simultan dan kembali mengulangi transmisi pada waktu yang hampir
bersamaan. Karena semua aliran TCP yang
terpengaruh dengan keadaan tersebut bereaksi dalam perilaku yang sinkron,
maka kondisi kongesti pada jaringan akan berosilasi antara kondisi kongesti
penuh saat semua aliran TCP mengirim paket dengan laju penuh
dan tanpa kongesti semua aliran TCP memelankan laju pengiriman paket.
Manajemen antrian aktif adalah mekanisme pengendalian kongesti
yang bertugas untuk mencegah terjadinya sinkronisasi TCP. Ide
utama dari AQM adalah untuk mengantisipasi terjadinya kongesti
dan mengambil tindakan untuk mencegah atau mengurangi efek dari
kongesti.
2.1.5. Penjadwalan Paket
Penjadwalan paket
packet scheduling
digunakan untuk
menjadwalkan paket pada antrian sehingga kapasitas jaringan pada port
keluaran dapat terdistribusi merata pada semua kelas trafik yang
memasuki jaringan Welzl, 2005.
1. First In First Out
FIFO memperlakukan semua paket sederajat sehingga
cocok digunakan
untuk jaringan best effort. Masalah
utama yang dihadapi FIFO adalah FIFO tidak dapat
membedakan atau hanya memiliki kemampuan yang
sangat
terbatas untuk
membedakan kelas trafik. 2.
Priority Queuing Pada PQ, antrian dibagi
sebanyak N antrian, dengan urutan prioritas 1 sampai
dengan N. Urutan pelayanan paket bergantung dari urutan
prioritas dan keberadaan paket pada antrian dengan
prioritas lebih tinggi.
3. Fair Queuing
Pada FQ, paket datang diklasifikasikan kedalam N
antrian, Setiap
antrian diberikan alokasi kapasitas
jaringan sebesar 1N total kapasitas jaringan. Setiap
antrian dilayani
secara berurutan
round robin
dengan melewati antrian yang kosong.
4. Class Based WFQ
Pada CB-WFQ, aliran trafik dibagi ke dalam kelas-kelas,
tetapi dengan pembagian kapasitas
jaringan yang
bergantung dari kebutuhan masing-masing kelas, dengan
total kapasitas
jaringan seluruh kelas adalah 100
kapasitas jaringan keluaran. 5.
Hierarchy Token Bucket HTB
menjamin jumlah
layanan yang
diterima sebuah kelas trafik paling
kecil sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan dan
diberikan kepadanya.
Apabila sebuah
kelas menggunakan
kapasitas jaringan lebih kecil dari yang
diberikan kepadanya, sisa kapasitas jaringan yang tidak
digunakan didistribusikan ke kelas lainnya.
2.1.6. Traffic Shaping
Traffic shaping digunakan untuk mengatur laju aliran trafik yang
datang untuk membentuk laju trafik sedemikian rupa agar laju trafik
keluaran bersifat lebih mulus. Bila laju trafik yang datang bersifat sangat
acak bursty maka perlu ditempatkan dulu pada sebuah buffer sehingga laju
keluaran lebih konstanLi, 1999.
2.2. Differentiated Services
DiffServ bekerja
dengan prinsip
pengklasifikasian trafik.
2.2.1. Arsitektur DiffServ
Arsitektur DiffServ
berdasarkan sebuah model sederhana dimana trafik
yang memasuki sebuah jaringan diklasifikasikan
dan dapat
dikondisikan pada tepi jaringan dan ditempatkan pada beberapa Behavior
Aggregate BA yang berbeda. Setiap BA diidentifikasikan oleh sebuah
Differentiated Service Code Point DSCP,
sehingga BA
dapat didefinisikan sebagai kumpulan paket
dengan DSCP yang sama yang melewati sebuah link pada arah
tertentu. Pada inti jaringan, paket