63
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.
1. Independensi X
1
Independensi dalam auditing adalah penggunaan sudut pandang yang tanpa bias dalam mengerjakan pengujian audit, evaluasi terhadap hasil dan dalam
penerbitan laporan audit. Pengertian bias disini adalah melakukan penilaian terhadap sesuatu berdasarkan kondisi dari obyek yang sesungguhnya tanpa
merasa adanya tekanan atau kepentingan tertentu, atau dengan kata lain bersifat obyektif. Independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang
akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan
obyektivitas Abu Bakar et al., 2005:2. Variabel ini juga diukur dengan mengadopsi instrumen yang digunakan oleh Alim et al. 2007. Semua item
pertanyaan diukur dengan menggunakan skala Interval likert, 1 sampai 5. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: nilai 1 sangat tidak setuju, 2
tidak setuju, 3 netral, 4 setuju, dan 5 sangat setuju. Untuk pertanyaan yang negatif, maka skor dibalik menjadi: 5 sangat tidak setuju, 4 tidak
setuju, 3 netral, 2 setuju, 1 sangat setuju.
64 2. Akuntabilitas X
2
Akuntabilitas adalah dorongan psikologi yang membuat seseorang berusaha mempertanggungjawabkan semua tindakan dan keputusan yang diambil
kepada lingkungannya. Pengertian lingkungan disini adalah tempat dimana ia melakukan aktivitas atau pekerjaannya Tetlock, 1984 dalam Mardisar et al.
2007:6. ada tiga indikator yang dapat digunakan untuk mengukur akuntabilitas individu. Pertama, seberapa besar motivasi mereka untuk
meyelesaikan pekerjaan tesebut. Kedua, seberapa besar usaha atau daya pikir yang diberikan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Ketiga, seberapa
besar keyakinan mereka bahwa pekerjaan mereka akan diperiksa oleh atasan. Dalam penelitian ini akuntabilitas diukur dengan menggunakan instrumen
yang dikembangkan oleh Mardisar et al. 2007. Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala Interval likert, 1 sampai 5. Jawaban
yang didapat akan dibuat skor yaitu: 1 sangat tidak setuju, 2 tidak setuju, 3 netral, 4 setuju, dan 5 sangat setuju.
3. Profesionalisme X
3
Profesionalisme adalah suatu atribut individual yang melakukan kegiatan- kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat berbekal keahlian tinggi dan
berdasarkan rasa keterpanggilan dengan semangat pengabdian untuk menjalankan tugasnya. Variabel ini menggunakan 10 instrumen pertanyaan
yang diadopsi dari Ussahawanitchakit 2008 Respon dari responden
65 direkam dengan skala interval likert 5 poin dari mulai 1 sangat tidak
setuju, 2 tidak setuju, 3 netral, 4 setuju, sampai dengan 5 sangat setuju.
4. Kualitas audit Y Kualitas audit didefinisikan sebagai probabilitas dimana seorang auditor
menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya Alim et al., 2007:4. Variabel kualitas audit
dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Alim et al. 2007. Variabel ini diukur dengan
menggunakan skala interval likert 5 poin, dari 1 sangat tidak setuju, 2 tidak setuju, 3 netral, 4 setuju, hingga 5 sangat setuju.
66
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Indikator
No. Butir Pertanyaan
Skala Pengukuran
Independensi X
1
Abu Bakar et al., 2005
1. Pengungkapan kecurangan klien 1,2
Interval 2. Besarnya fee audit
3,4 3. pemberian fasilitas dari klien
5,6,7 4. penggantian rotasi auditor
8,9 5. penggunaan jasa non audit
10 Akuntabilitas
X
2
Libby dan Luft, 1993,
Cloyd, 1997, dan Tan dan
Alison, 1999 1. Besarnya motivasi menyelesaikan
pekerjaan 11,12,13
Interval
2. Keyakinan bahwa pekerjaan akan diperiksa oleh atasan
14,15,16 3. Usaha atau daya pikir untuk
menyelesaikan pekerjaan 17,18,19,20
Profesionalisme X
3
Wahyudi, 2006 dan Hall
R, 1968 1. Menggunakan pengetahuan
21 Interval
2. Teguh pada profesi 22
3. Penarikan diri dari penugasan 23
4. Profesi yang penting 24
5. Pendapat atas laporan keuangan 25
6. Ketepatan tingkat materialitas 26
7. Audit oleh eksternal auditor 27
8. Menilai auditor eksternal 28
9. Tukar pendapat 29
10. Mendukung organisasi 30
Kualitas Audit Y Alim et al.,
2007 1. Deteksi salah saji
31,32 Interval
2. Kesesuaian dengan SPAP 33,34
3. Kepatuhan terhadap SOP 35,36
4. Risiko audit 37
5. Prinsip kehati-hatian 38
6. Pengendalian oleh supervisor 39
7. Perhatian yang diberikan oleh manajer atau partner
40 Sumber: Diolah dari berbagai referensi
67
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap akuntan publik auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik KAP yang berada di wilayah DKI
Jakarta baik KAP kelas kecil maupun menengah. Auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi supervisor, auditor senior dan
auditor junior yang melaksanakan pekerjaan di bidang auditing. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner
penelitian secara langsung seperti dengan cara mendatangi responden dan secara tidak langsung melalui perantara kepada responden yang bekerja
pada KAP di wilayah DKI Jakarta dan terdaftar dalam Directory Kantor Akuntan Publik 2011 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia IAPI. Penyebaran dan pengambilan kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 10 Oktober 2011 hingga 23 November 2011.
Peneliti mengambil sampel sebanyak 30 KAP dari keseluruhan KAP yang berada di wilayah DKI Jakarta. Kuesioner yang disebarkan berjumlah
120 buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 93 kuesioner atau 77,5. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 27 buah
atau 22,5 dan yang tidak berlaku atau tidak dapat diolah 13 buah atau 10,83, hal ini mungkin disebabkan waktu penyebaran kuesioner yang