6
Layanan support group. Disini penulis hanya mengambil satu model bimbingan yaitu model layanan bimbingan tatap muka langsung
karena model ini merupakan model yang sering digunakan dalam menangani kasus kekerasan seksual yang ada di Yayasan Pulih
b. Kekerasan Seksual terhadap anak, dalam penelitian ini penulis
membatasi permasalahan kekerasan seksual terhadap anak hanya pada kasus pelecehan terhadap anak dan perkosaan.
2. Perumusan Masalah
Supaya pembatasan masalah dalam skripsi ini lebih fokus dan terarah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana model bimbingan korban kekerasan seksual terhadap anak
dalam perspektif Islam di Yayasan Pulih? b.
Faktor apa yang menjadi penghambat dan pendukung dalam penanganan masalah korban kekerasan seksual terhadap anak?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui model bimbingan korban kekerasan seksual
terhadap anak dalam perspektif Islam di Yayasan Pulih. b.
Untuk mengetahui faktor apa yang menjadi penghambat dan pendukung dalam penanganan masalah korban kekerasan seksual
terhadap anak. 2.
Manfaat Penelitian a.
Akademis Khusus bagi penulis sebagai sasaran untuk menambah wawasan
pemikiran dan pengalaman bimbingan Islam.
7
b. Praktis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan bahan acuan dalam menangani klien yang
mengalami korban kekerasan seksual terhadap anak sehingga dapat mengurangi angka korban kekerasan terhadap anak.
c. Teoritis
Hasil Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan suatu pembelajaran tentang teori bimbingan Islam yang dapat diterapkan
bagi korban kekerasan terhadap anak.
D. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis yaitu metode yang berusaha mencari gambaran
menyeluruh tentang data, fakta, peristiwa sebenarnya mengenai obyek penelitian.
7
2. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Dimana metode kualitatif ini berusaha memahami dan
menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu.
8
Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy.J. Moleong, pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang
7
J.Urendenberght, Metode dan teknik penelitian Masyarakat Jakarta: PT. Gramedia, 1980, h. 341.
8
Dr. Husaini Usman,M.Pd. dan Purnomo Setiadi Akbar,M.Pd. Metodologi Penelitian Sosial Jakarta: Bumi Aksara, 2003, cet ke-4, h. 42.
8
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
9
Penelitian kualitatif mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dasar.
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengungkap dan mendeskripsikan secara faktual mengenai Bagaimana Model Bimbingan
Korban Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Yayasan Pulih. Dengan lebih menitik beratkan kepada Model Bimbingan tersebut.
10
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini di mulai oleh penulis dari bulan Februari sampai April 2011. Sedangkan tempat penelitiannya penulis melakukan penelitian di
Yayasan Pulih Pasar Minggu Jakarta Selatan.
4. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah pembimbing yang ada di Yayasan Pulih. Sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah model
bimbingan korban kekerasan seksual terhadap anak yang ada di Yayasan Pulih.
5. Instrumen dan Alat Bantu
Pada penelitian kualitatif kegiatan pencatatan data lebih banyak tergantung pada diri peneliti sendiri. Dengan menggunakan instrumen
penelitian peneliti dapat senantiasa menilai keadaan dan dapat mengambil keputusan.
9
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitan Kualitatif Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h. 4.
10
Atharton Klemack 1982 dalam Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, h. 35.
9
Pedoman wawancara merupakan format struktur dengan terlebih dahulu menyusun pertanyaan yang sesuai dengan masalah penelitian.
Jawaban dari setiap pertanyaan dalam pedoman wawancara terekam dengan menggunakan alat bantu tape recorder untuk merekam hasil
wawancara memerlukan persetujuan dari subyek penelitian yang diwawancara. Dokumen dari Yayasan juga membantu peneliti ketika
menganalisa data.
6 . Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Teknik pemeriksaan data memiliki sejumlah kriteria tertentu yaitu: a.
Derajat Kepercayaan yaitu melakukan penelitian sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaannya dapat dicapai atau dengan
mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang
diteliti, artinya peneliti melakukan penelitian sedemikian rupa dengan melakukan observasi, wawancara, terhadap pembimbing berkaitan
dengan penelitian yang telah dilakukan pada kenyataan-kenyataan yang ada dilapangan.
b. Keteralihan yaitu seorang peneliti hendaknya mencari dan
mengumpulkan kejadian empiris data dan kesamaan konteks. c.
Kebergantungan yaitu penelitian bergantung kepada kemampuan penelitian sendiri untuk melakukan penelitian terhadap pembimbing
secara berulang-ulang sehingga mencapai suatu kondisi yang sama dan hasil secara esensi sama pula.
