September sampai dengan November, tetapi kadang-kadang terjadi juga pada bulan Agustus dan cuaca dapat berubah secara mendadak.
Kabupaten Nias Selatan terdiri dari 104 buah pulau besar dan kecil. Ibukota kabupaten Telukdalam berkedudukan di Pulau Nias. Jumlah pulau yang
dihuni 21 buah, dan yang belum dihuni adalah 83 buah. Adapun pulau-pulau besar adalah Pulau Tanah Bala seluas ± 39,67 km
2
, Pulau Tanah Masa ± 32,16 km
2
, Pulau Tello ± 18,00 km
2
dan Pulau Pini ± 24,36 km
2
. Sedangakan penyebaran pulau-pulau menurut kecamatan adalah Kecamatan Pulau-pulau Batu sebanyak
101 pulau termasuk Kecamatan Hibala, Kecamatan Lahusa sebanyak 1 pulau, dan Kecamatan Lolowa’u sebanyak 2 pulau.
4.1.2 Administratif Pemerintahan
Setelah Kabupaten Nias Selatan dimekarkan, maka pada tahun 2003 jumlah kecamatan di Kabupaten Nias adalah 14 kecamatan. Kemudian sesuai
dengan Peraturan Daerah Perda Kabupaten Nias Nomor 05 tahun 2005 tanggal 14 Desember 2005 tentang Pembentukan Kecamatan di Kabupaten Nias, maka
Kabupaten Nias dimekarkan menjadi 32 Kecamatan. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Kecamatan Tugala Oyo dan Kecamatan Gunungsitoli Barat, maka jumlah kecamatan di Kabupaten Nias pada tahun 2008 adalah 34 Kecamatan dan
443 desakelurahan, dimana 439 desa yang berada di daerah pedesaan rural dan 4 kelurahan yang berada di daerah perkotaan urban. Adapun kecamatan-
kecamatan tersebut adalah :
Gunungsitoli
Bawolato
Ulugawo
Gido
Gunungsitoli Idanoi
Lolofitumoi
Universitas Sumatera Utara
Ma’u
Somolo-molo
Sirombu
Lahomi
Mandrehe
Mandrehe Barat
Moro’o
Mandrehe Utara
Ulu Moro’o
Hiliduho
Hili Serangkai
Botomuzoi
Gunungsitoli Alo’oa
Idanogawo
Gunungsitoli Selatan
Tuhemberua
Lotu
Sitolu Ori
Gunungsitoli Utara
Sawo
Alasa
Namohalu Esiwa
Alasa Talu Muzoi
Lahewa
Afulu
Lahewa Timur
Tugala Oyo
Gunungsitoli Barat
Dengan disahkannya Undang-Undang RI Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias Barat, dan Kabupaten Nias
Utara di provinsi Sumatera Utara, maka sebagian bekas kecamatan di Kabupaten Nias menjadi berada di wilayah hukum Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias Barat,
dan Kabupaten Nias Utara sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten Nias pada tahun 2009 menjadi 9 sembilan kecamatan dan 119 desa.
Tabel 4.1 Data Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa di Kabupaten Nias No
Kecamatan Luas Wilayah Km
2
Jumlah Desa 1.
Gido 195,23
25 2.
Bawolato 177,33
16 3.
Ulugawo 98,31
11 4.
Idanogawo 244,03
18 5.
Ma’u 69,85
9 6.
Somolo-molo 35,39
8 7.
Hiliduho 68,42
13 8.
Hili Serangkai 39,70
7 9.
Botomuzoi 52,06
12
Kabupaten Nias 980,32
119
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara Nias dalam Angka 2009
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Nias Selatan sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Nias. Status otonom diperoleh pada tanggal 25 Februari 2003 seiring
dikeluarkannya Undang-Undang RI Nomor 9 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, dan Kabupaten Humbang
Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara. Kemudian Kabupaten Nias diresmikan menjadi salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara pada tanggal
28 Juli 2003. Pada saat diresmikan, Kabupaten Nias Selatan tidak mempunyai pejabat
bupati karena masyarakat Nias Selatan menolak salah seorang usulan Gubernur Sumatera Utara untuk menjadi pejabat bupati di kabupaten tersebut. Kemudian
Menteri Dalam Negeri lalu menunjuk Gubernur Sumatera Utara sebagai Pejabat Bupati Nias Selatan, dan Gubernur Rizal Nurdin menunjuk Kepala Biro
Pemerintahan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Nabari Ginting sebagai Pelaksana Harian Bupati Nias Selatan. Pada tahun 2006, dilaksanakan Pemilihan
Kepala Daerah Pilkada di Kabupaten Nias Selatan dan Fahuwusa Laia terpilih menjadi Bupati 2006-2001.
