Diksi Tinjauan Pustaka LANDASAN TEORETIS

Skema Konseptual Sumber Mahsun, 2012 yang sudah dimodifikasi oleh peneliti.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai campur kode dan gejala bahasa dalam penulisan cerpen siswa kelas X, dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 19 Jakarta. Berlokasi di Jalan H. Jaelani III, H. Muchtar Raya, Petukangan Utara, Jakarta Selatan. Waktu yang digunakan dalam proses penelitian ini dimulai tanggal 1 Juni 2013 sampai dengan 4 April 2014.

B. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini terdiri dari tiga aspek yang tercakup dalam istilah metodologi penelitian, yaitu aspek aksiologi dari satu paradigma aspek itu merupakan aspek nyata yang menunjukan cara melaksanakan penelitian yang terdiri dari: M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N Ancangan Metode Teknik Sosiolinguistik yang berfokus pada campur kode dan gejala bahasa Kualitatif Bebas Libat Cakap Catat Pendeskripsian hasil analisis ancangan, metode, dan teknik. Ancangan merupakan disiplin ilmu yang digunakan sebagai paradigma berpikir yaitu ilmu sosiolinguistik dengan fokus kajian campur kode dan gejala bahasa.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode observasi dan pengamatan langsung dengan teknik simak dan mencatat. Metode penyediaan data ini diberi nama metode simak karena cara yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Istilah menyimak di sini tidak hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa secara lisan, tetapi juga penggunaan bahasa secara tertulis. 17 Penelitian ini dimulai dengan menganalisis cerpen siswa, yaitu membaca dan mencatat kata-kata yang unik dalam cerpen. Kata-kata yang dikatakan unik dalam cerpen tersebut yaitu kata-kata yang mengalami campur kode dari bahasa Indonesia ke bahasa lain. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menganalisis data cerpen siswa. Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi, mengelompokkan data. 18

D. Ruang Lingkup Penelitian

1. Campur kode, yaitu penggunaan lebih dari satu ragam bahasa dalam suatu komunikasi sesuai dengan siatuasi di mana komunikasi itu terjadi. Pada penelitian ini yaitu campur kode yang terjadi dalam teks cerpen siswa. 2. Gejala bahasa, yaitu perubahan-perubahan bentuk yang terjadi pada suatu kata. Gejala bahasa terdiri dari beberapa macam, namun ruang lingkup pada 17 Mahsun, Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Stategi, Metode, dan Tekniknya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. 92 18 Ibid, h. 253 penelitian ini yaitu terbatas pada protesis, epentesis, paragos, aferesis, sinkope, apokop, disimilasi, kontraksi, monoftongisasi.

E. Objek Penelitian

1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 19 Sevilla dkk. 1993 sebagaimana dikutip oleh Mahsun 2012, mendefinisikan populasi sebagai kelompok besar yang merupakan sasaran generalisasi. Dalam hubungan dengan penelitian bahasa, pengertian populasi terkait dengan dua hal, yaitu masalah satuan penutur dan masalah satuan territorial. Pada penelitian ini, populasi yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh teks cerpen siswa kelas X IPS 1 yang berjumlah 31 lembar. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. 20 Pemilihan sebagian dari keseluruhan penutur atau wilayah pakai bahasa yang menjadi objek penelitian sebagai wakil yang memungkinkan untuk membuat generalisasi terhadap populasi itulah yang disebut sampel penelitian. 21 Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 7 teks cerpen. Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini digunakan teknik 19 Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan RB, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 80. 20 Ibid, h. 86 21 Mahsun, Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Stategi, Metode, dan Tekniknya, h. 29