Non-Rupiah akan diselesaikan berdasarkan nilai tukar atau IAJ pada hari pertama habisnya kontrak.
E. Analisis Pengajuan Pinjaman Polis
Surat permohonan dari kantor cabang yang dilampiri dengan foto copy polis, SP.01, foto copy KTP, foto copy kwitansi premi akhir. Pengertian SP.01 adalah
surat pengajuan pinjaman polis. Syarat dari pengajuan pinjaman polis ini adalah: a.
Data Asuransi Pemegang Polis b.
Foto copy kwitansi c.
Foto copy KTP d.
Foto copy polis Setelah kantor wilayah menerima berkas pinjaman polis. Apabila berkas sudah
lengkap, makan kantor wilayah wajib memberikan izin pinjaman polis kepada kantor cabang. Syarat dikeluarkannya izin pengeluaran pinjaman polis adalah :
1. Pinjaman polis hanya dikeluarkan atas dasar permintaan tertulis dari pemegang
polis. 2.
Untuk merealisasikan pembayaran pinjaman polis, surat permintaan pinjaman polis dan surat pengakuan utang agar ditandatanganin pemegang polis
dihadapan Kepala Cabang. 3.
Pengeluaran pinjaman polis dilaksanakan sesuai dengan peraturan direksi No.PE.9DIRINV2008 tgl. 16 Mei 2008
4. Berdasarkan demo master file polis di Kantor Wilayah tentang status polis dan
status bayar polis tersebut diatas bahwa polis berstatus inforce.
5. Bila dana atas pinjaman polis ini dijadikan, dibayarkan unuk premi pertama,
maka seluruh biaya produksibiaya pertama tidak dapat dikeluarkan karena replanting.
6. Dengan diberikan izin pengeluaran pinjaman polis ini diharapkan penarikan
angsuran beserta bunga pinjaman polis dapat dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan dalam Surat Pengakuan Utangnya dan jika terjadi penyimpangan
Administrasi dan Keuangan dalam pelaksanaannya menjadi tanggung jawab peminjam untuk menyelesaikannya.
Batas wewenang Kepala Wilayah untuk memberikan pinjaman polis sebesar nominal Rp. 10.000.001 sd Rp. 100.000.000.Wewenang diatas Rp. 100.000.000
dalah untuk batas Kantor Pusat Derpatemen Klaim memberikan pinjaman polis.Dan nominal sebesar Rp. 1 sd Rp. 10.000.000 adalah untuk wewenang
Kepala Cabang. Setelah izin keluar dari Kantor Wilayah kepada Kantor Cabang, Kantor Cabang
berhak membayarkan uang pinjaman kepada pemegang polis.Dan pemegang polis harus menandatanganin Surat Pengakuan Utang.Pemengan harus melengkapi
berkas polis asli, kwitansi premi akhir asli, KTP asli sebagai jaminan pinjaman. Batas pinjaman maksimal 80 dari Nilai Tunai.Dan pinjaman wajib diangsur
setiap bulannya. Dalam hal angsuran, jika pemegang polis tidak bayar pada saat jatuh tempo. Maka pemegang polis berhak dikenakan denda atas angsuran dan
bunganya yang bertunggak setiap bulan sebesar 1.250 sebagai kompensasi terhadap kerugian AJB Bumiputera 1912 atas tertundanya pembayaran angsuran
pemegang polis.