40 dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat
secara sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sehingga mampu tumbuh dan
berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Dari beberapa pengertian pemberdayaan di atas, dapat disimpulkan
bahwa pemberdayaan adalah suatu proses atau serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat atau keberdayaan
kelompok lemah dalam masyarakat untuk memperbaiki dan juga meningkatkan taraf hidup, termasuk individu-individu yang mengalami
masalah kemiskinan. Sedangkan sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keberadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah
perubahan sosial yaitu masyarakat miskin yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi maupun sosial.
2. Tujuan Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat atau community development Comdev, memiliki tujuan utama yaitu memberdayakan individu-individu dan
kelompok-kelompok orang melalui penguatan kapasitas termasuk kesadaran, pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk
mengubah kualitas kehidupan komunitas mereka. Kapasitas tersebut seringkali berkaitan dengan penguatan aspek ekonomi dan politik melalui
41 pembentukan kelompok-kelompok social besar yang bekerja berdasarkan
agenda bersama.
31
Pemberdayaan masyarakat juga bertujuan untuk memotivasi dan memfasilitasi masyarakat memperbaiki diri, komunitas dan lingkungannya
dalam mencapai tujuannya.
32
Adapun tujuan Pemberdayaan menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah pasal 5 adalah:
a. Mewujudkan struktur
perekonomian nasional
yang seimbang,
berkembang, dan berkeadilan; b. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan c. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam
pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.
3. Pola-pola Pemberdayaan
a. Pola pemberdayaan ekonomi Masyarakat Pola pemberdayaan ini mempunyai ciri-ciri atau unsur-unsur
pokok sebagai berikut:
33
31
Edi Suharto.CSR COMDEV Investasi Kreatif Perusahaan Bandung: Alfabeta, 2010, h. 67
32
www.kriyamaya.or.idindex.php?option=com_docman.powerpoint, diakses pada tanggal 18 januari 2011
33
Lili Badriah, Muhamad Zen M.Hudri, Zakat dan Wirausaha Jakarta: CED, 2005, hal. 54
42 1 Mempunyai tujuan yang hendak dicapai
2 Mempunyai wadah kegiatan yang terorganisir 3 Aktivitas yang dilakukan terencana serta harus sesuai dengan
kebutuhan dan sumber daya setempat. 4 Ada perubahan sikap pada masyarakat sasaran selama tahap-tahap
pemberdayaan 5 Menekankan pada peningkatan partisipasi masyarakat dalam ekonomi
terutama dalam wirausaha. 6 Ada keharusan membantu seluruh lapsan masyarakat khususnya
masyarakat lapisan bawah. Jika tidak, maka solidaritas dan kerja sama sulit di capai.
Dengan demikian, pola-pola pemberdayaan ekonomi masyarakat bukan sekedar diartikan sebagai keharusan masyarakat untuk mengikuti
suatu kegiatan tetapi kontribusi mereka dalam setiap tahapan yang mesti dilalui oleh suatu program kerja pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dalam menggerakan partisipasi masyarakat, pendekatan yang dilakukan haruslah mendasarkan pada kebutuhan yang dirasakan felt
needs. Sekurangnya ada 4 perspektif dalam melihat felt needs, yaitu:
1 Penilaian agen pembangunan tentang Community needs dari sudut pandang tujuan pemberdaya itu sendiri.
2 Penilaian agen pembangunan tentang Community needs yang diperoleh dari pemahaman tentang tujuan komunitas itu.
43 3 Penilaian komunitas yang diperoleh dari pengertian mereka tentang
tujuan agen pembangunan. 4 Konsepsi komunitas tentang needs
Sedangkan untuk tercapainya kondisi ekonomi masyarakat yang baik perlu adanya pendekatan non direktif partisipatif maka community
woker dapat melakukan tugas di bawah ini, yaitu:
a. Menumbuhkan keinginan masyarakat untuk berwiraswasta bergelut dalam aspek ekonomi, bertindak dengan merancang munculnya
diskusi tentang apa yang menjadi masalah dalam masyarakat. b. Memberikan informasi tentang pengalaman kelompok lain yang telah
sukses dan sejahtera. c. Membantu masyarakat untuk membuat analisis situasi usaha yang
prospektif secara sistematik tentang hakekat dan penyebab dari masalah berbisnis.
d. Menghubungkan masyarakat
dengan sumber
yang dapat
dimanfaatkan.
34
4. Tahap-tahap pemberdayaan