Candida albicans Roti Tawar Alat – alat Bahan – bahan Prosedur Penelitian

kuning keemasan. Staphylococcus tahan terhadap pengeringan, panas tahan terhadap suhu 50 o C selama 30 menit dan 100 o C dalam beebrapa menit, dan pada kadar garam 7-10.

b. Eschericha coli

Bakteri Eschericha coli memiliki sifat-sifat antara lain : merupakan hasil koliform, populasi yang paling banyak didalam feses manusia dan hewan berdarah panas, bersifat aerob atau fakultatif anaerob dan menjadi pathogen bila hidup diluar usus manusia dan hewan berdarah panas, Supardi, 1999. Menurut Muslimin 1996, Eschericha coli merupakan bakteri indikator biologi pada pencemaran peraiaran dan makanan yang juga merupakan indikator pathogen yang mempunyai cirri-ciri : bakteri gram negatif, tidak berspora, membentuk gas dan berbentuk batang Volks dan Wheeler, 1989.

c. Candida albicans

Candida adalah suatu ragi. Candida albicans yang membentuk pseudohifa dan hifa sejati dalam jaringan, merupakan ragi yang sering dijumpai. Penularan candida sp ditemukan sebagai mukokutil normal, tetapi dibawah kondisi tertentu dapat tumbuh berlebihan dan melakukan infeksi. Beberapa penyakit dapat ditimbulkan antara lain : Oralthrus, Perleche, Endokarditis dan Serebritis, Loise, 2003.

2.7. Roti Tawar

Roti adalah produk yang diperoleh dari adonan tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti dan dipanggang, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan tambahan makanan yang diizinkan. Syarat mutu untuk roti tawar seperti tabel 2.2. Tabel 2.2. Syarat mutu roti tawar Kriteria Uji Mikroba Satuan Persyaratan Roti Tawar Roti Manis Universitas Sumatera Utara Angka lempeng total Kolonig Maks 10 6 Maks 10 6 E-coli APMg 3 3 Kapang Kolonig Maks 10 4 Maks 10 4 SNI – 19 – 2897 – 1992 – Cara uji mikroba. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat – alat

Gelas Beaker 500 mL Pyrex Gelas ukur 100 mL Pyrex Corong - Pyrex Labu takar 100 mL Pyrex Hot plate stirrer - Cimarec 2 Pengaduk magnet - Fisher Indikator universal - Merck Neraca analitis - Metter PM 480 Cawan penguap - Pyrex Thermometer 110 C Zeal Oven - Fisher Botol Air suling - Bunsen -

3.2 Bahan – bahan

Roti tawar Universitas Sumatera Utara Gula pasir CH 3 COOH 25 p.a. E’Merck Kitosan Natrium Alginat Wako Pure Chemical CaCl 2s p.a. E’Merck Asam Asetat Glasial p.a. E’Merck NaOH p.a. E’Merck Alkohol

3.3 Prosedur Penelitian

3.3.1 Pembuatan Film Pelapis Ca-alginat kitosan

Sebanyak 0.5 gr kitosan didispersikan kedalam 12.5 ml air suling dan ditambahkan 2.5 ml asam asetat glasial sambil diaduk dengan magnetik stirrer untuk mendapatkan campuran yang homogen. Ditimbang 0.5 gr Ca-Alginat dan dilarutkan dengan 12.5 ml air suling. Kedua larutan tersebut dibiarkan terpisah selama 1 malam. Kedua larutan polimer tersebut dicampurkan dan ditambahkan larutan NaOH 2M sampai pH 5-6 dan dicetak di atas plat kaca, lalu didiamkan selama 1 malam. Lapisan tipis yang diperoleh kemudian direndam dengan CaCl 2 0,1M. Dicuci dengan dengan air suling dan dibiarkan hingga kering.

3.3.2 Penentuan Permeabilitas uap air film pelapis Ca-alginat kitosan.

Film pelapis yang di tes ditempatkan pada permukaan rata dan bersih dari suatu wadah logam dengan diameter 3 inci kemudian ditimbang 10 gram kalsium klorida dimana permukaan ditutup dengan film pelapis. Alat ditempatkan pada bak mengandung air dimana jaraknya terhadap permukaan air adalah 2,5 inci dan dibiarkan dalam inkubator pada 25 C. Setelah 24 jam, alat dipindahkan dan film pelapis dipotong. Cawan sebelah dalam dipindahkan dengan tutupnya dan ditimbang. Hasil merupakan harga Universitas Sumatera Utara transfer uap air atau permeabilitas uap air. Bahan dengan permeabilitas sangat rendah dapat di tes selama lebih 24 jam menghasilkan ketelitian yang lebih besar tapi hasil tetap dihitung pada basis 24 jam. Dalam penentuan Permeabilitas Uap Air ini dibandingkan film pelapis Ca-alginat kitosan tanpa dan dengan menggunakan pemlastis gliserol 0, 3 dan 5 ml.