Setelah dimekarkan maka Kabupaten Nias Selatan memiliki 8 kecamatan yang merupakan bagian dari Kabupaten Nias, dan yang menjadi ibukotanya
adalah Telukdalam. Adapun daftar-daftar kecamatan di Kabupaten Nias Selatan yaitu :
Kepulauan Batu
Pulau Hibala
Lolomatua
Telukdalam
Amandraya
Lolowa’u
Lahusa
Gomo
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2008, administrasi pemerintahan Kabupaten Nias Selatan terdiri atas 18 kecamatan dan 214 desakelurahan. Setiap desakeluarahan dibagi
lagi menjadi Satuan Lingkungan Setempat SLS. SLS ada yang dinamakan dusun, lingkungan, lorong, atau kampung. Kabupaten Nias Selatan terdiri dari 768
SLS satu tingkat dibawah desakelurahan. Tabel 4.2 Data Kecamatan, Jumlah DesaKelurahan dan Satuan Lingkungan
Setempat SLS di Kabupaten Nias Selatan Tahun 2008 No.
Kecamatan Desa
Kelurahan SLS
1. Hibala
15 -
54 2.
Pulau-pulau Batu 38
1 97
3. Pulau-pulau Batu Timur
7 -
14 4.
Telukdalam 13
1 46
5. Fanayama
11 -
46 6.
Toma 6
- 17
7. Maniamolo
4 -
21 8.
Mazino 5
- 5
9. Amandraya
13 -
60 10. Aramo
4 -
28 11. Lahusa
15 -
108 12. Gomo
14 -
44 13. Susua
6 -
32 14. Mazo
4 -
21 15. Umbunasi
7 -
17 16. Lolomatua
18 -
55 17. Lolowa’u
28 -
90 18
Hilimegai 4
- 13
Jumlah 212
2 768
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara Nias Selatan dalam Angka 2009 4.1.3 Penduduk dan Sosial
Jumlah penduduk Kabupaten Nias tahun 2008 adalah 443.492 jiwa dengan kepadatan penduduk 127 jiwakm
2
, dan 87.466 rumah tangga dengan rata-rata banyaknya anggota rumah tangga 5 jiwa. Sex Ratio Kabupaten Nias adalah
sebesar 96,23 artinya jika ada 10.000 perempuan maka ada 9.623 laki-laki di
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Nias pada tahun 2008, dimana jumlah penduduk laki-laki adalah sebanyak 217.492 jiwa dan jumlah pnduduk perempuan adalah sebanyak 226.000
jiwa. Sebagian besar penduduk Kabupaten Nias berada di daerah pedesaan,
dimana pada tahun 2008 jumlah penduduk yang berada di daerah pedesaan adalah 419.905 jiwa, sedangkan jumlah penduduk yang berada di daerah perkotaan
adalah 23.587 jiwa. Sedangkan pada tahun awal pembentukannya, yakni pada tahun 2003,
penduduk Kabupaten Nias Selatan adalah 275.422 jiwa. Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk Aceh Nias SPAN 2005, penduduk
Kabupaten Nias Selatan berjumlah 270.243 jiwa dengan 49.975 rumah tangga. Penurunan jumlah penduduk ini lebih diakibatkan oleh bencana alam gempa yang
melanda Pulau Nias pada tanggal 28 Maret 2005, dimana banyak menelan korban jiwa. Selain itu juga banyak penduduk yang pindah dari daerah ini dengan tujuan
tertentu. Dari hasil estimasi proyeksi penduduk, jumlah penduduk Kabupaten
Nias Selatan pada tahun 2008 bertambah menjadi 272.848 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 51.561 dan kepadatan penduduk sebanyak 149 jiwa per
km
2
. Laju pertumbuhan penduduk Nias Selatan selama kurun waktu tahun 2000-2008 adalah 0,52 per tahun.
