
4.Gaya Dan Tipe Paternalistic Gaya dan tipe kepemimpinan paternalistic merupakan kepemimpinan yang
bersifat kebapakan,namun bukan tipe ideal dan bukan tipe yang didambakan.seorang pemimpin paternalistic,senang menonjolkan keberadaan
dirinya sebagai simbol organisasi dan memperlakukan bawahannya sebagai
Universitas Sumatera Utara
orang-orang yang belum dewasa .ini tidak akan mendorong kemandirian bawahannya karena tidak ingin membuat kesalahan.terkait dengan itu,maka
pemimpin paternalistic akan bersifat terlalu melindungi,itikatnya memang baik,tetapi prakteknya akan negative.karena itu tidak akan mendorong para
bawahannya untuk mengambil resiko disebabkan takut akan timbul dampak negative pada organisasi,dalam mengambil keputusan,pemimpin paternalistic
menjadi pusat pengambil keputusan,dimana pelimpahan wewenang untuk mengambil keputusan pada tingkat yang lebih rendah dalam organisasi tidak
akan terjadi. 5.Gaya Dan Tipe Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan otoriter,mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi.setiap perintahdan kebijakan ditetapkan tanpa
berkonsultasi dengan bawahan terlebih dahulu.pemimpin dan bergaya bertipe otoriter selalu berdiri jauh dari anggota kelompoknya,dan ia senantiasa memiliki
kekuatan absolute dan tunggal,pada kondisi dan situasi yang sikap dan prinsipnya kaku.penonjolan diri yang berlebihan sebangai simbol keberadaan
organisasi,hingga cenderung bersikap bahwa dirinya adalah organisai adalah identik.dalam menentukan dan menerapkan disiplin organisasi begitu keras dan
menjalankannyadengan sikap kaku,pemimpin bergaya bertipe inijuga tidak dapat dikeritik,bawahannya juga tidak dapat kesempatan untuk memberikan saran
maupun pendapat.apabila pemimipin ini sudah mengambil keputusan,biasanyakeputusan itu bentuk perintah dan bawahannya hanya
melaksanakan saja.
Universitas Sumatera Utara
Setelah mengetahui berbangai gaya kepemimpinan,maka pertanyaan yang timbul adalah:Gaya tipe kepemimpinan manakah yang lebih baik dalam
suatu organisasi atau birokrasi? untuk menjawab semua pertanyaan itu memang sulit,karena tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik dan dominan untuk
semua situasi.perlu mugkin adanya seorang pemimpin tipe bergaya otoriter dalam suatu situasi yang tertentu dalam menegaskan suatu kegiatan dalam
organisasi walaupun ia sebenarnya adalah pemimpin bergaya demokratis. Hal ini disebabkan karena kepemimpinan dipengaruhi oleh beberapa factor seperti
tujuan dan pengigkut seperti bawahannya,organisasi dan situasi yang ada sehingga tidak ada gaya kepemimpinan yang mutlak baik atau buruk,karena
setiap tipe gaya kepemimpinan memiliki daya tarik masing-masing dan memiliki kelemahan-kelemahan dalam gaya kepemimpinan. Dan karena itu,maka dalam
rangka mempersoalkan gaya-gaya kepemimpinan,hendaknya jangan beranggapan seorang pemimpin harus tetap konsisten untuk mempertahankan
serta tegas dalam memberikan sanksi kepada mereka pengawai yang telah melanggar peraturan yang telah ditetapkan atau para pengawai tidak bekerja
efektif.dengan demikian para pengawai akan bersemangat dalam melaksanakan pekerjaan akan memiliki kesegaran terhadap pemimpinnya sehingga apa yang
telah ditetapkan sebangai tujuan dari organisasi dapat tercapai dan dapat memuaskan masyarakat.
1.5.2 kinerja