State Transition Diagram STD Normalisasi

Ibu memiliki anak sebuah kejadian dari objek ‘B’ hanya dapat berhubungan dengan hanya satu kejadian dari objek ‘A’. 1 N Gambar 2.7 Hubungan Satu ke Banyak One to Many Banyak ke banyak M:N adalah suatu kejadian objek ‘A’ dapat berhubungan dengan satu atau lebih kejadian dari objek ‘B’, begitu juga sebaliknya. M N Gambar 2.8 Hubungan Banyak ke Banyak Many to Many

2.12.3. State Transition Diagram STD

State transition diagram merepresentasikan tingkah laku dari suatu sistem dengan menggambarkan keadaannya dan kejadian yang menyebabkan sistem mengubah keadaan Pressman, 1997:373. STD juga menunjukkan bahwa aksi seperti aktivasi proses diambil sebagai akibat dari suatu kejadian khusus. No Simbol Name Keterangan 1 Tindakan Menggambarkan tindakan yang paman memiliki keponakan diambil jika suatu even terjadi 2 Tampilan Menggambarkan tayangan atau layer yang tampil Tabel 2.1 Notasi STD Dasar

2.12.4. Normalisasi

Menurut David M. Kroenke di dalam bukunya yang berjudul Database Processing Fundamental, Design, Implemantation , ”Normalisasi adalah Suatu proses evaluasi relasi untuk menentukan apakah relasi itu ada dalam form normal yang ditentukan dan mengkonversinya menjadi relasi pada form normal yang ditentukan tersebut, jika diperlukan”2004:380. Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya dimana kondisi yang diuji apakah mengalami kesulitan pada saat insert, delete, update ataupun retrieve. Pembuatan normalisasi dapat dijadikan sebagai acuan untuk pembuatan database atau file-file yang akan digunakan pada aplikasi yang akan dibuat. Sebelum mengenal lebih jauh mengenai normalisasi ada beberapa konsep yang harus diketahui terlebih dahulu seperti field atau attribute kunci dan ketergantungan kunci functional dependency . Setiap file selalu terdapat kunci dari file tersebut berupa satu field atau satu set field yang dapat mewakili suatu record. Ada beberapa macam kunci key function yang digunakan untuk proses pencarian, penyaringan, hapus dan lain sebagainya yang biasa digunakan dalam pengolahan database, diantaranya adalah Dalam pembuatan normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan normalisasi, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk normalisasi tersebut antara lain : 1. Bentuk Tidak Normal Unnormalized Form Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu. Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya dengan kata lain tidak memperhatikan format tertentu. 2. Bentuk Normal Kesatu 1NF First Normal Form Bentuk normal kesatu mempunyai ciri-ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file data flat file data dibentuk dalam suatu record dan nilai dari field berupa “Atomic Value”. Tidak ada semua attribute yang berulang atau attribut bernilai ganda Multivalue. Tiap field hanya satu pengertian bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain. Ciri lainnya adalah mempunyai ketergantungan parsial. 3. Bentuk Normal Kedua 2NF Second Normal Form Bentuk kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu, menghilangkan ketergantungan parsial, mempunyai hubungan transitif dan atribut bukanlah kunci utama primary key. Sehingga,untuk membentuk normal kedua haruslah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili attribute yang lainnya menjadi anggotanya. 4. Bentuk Normal Ketiga 3NF Third Normal Form Dalam bentuk normal ketiga sudah tidak ada lagi redudansi data, karena harus mempunyai bentuk normal kedua, data semua attribute yang bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain setiap attribute bukan kunci haruslah bergantung hanya pada kunci utama dan pada kunci utama secara menyeluruh. 5. Bentuk Boyce-Codd Normal Form BCNF Yaitu relasi harus berada dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut superkey.

2.13. Definisi Manajemen