10
d. Kepastian peneliti dengan responden berharap memiliki kesempatan
apa yang diinginkan peneliti terhadap responden dengan tidak menyampingkan data yang diperoleh hasil observasi, wawancara,
maupun dokumentasi sehingga mampu di pertanggung jawabkan dan dapat dipastikan kebenarannya serta faktual.
7. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Yang dimaksud dengan Observasi yaitu aktifitas pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan
menggunakan alat indera.
11
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan cara berkunjung atau datang langsung ke Yayasan Pulih untuk
memperoleh data yang dibutuhkan. b.
Dokumentasi Data-data yang diperoleh dari lapangan yaitu Yayasan Pulih yang
berhubungan dengan masalah penelitian, baik dari sumber, dokumen formal, buku-buku, artikel, catatan, surat, majalah dan sebagainya.
c. Wawancara dan Pedoman Wawancara
Wawancara adalah Percakapan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara interviewee
yang memberikan
jawaban atas
spertanyaan itu. Wawancara ditujukan untuk memperkuat dan pelengkap data pada penelitian ini.
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 1996, h. 145.
11
Pada penelitian ini penulis mengadakan wawancara kepada dua orang pembimbing yang menangani kasus-kasus kekerasan seksual
terhadap anak di Yayasan Pulih. Wawancara dilakukan dengan cara face to face antara peneliti dengan pembimbing di Yayasan Pulih.
8. Teknik Analisis Data
Yang dimaksud dengan analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.
12
Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, maka peneliti mencoba untuk menganalisis dengan menginterpretasikan data tersebut,
kemudian menyimpulkannya. Data penelitian kualitatif tidak berbentuk angka tetapi lebih banyak
narasi deskriptif, cerita, dokumen tertulis maupun tidak tertulis seperti gambar atau foto
13
. Pengolahan dan analisis data sesungguhnya di mulai dengan
mengorganisasikan data. Dengan data kualitatif yang sangat beragam dan banyak, menjadi kewajiban peneliti untuk mengorganisasikan
datanya dengan rapi, sistematis dan selengkap mungin.
14
Ada berbagai cara untuk menganalisa data, tetapi secara garis besarnya yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut :
15
12
Masran, Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei Jakarta: LP3ES,1995, cet.I, h. 263.
13
E.Kristi Poerwandari, Fakultas Psikologi UI Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psokologi Jakarta: Lembaga Pengembangan sarana pengukuran dan pendidikan Psikologi
LPSP3 UI, 1998, cet.1. h. 86.
14
Ibid. hal. 87.
15
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1998.
12
a. Reduksi data, yaitu dimana peneliti mencoba memilih data yang relevan dengan proses layanan sosial serta hambatan-hambatannya.
b. Penyajian data, setelah data mengenai proses layanan sosial serta hambatan-hambatannya diperoleh, maka data tersebut disusun dan
disajikan dalam bentuk narasi, visual gambar, bagan, tabel dan sebagainya.
c. Penyimpulan atas apa yang disajikan, pengambilan kesimpulan dengan menghubungkan dari tema tersebut sehingga memudahkan
untuk menarik kesimpulan.
9. Teknik Penulisan Data
Dalam penulisan ini peneliti menggunakan teknik penulisan yang didasakan pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi”
yang diterbitkan oleh CeQDA Center For Quality Development and Assurance UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
E. Tinjauan Pustaka.
Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, perlu dilakukan suatu tinjauan pustaka sebagai langkah awal dalam penyusunan skripsi yang akan
penulis susun. Agar terhindar dari kesamaan judul dengan skripsi-skripsi sebelumnya. Setelah melakukan kajian kepustakaan, maka penulis
menemukan skripsi yang membahas tentang korban kekerasan seksual yaitu Pelaksanaan Konseling Dalam menangani Tenaga Kerja Wanita TKW
Korban Kekerasan Seksual Di Yayasan Pulih . Disusun Oleh
: Leni Herawati
13
Fakultas : Dakwah dan Komunikasi.
Lulusan : 2005.
Skripsi ini jelas berbeda dengan skripsi saya, adapun letak perbedaannya antara lain :
Subjek : Yayasan Pulih Adapun masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah fokus pada
pelaksanaan konseling terhadap TKW korban kekerasan seksual. Serta Pelaksanaan Konseling Terhadap Perempuan Korban Kekerasan
Di Lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perempuan Fatayat Nahdatul Ulama Jakarta-Timur.
Disusun Oleh : Maryanih
Fakultas : Dakwah dan Komunikasi.
Lulusan : 2007
Skripsi ini jelas berbeda dengan skripsi saya, adapun letak perbedaannya antara lain :
Subjek : Lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perempuan Fatayat Nahdatul Ulama.
Adapun masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah fokus pada pelaksanaan konseling terhadap perempuan korban kekerasan di lembaga
konsultasi pemberdayaan perempuan fatayat nahdatul ulama.
F. Sistematika Penulisan