Penduduk perempuan di Nias Selatan lebih besar dari pada penduduk laki- laki dan tersebar di seluruh kecamatan. Ini terlihat dari angka sex ratio sebesar
97,60 yang artinya bahwa jika di Kabupaten Nias Selatah terdapat 10.000 jiwa perempuan, maka jumlah penduduk laki-laki adalah 9.760 jiwa. Terdapat satu
Universitas Sumatera Utara
kecamatan dimana jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari perempuan, yaitu Kecamatan Telukdalam.
Sebagian besar penduduk Kabupaten Nias Selatan berada di daerah pedesaan, dimana pada tahun 2008, jumlah penduduk yang berada di pedesaan
adalah 257.408 jiwa dan di daerah perkotaan sebanyak 15.440 jiwa. Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbesar adalah Kecamatan Telukdalam yaitu
75.145 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 157 jiwa per km
2
. Sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Hibala
yaitu 9.379 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 173 jiwa per km
2
. Bila dilihat dari kepadatan penduduk, maka kecamatan yang memiliki kepadatan
penduduk tertinggi adalah Kecamatan Gomo sebanyak 338 jiwa per km
2
dengan luas wilayah sebesar 158,60 km
2
. Sedangkan daerah yang memiliki kepadatan penduduk terkecil adalah Kecamatan Lahusa sebanyak 89 jiwa per km
2
dengan luas wilayah 334,00 km
2
. Tabel 4.3 Data Jumlah Penduduk Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan,
Tahun 2003-2008 Jiwa Tahun
Kabupaten Nias Kabupaten Nias Selatan
2003 422.170
275.422 2004
433.350 282.715
2005 441.807
288.233 2006
442.019 271.016
2007 442.548
271.944 2008
443.492 272.848
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara Pada tahun 2008 di Kabupaten Nias terdapat 265.152 penduduk yang
tergolong dalam usia kerja 15 tahun atau lebih, 196.126 73 diantaranya terserap dalam lapangan kerja bekerja, sedangkan lainnya adalah mencari
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan sebanyak 8.401 jiwa, dan bersekolahmengurus rumah tanggalainnya ada sebanyak 60.625 jiwa.
Penduduk yang bekerja sebahagian besar masih berlatar pendidikan SD ke bawah yaitu 144.110 jiwa 70,46 terdiri dari penduduk yang tidakbelum
pernah sekolah sebanyak 23.455 jiwa 16,28, tidakbelum tamat SD sebanyak 42.614 jiwa 29,57, tamat SD sebanyak 78.041 jiwa 54,15, sedangkan yang
berlatar pendidikan SMP ke atas sebanyak 60.417 jiwa 29,54 terdiri dari berpendidikan SMP 30.914 jiwa 51,17, tamat SMA 25.282 jiwa 41,85, dan
tamat universitas 4.221 jiwa 6,98. Kesempatan kerja yang tersedia di Kabupaten Nias sangat didominasi oleh
usaha yang dilakukan sendiri berusaha sendiri dan pekerja tidak berbayar. Secara umum, pada tahun 2008 jumlah penduduk yang tergolong angkatan kerja
di Kabupaten Nias adalah sebesar 204.527 jiwa, sedangkan jumlah penduduk yang bukan tergolong angkatan kerja adalah sebesar 60.625 jiwa.
Menurut lapangan usaha, berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas tahun 2008 dapat dilihat bahwa dari jumlah penduduk usia
15 tahun ke atas yang bekerja, sebanyak 88,92 diantaranya terserap di sektor pertanian, 0,43 di sektor industri, 3,15, di sektor perdagangan, 3,72 di sektor
jasa-jasa, dan 3,78 di sektor lainnya. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Nias tergolong sangat tinggi,
dimana pada tahun 2006, jumlah penduduk miskin sebanyak 159.900 jiwa 36,19 dan pada tahun 2007, jumlah penduduk miskin ini berkurang menjadi
139.300 jiwa 31,75.
