Cara kerja: Serbuk simplisia sebanyak 1 kg dimasukkan ke dalam wadah kaca
berwarna, lalu ditambahkan pelarut metanol secukupnya sampai serbuk simplisia basah, didiamkan beberapa jam. Setelah itu ditambahkan pelarut
metanol sampai bahan tumbuhan terendam sempurna. Maserasi dilakukan selama tiga hari sambil sekali-kali diaduk, kemudian dipisahkan sehingga
diperoleh maserat. Ampas bahan tumbuhan ditambahkan pelarut metanol sampai bahan tumbuhan terendam sempurna. Proses maserasi dilakukan tiga
kali masing-masing selama tiga hari sambil sekali-kali diaduk. Semua maserat yang diperoleh digabung, kemudian pelarutnya diuapkan dengan bantuan alat
rotary evaporator suhu tidak lebih dari 40°C, selanjutnya di Freeze dryer, hasilnya diperoleh ekstrak kental Adams, et al., 1970.
Terhadap ekstrak metanol dilakukan skrining fitokimia senyawa alkaloida, flavonoida, glikosida, glikosida antrakinon, tanin, saponin dan
steroidatriterpenoida.
3.8 Isolasi Senyawa Alkaloida dari Ekstrak Metanol dengan Metode Asam Basa
Senyawa alkaloida yang terdapat dalam ekstrak metanol diisolasi dengan menggunakan metode pengocokan asam basa sampai diperoleh
alkaloida kasar. Cara kerja:
Sebanyak 200 gram ekstrak metanol ditambahkan HCl 2 N hingga pH 2-3, disaring dan filtrat dibasakan dengan NH
4
OH pekat hingga pH 9-10.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian filtrat ini dikocok dengan 100 ml kloroform dalam corong pisah, lapisan air dan lapisan kloroform dipisahkan. Perlakuan dilakukan sebanyak
tiga kali. Lapisan kloroform yang diperoleh dikumpulkan dan disaring. Volume kloroform yang diperoleh diuapkan menjadi sepertiganya dengan
penguap vakum putar pada suhu tidak lebih dari 40°C. Terhadap fraksi kloroform ditambahkan HCl 2 N sama banyak, dikocok dalam corong pisah,
lalu lapisan asam dan lapisan kloroform dipisahkan. Perlakuan dilakukan sebanyak tiga kali. Larutan asam dikumpulkan dan disaring, kemudian
dibasakan dengan NH
4
OH pekat hingga pH 9-10, dikocok dengan 100 ml kloroform kemudian kedua lapisan dipisahkan. Perlakuan ini dilakukan
sebanyak tiga kali, lapisan kloroform dikumpulkan dan diuapkan dengan alat rotary evaporator pada temperatur tidak lebih dari 40°C, hasilnya diperoleh
ekstrak kloroform kental ekstrak alkaloida kasar Fergusson, 1956.
3.9 Analisis Senyawa Alkaloida Hasil Isolasi Secara KLT.
Terhadap ekstrak kloroform hasil isolasi dari ekstrak metanol yang diperoleh dilakukan analisa senyawa alkaloida menggunakan KLT dengan fase
diam plat pra lapis silika gel 60 F
254
dan fase gerak kloroform - metanol- amonia perbandingan 95 : 5 : 1, 90 : 10 : 1, 85 : 15 : 1, 80 : 20 : 1. 70 :
30 : 1 dan 60 : 40 : 1. Penampak bercak digunakan pereaksi Dragendorff. Cara kerja:
Ekstrak alkaloida kasar ditotolkan pada plat pra lapis silika gel 60 F
254
yang sebelumnya telah diaktifkan, kemudian dimasukkan ke dalam bejana
Universitas Sumatera Utara
kromatografi yang telah jenuh dengan uap pengembang dan ditutup rapat. Sesudah elusi selesai plat dikeluarkan dari chamber dan dikeringkan di udara,
kemudian plat disemprot dengan larutan penampak bercak Dragendorff. Warna bercak yang terjadi diamati dan dihitung harga Rf-nya hasil kromatogram
ekstrak kasar alkaloida dapat dilihat pada Lampiran 8.
3.10 Isolasi Senyawa Alkaloida Secara KLT Preparatif