Isolasi Senyawa Alkaloida Secara KLT Preparatif Uji Kemurnian Isolat Dengan KLT Dua Arah

kromatografi yang telah jenuh dengan uap pengembang dan ditutup rapat. Sesudah elusi selesai plat dikeluarkan dari chamber dan dikeringkan di udara, kemudian plat disemprot dengan larutan penampak bercak Dragendorff. Warna bercak yang terjadi diamati dan dihitung harga Rf-nya hasil kromatogram ekstrak kasar alkaloida dapat dilihat pada Lampiran 8.

3.10 Isolasi Senyawa Alkaloida Secara KLT Preparatif

Isolasi senyawa alkaloida dilakukan secara KLT preparatif, sebagai fase gerak digunakan kloroform-metanol-amonia 85:15:1 dan sebagai penampak bercak digunakan pereaksi Dragendorff. Cara kerja: Ekstrak diencerkan dengan metanol dan ditotolkan pada jarak 2 cm dari tepi bawah plat pra lapis silika gel 60 F 254 berukuran 20 x 20 cm yang telah diaktifkan sehingga membentuk pita. Selanjutnya plat dimasukkan ke dalam bejana yang telah jenuh dengan uap fase gerak, pengembang dibiarkan naik membawa komponen yang ada. Setelah mencapai batas pengembang plat dikeluarkan dari bejana lalu dikeringkan. Bagian tengah plat ditutup dengan kaca yang bersih sedangkan pada sisi kanan dan kiri plat disemprot dengan pereaksi Dragendorff. Bercak berwarna merah jingga yang terdapat pada sisi kiri yang dihubungkan dengan sisi kanan, sehingga yang berada pada bagian tengah plat dikerok dan dikumpulkan, kemudian plat silika yang menjadi alkaloid dielusi dengan pelarut metanol, kemudian dilakukan uji kemurnian terhadap isolat yang diperoleh. Universitas Sumatera Utara

3.11 Uji Kemurnian Isolat Dengan KLT Dua Arah

Terhadap isolat hasil isolasi dilakukan uji kemurnian dengan KLT untuk melihat alkaloida menggunakan fase diam plat pra lapis silika gel 60 F 254 dengan fase gerak pertama kloroform-metanol-amonia 85:15:1 dan fase gerak kedua kloroform-metanol-amonia 70:30:1. Sebagai penampak bercak digunakan pereaksi Dragendorff. Cara kerja: Isolat hasil isolasi ditotolkan pada plat pra lapis silika gel 60 F 254 yang sebelumnya telah diaktifkan, kemudian dimasukkan ke dalam bejana kromatografi dengan fase gerak pertama yang telah jenuh dengan uap pengembang dan ditutup rapat. Sesudah elusi selesai plat dikeluarkan dari bejana kromatografi, lalu diputar 90° dimasukkan ke dalam bejana kromatografi dengan fase gerak kedua yang telah jenuh dengan uap pengembang, ditutup rapat dan dikeringkan di udara, kemudian plat disemprot dengan larutan penampak bercak Dragendorff. Warna bercak yang terjadi diamati dan dihitung harga Rf-nya.

3.12 Karakterisasi Isolat

Dokumen yang terkait

Uji Efektifitas Biji Jintan Hitam (Nigella sativa) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Shigella dysenteriae

1 10 61

Uji Aktivitas Inhibisi Fraksi-Fraksi Hasil Kolom Kromatografi dari Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) terhadap Enzim RNA Helikase Virus Hepatitis C

0 11 80

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DARI BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa L.).

0 0 2

Isolasi Senyawa Alkaloida Dari Biji Tumbuhan Jintan Hitam (Nigella Sativa L.) Serta Karakterisasi Isolat Secara Spektrofotometri Sinar Ultraviolet Dan Inframerah

0 0 4

Isolasi Senyawa Alkaloida Dari Biji Tumbuhan Jintan Hitam (Nigella Sativa L.) Serta Karakterisasi Isolat Secara Spektrofotometri Sinar Ultraviolet Dan Inframerah

1 1 35

Isolasi Senyawa Alkaloida Dari Biji Tumbuhan Jintan Hitam (Nigella Sativa L.) Serta Karakterisasi Isolat Secara Spektrofotometri Sinar Ultraviolet Dan Inframerah

0 0 4

Isolasi Senyawa Alkaloida Dari Biji Tumbuhan Jintan Hitam (Nigella Sativa L.) Serta Karakterisasi Isolat Secara Spektrofotometri Sinar Ultraviolet Dan Inframerah

0 0 17

Isolasi Senyawa Alkaloida Dari Biji Tumbuhan Jintan Hitam (Nigella Sativa L.) Serta Karakterisasi Isolat Secara Spektrofotometri Sinar Ultraviolet Dan Inframerah

0 0 16

Isolasi Senyawa Alkaloida Dari Biji Tumbuhan Jintan Hitam (Nigella Sativa L.) Serta Karakterisasi Isolat Secara Spektrofotometri Sinar Ultraviolet Dan Inframerah

0 0 2