Universitas Sumatera Utara
Penduduk Kabupaten Nias Selatan yang merupakan angkatan kerja pada Agustus 2008 adalah 79,41 yang terdiri dari 76,61 terkategori bekerja dan
2,80 terkategori mencari kerja dan tidak bekerja pengangguran terbuka. Angkatan kerja di Kabupaten Nias Selatan sebagian besar masih berpendidikan
SD ke bawah. Persentase angkatan kerja golongan ini mencapai 77,82, angkatan kerja yang berpendidikan SMP dan SMA masing-masing sekitar 12,56 dan
8,96 sedangkan sisanya 0,67 berpendidikan di atas SMA. Dengan masih rendahnya pendidikan angkatan kerja memungkinkan produktivitasnya juga masih
belum optimal. Penduduk Nias Selatan yang bekerja sebagian besar terserap pada sektor pertanian yaitu 89,17.
Persentase penduduk miskin di Kabupaten Nias Selatan menduduki posisi tertinggi dari seluruh kabupatenkota yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Pada
tahun 2006, BPS mencatat jumlah penduduk miskin Kabupaten Nias Selatan sebanyak 102.100 jiwa dengan persentase 37,66. Kemudian pada tahun 2007,
kondisi jumlah penduduk miskin menurun menjadi 91.100 jiwa dengan persentase 33,84.
Kesejahteraan sosial merupakan salah satu sasaran utama dari pembangunan. Salah satu indikator untuk menilai kesejahteraan penduduk adalah
melalui Indeks Pembangunan Manusia IPM. Pada tahun 2008, Badan Pusat Statistik mencatat bahwa IPM Kabupaten Nias adalah 67,55, dimana angka
harapan hidup 69,15 tahun, angka melek huruf 89,45, rata-rata lama sekolah 6,4 tahun, dan konsumsi perkapita 598,85 ribu rupiah. Meskipun IPM Kabupaten
Nias ini termasuk dalam kategori menengah atas 66 ≤ IPM ≤ 8 0 , namun b ila
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dengan kabupatenkota lain di Sumatera Utara, maka IPM Kabupaten Nias ini tergolong rendah.
Tabel 4.4 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia dan Komponennya di Kabupaten Nias, Tahun 2003-2008
Komponen Tahun
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Angka Harapan Hidup Tahun 66,0
67,9 68,7
68,7 68,7
69,15 Rata-rata Lama Sekolah Tahun 6,0
6,0 6,2
6,4 6,4
6,4 Angka Melek Huruf Persen
89,5 86,0
87,1 89,4
89,4 89,45
Konsumsi Perkapita Ribu Rp 584,0
589,4 591,5
592,4 592,4
598,85 IPM
64,8 65,0
66,1 66,8
66,8 67,55
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara Sedangkan Kabupaten Nias Selatan merupakan kabupaten yang memiliki
IPM terendah di seluruh kabupatenkota yang ada di Sumatera Utara. Pada tahun 2008, IPM Kabupaten Nias Selatan adalah 65,59, dimana angka harapan hidup
69,20 tahun, angka melek huruf 84,80, rata-rata lama sekolah 6,30 tahun, dan konsumsi perkapita 587,02 ribu rupiah. Kondisi IPM ini tergolong dalam
kategori menengah ke bawah 50 ≤ IPM ≤ 66.
Tabel 4.5 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia dan Komponennya di Kabupaten Nias Selatan, Tahun 2003-2008
Komponen Tahun
2004 2005
2006 2007
2008 Angka Harapan Hidup Tahun
67,4 67,9
68,4 69,2
69,2 Rata-rata Lama Sekolah Tahun
5,9 6,2
6,3 6,3
6,3 Angka Melek Huruf Persen
84,4 84,8
84,8 84,8
84,8 Konsumsi Perkapita Ribu Rp
574,1 575,4
579,3 583,1
587,02 IPM
63,1 63,9
64,5 65,06
65,59
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara 4.1.4 Kondisi Perekonomian
Kondisi perekonomian suatu wilayah secara makro dapat digambarkan oleh Produk Domestik Regional Bruto PDRB dan indikator ini seringkali
Universitas Sumatera Utara
digunakan sebagai alat ukur tingkat pertumbuhan ekonomi maupun struktur perekonomian sektoral. PDRB Kabupaten Nias pada tahun 2008 atas dasar harga
konstan 2000 sebesar Rp 1,855 triliun meningkat sebesar Rp 116,52 miliar dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 1,739 triliun. Namun bila diperhatikan
PDRB Kabupaten Nias atas dasar harga berlaku pada tahun 2008, terlihat bahwa secara riil PDRB Kabupaten Nias adalah sebesar Rp 4,003 triliun.
