16
c. Bimbingan Islam merupakan suatu usaha yang dapat dilakukan dalam
rangka mengembangkan potensi dan memecahkan masalah yang dialami klien agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat berdasarkan ajaran Islam.
5
d. Sedangkan dalam Konsep Islam bimbingan adalah proses pemberian
bantuan terhadap seseorang agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT, sehingga mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat.
6
Dengan demikian pengertian bimbingan adalah proses pemberian bantuan secara terus-menerus dan sistematis kepada individu dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya sendiri, Kemampuan untuk menerima dirinya,
kemampuan untuk mengarahkan dirinya, kemampuan untuk merealisasikan dirinyasesuai dengan potensi kemampuannya dalam mencapai penyesuaian
diri dengan lingkungan baik dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
7
2. Tujuan Bimbingan
Tujuan bimbingan adalah mengembangkan kemampuan individu untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.
8
Secara singkat dapat diketahui bahwa tujuan bimbingan dalam membantu individu agar :
9
5
Http:munzaro .blogspot.com201005 konseling-umum-vs-konseling-Islam. html.
6
Thohari Muswar, Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam Yoyakarta: UII Press, 1992, h. 76.
7
Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani, Bimbingan dan Konseling Disekolah Jakarta: PT. RienekaCipta, 1991, cet ke-1. h. 4.
8
Yusuf, Syamsu Nurihsan, A. Juntika, Landasan BImbingan Konseling Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006. Cet.2. h. 17.
9
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling Jakarta: Rineka Cipta, 2004, cet. ke - 2. h. 112.
16
a. Mengenal dan memahami dirinya dan lingkungan, termasuk kelebihan
dan kelemahannya. b.
Mengambil keputusan untuk melangkah maju seoptimal mungkin. c.
Berusaha sendiri memecahkan masalah. d.
Menyesuaikan diri secara sehat terhadap lingkungannya. e.
Mencapai serta meningkatkan kesejahteraan mental.
3. Model Bimbingan
Model dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Berasal dari kata model yang artinya pola, suatu yang dibuat dan dihasilkan.
10
Dalam kaitannya dengan teori sistem, istilah model diartikan sebagai “tiruan” dari kenyataan yang
s ebenarnya, tiruan realita tiruan bukan dalam arti “imitasi”.
Menurut Ellis M.Awad 1979:10: “A model is representasion of a real
or a planned system“. Jadi yang dinamakan model itu adalah pencerminan, penggambaran sistem yang nyata atau yang direncanakan.
11
Model bimbingan adalah suatu pola pemberian bantuan kepada klien untuk memecahkan masalah yang dialaminya agar dapat memahami dirinya
sendiri dan lingkungan sekitar. Dalam kaitannya dengan teori dan analisis sistem, model dimaksudkan
sebagai gambaran kenyataan. Untuk menggambarkan sistem banyak ragam cara yang dipergunakan untuk bisa dikelompokkan menjadi beberapa model,
diantaranya model deskriptif, model simbolik, model permainan, model prediktif, model normatif, model analog dan sebagainya.
10
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. edisi ketiga Jakarta: Balai Pustaka, 2007, h. 751.
11
Tatang. M. Amirin, Ed. 1, Pokok-pokok Teori Sistem Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, cet. 8.
16
a. Model deskriptif yaitu memberikan “gambaran” situasi dan memberikan
rekomendasi. Misalnya saja bagan organisasi, dan diagram balok petak yang menggambarkan susunan rangkaian sebuah buku.
b. Model Simbolik yaitu model dengan menggunakan perlambang-lambang
simbol. c.
Model Permainan yaitu model dengan menggunakan permainan. d.
Model Prediktif yaitu menunjukkan bahwa “ jika ini muncul, maka akan muncul pula
itu”. Model Prediktif ini mengaitkan variable terpengaruh dengan variable pengaruh dependent dan independent variable.
e. Model Normatif yaitu model yang memberikan jawaban “terbaik” untuk
memecahkan suatu problem. Model ini menyarankan serangkaian tindakan yang bisa ditempuh.
f. Model Analog sebanding yaitu model yang terdapat pergantian
komponen yang sama dengan apa yang dijadikan model.
4. Unsur-Unsur Bimbingan