3.3.3 Uji Aktivitas air A

w . Pengujian aktivitas air ditentukan dengan kurva interpolasi, disiapkan beberapa larutan garam dengan pelarut aquades, dimana aktivitas bahan yang akan diuji berada diantara aktivitas larutan-larutan garam tersebut. Dimasukkan larutan-larutan tersebut kedalam desikator selanjutnya ditimbang film pelapis dengan berat yang sama dan diletakkan dalam desikator selama 24 jam. Kemudian ditimbang kembali film pelapis kemudian hasil penimbangan di plot dengan aktivitas larutan garam.

3.3.4 Penentuan Kadar Pati

Disiapkan tiga bagian roti tawar : 1. Tanpa pembungkus 1 g 2. Dengan pembungkus plastik 1 g 3. Dengan pembungkus Ca-alginat kitosan 1 g Diletakkan pada permukaan benda yang datar dan kondisi ruangan terbuka. - Pemeriksaan hari ke 0 Lima gram roti tawar dilarutkan dalam 50 mL aquadest dan diaduk selama 30 menit, dicuci dengan aquadest hingga volume filtrat 250 mL, kemudian dicuci dengan eter 10 mL sebanyak 5 kali. Dibiarkan eter menguap, dicuci kembali dengan 250 mL alkohol 10 , ditambahkan dengan 250 aquadest dan 25 mL HCl lalu dipanaskan sambil diaduk selama 3 jam. Universitas Sumatera Utara Dibiarkan dingin kemudian diencerkan sampai 500 mL. Diambil 10 mL dari sampel 500 mL kemudian dititrasi dengan menggunakan metode Lane-Eynon dengan prosedur sebagai berikut: 5 ml Fehling A ditambahkan dengan Fehling B kemudian kealam erlemeyer, kemudian dititrasi dengan larutan gula reduksi sampel sebanyak 10 ml dan ditambahkan dengan 3 tetes indikator metilen blue. Dipanaskan dan dititrasi kembali dengan larutan gula reduksi sampel hingga terbentuk endapan merah bata. Kemudian ditentukan volume larutan gula reduksi yang digunakan sebagai pentitrasi dan dihitung kadar patinya. Dilakukan perlakuan yang sama untuk hari ke 2, 4, 6, dan hari ke-8

3.3.5. Penentuan Diameter Zona Hambat Film Pelapis Ca-Alginat Kitosan

Dituang larutan media PCA Plate Count Agar kedalam cawan petri steril, dibiarkan memadat, kemudian kedalam media diletakkan 5 buah Film Kitosan yang sudah dibentuk menjadi cakram dengan posisi yang berbeda, setelah itu disentuh dengan jarum ose biakan mikroba Stayllococcus aureus, Escheria coli, Candida albicans yang telah diencerkan dengan menggunakan standart Mc Farland 10 8 kemudian digoreskan pada permukaan media, diinkubasi secara terbalik selama 24 jam pada suhu 37 o C, diamati daerah zona bening dan kemudian diukur diameternya dengan micrometer.

3.3.6. Pengujian Sifat Anti Mikroba Film Pelapis Ca-alginat kitosan Pada Roti Tawar

Disiapkan tiga bagian roti tawar : 1. Tanpa pembungkus 1 g 2. Dengan pembungkus plastik 1 g 3. Dengan pembungkus Ca-alginat kitosan 1 g Diletakkan pada permukaan benda datar dan kondisi ruangan yang terbuka. Universitas Sumatera Utara Pemeriksaan hari ke 0 Untuk pemeriksaan jumlah bakteri hari ke 0 pada roti tawar, diambil dari roti yang belum mendapat perlakuan. Caranya sebagai berikut : Satu gram roti tawar dilarutkan dengan air suling steril sampai suspensi larutan yang terbentuk memungkinkan mikroba dapat dihitung setelah tahap pertumbuhan 300 koloni. Dari hasil suspensi larutan dipipet 1 mL dan dituang pada permukaan media PCA yang sudah padat pada cawan petri steril. Diinkubasi secara terbalik pada suhu 37 o C selama 24 jam. Dihitung jumlah koloni mikroba dengan metode SPC Standart Plate Count. Dicatat sebagai jumlah bakteri hari ke 0. Dilakukan perlakuan yang sama untuk hari ke 2,4,6, dan hari yang ke 8. Universitas Sumatera Utara

3.4 Bagan Penelitian