Bila nilai PDRB Kabupaten Nias ini diperbandingkan dengan jumlah penduduk, maka didapatkan bahwa PDRB per kapita pendapatan per kapita
Kabupaten Nias pada tahun 2008 atas dasar konstan 2000 adalah sebesar Rp 4,182 juta dengan jumlah penduduk sebesar 443.492 jiwa. Pendapatan perkapita ini
semakin meningkat dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2007, pendapatan per Kabupaten Nias adalah sebesar Rp 3,928 juta.
Tabel 4.6 PDRB, Pendapatan Per Kapita, dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Nias Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2003-2008
Tahun PDRB Juta Rupiah
Pendapatan Per Kapita Rupiah
Pertumbuhan Ekonomi
2003 1.532.219,01
3.615.626 7,07
2004 1.610.824,57
3.717.144 5,13
2005 1.557.857,72
3.524.455 -3,33
2006 1.630.289,49
3.688.279 4,65
2007 1.738.560,13
3.928.523 6,64
2008 1.855.076,73
4.182.887 6,70
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Nias memiliki pertumbuhan ekonomi yang berfluktuasi. Bila
diperhatikan trennya, maka dari tahun 2004-2005 mengalami penurunan hingga ke posisi negatif tahun 2005 yang diakibatkan oleh penurunan PDRB Kabupaten
Nias dibandingkan pada tahun sebelumnya. Kemudian dari tahun 2006-2008
Universitas Sumatera Utara
mengalami peningkatan, sehingga pada tahun 2008, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nias adalah 6,70.
Gambar 4.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Nias Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nias berasal dari
perkembanganperubahan PDRB, dimana sektor yang paling banyak memberikan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Nias adalah sektor pertanian, disusul sektor
perdagangan, hotel dan restoran dan kemudian sektor jasa-jasa. Pada tahun 2008 PDRB sektor pertanian atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp 729,96 miliar
dan tahun 2007 sebesar Rp 684,59 miliar. Sektor pertanian Kabupaten Nias pada tahun 2008 tumbuh sebesar 6,62 dimana pada tahun sebelumnya sebesar 3,97.
Sedangkan sektor perdagangan, hotel dan restoran pada tahun 2008 tumbuh sekitar 4,96, dimana kontribusi PDRB sektor ini sebesar Rp 453,37
miliar. Kemudian sektor jasa-jasa tumbuh sebesar 3,27 dengan kontribusinya sebesar Rp 209,91 miliar.
Perkembangan perekonomian Kabupaten Nias Selatan dapat digambarkan oleh pertumbuhan ekonominya. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nias Selatan
secara rata-rata mengalami peningkatan setiap tahun kecuali pada tahun 2005
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Nias
-4 -2
2 4
6 8
2003 2004
2005 2006
2007 2008
TAHUN P
e rs
e n
ta s
e
Pertumbuhan Ekonomi Nias
Universitas Sumatera Utara
yang mencapai posisi -2.12 dan merupakan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nias Selatan terendah sepanjang tahun penelitan. Pertumbuhan ekonomi yang
tertinggi terjadi pada tahun 2004 yaitu 7,16. Kemudian pada tahun 2008, pertumbuhan ekonominya meningkat menjadi 5,50 dari 4,83 pada tahun 2007.
Gambar 4.2 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Nias Selatan Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini disebabkan oleh peningkatan
PDRB Kabupaten Nias Selatan pada tahun 2008 dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2007 PDRB Kabupaten Nias Selatan Atas Dasar Harga Konstan
ADHK 2000 adalah Rp 1,091 triliun meningkat menjadi Rp 1,151 triliun tahun 2008. Sedangkan bila ditinjau dari PDRB Atas Dasar Harga Berlaku ADHB,
PDRB Kabupaten Nias Selatan tahun 2008 adalah Rp 1,894 triliun meningkat dari Rp 1,692 triliun pada tahun 2007.
Pendapatan perkapita Kabupaten Nias Selatan dari tahun ke tahun secara rata-rata mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 adalah Rp 4,217 juta, dimana
didapat dari perbandingan PDRB ADHK 2000 dengan jumlah penduduk tahun 2008. Namun pada tahun 2005, pendapatan perkapitanya mengalami penurunan
dari Rp 3,615 tahun 2004 menjadi Rp 3,471 tahun 2005. Hal ini disebabkan oleh
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Nias Selatan
-4 -2
2 4
6 8
2004 2005
2006 2007
2008
TAHUN P
e rs
e n
ta s
e
Pertumbuhan Ekonomi Nias Selatan
Universitas Sumatera Utara
bencana gempa yang terjadi pada tahun 2005 yang serta merta merusak keadaan perekonomian Kabupaten Nias Selatan.
Bila diperhatikan pendapatan perkapita Kabupaten Nias Selatan pada tahun 2008 maka terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan perkapita
Kabupaten Nias, dimana pendapatan perkapita Kabupaten Nias adalah Rp 4,182 juta. Namun jika dilihat dari PDRB perkapita ADHB pada tahun 2008, maka
pendapatan perkapita Kabupaten Nias Selatan Rp 6,940 juta lebih rendah dari pada pendapatan perkapita Kabupaten Nias Rp 8,268 juta.
Tabel 4.7 PDRB, Pendapatan Per Kapita, dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Nias Selatan Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2003-2008
Tahun PDRB Juta Rupiah
Pendapatan Per Kapita Rupiah
Pertumbuhan Ekonomi
2003 953.882,71
3.450.234 -
2004 1.022.159.22
3.615.511 7,16
2005 1.000.491,01
3.471.119 -2,12
2006 1.040.370,89
3.838.639 3,99
2007 1.090.665,66
4.010.626 4,83
2008 1.150.631,51
4.217.115 5,50
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara Perkembangan PDRB Kabupaten Nias Selatan lebih didominasi oleh
sektor pertanian, kemudian disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor bangunan. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Nias
Selatan ADHK 2000 pada tahun 2008 adalah Rp 494,16 miliar, sedangkan sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor bangunan masing-masing
menyumbang sebesar Rp 278,57 miliar dan Rp 127,36 miliar. Pada tahun 2008 sektor pertanian tumbuh sebesar 5,84 dimana pada
tahun sebelumnya PDRB sektor pertanian adalah Rp 466,87 miliar. Sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh sebesar 3,62 dan sektor bangunan
Universitas Sumatera Utara
tumbuh sebesar 9,99. Bila diperhatikan dari pertumbuhan tiap sektor pada tahun 2008, maka sektor yang mengalami pertumbuhan tinggi adalah sektor industri
pengolahan sebesar 10,07, disusul oleh sektor bangunan sebesar 9,99, dan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 6,80. Sedangkan sektor yang
mengalami pertumbuhan terendah adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yaitu sebesar 1,8.
Tabel 4.8 PDRB Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan ADHK 2000 Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2007-2008 Miliar Rupiah
Lapangan UsahaSektor Kabupaten Nias
Kabupaten Nias Selatan Tahun
Tahun 2007
2008 2007
2008 Pertanian
684,59 729,96
466,87 494,16
Pertambangan dan Penggalian
42,77 44,69
16,54 17,67
Industri Pengolahan 31,88
33,29 15,95
17,56 Listrik, Gas, dan Air Bersih
4,56 4,93
2,20 2,33
Bangunan 141,35
161,61 115,79
17,56 Perdagangan, Hotel, dan
Restoran 431,94
453,37 268,84
278,57 Pengangkutan dan
Komunikasi 124,81
140,66 65,83
67,70 Keuangan, Persewaan, dan
Jasa Perusahaan 73,40
76,64 41,58
42,33 Jasa-jasa
203,26 209,91
97,05 102,95
PDRB 1.738,56
1.855,07 1.090,67
1.150,63 Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4.1.5 Potensi Daerah