6
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan jumlah produksi optimum dengan menggunakan metode
Fuzzy-Mamdani
dan
Fuzzy-Sugeno.
1.6 Kontribusi Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah: 1.
Dapat dijadikan sebagai acuan untuk memilih metode mana yang memberikan hasil yang lebih optimum.
2. Dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan referensi bacaan
untuk mahasiswa lain yang akan melakukan penelitian serupa.
1.7 Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan menggunakan data sekunder yang disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memahami konsep metode
Fuzzy-Mamdani
dan
Fuzzy-Sugeno
melalui literatur berupa buku-buku yang berhubungan, jurnal dan situs internet yang
berhubungan dengan permasalahan dalan penulisan ini.
2. Menjelaskan tentang penyelesaian penentuan jumlah produksi optimum dengan
menggunakan metode
Fuzzy-Mamdani
dan
Fuzzy-Sugeno
3. Membahas metode
Fuzzy-Mamdani
dan
Fuzzy-Sugeno
dalam penentuan jumlah produksi dengan faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain jumlah
permintaan dan jumlah persediaan.
Universitas Sumatera Utara
7
4. Mengambil data yang dibutuhkan, yaitu jumlah permintaan, jumlah persediaan
dan jumlah produksi selama satu tahun dari PT SARIMAKMUR TUNGGALMANDIRI.
5. Memperoleh
output
dengan
software
Matlab.
6. Mencari perbandingan dari
output
yang diperoleh dengan metode
Fuzzy-Mamdani
dan
Fuzzy-Sugeno.
7. Membuat hasil laporan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Persediaan
2.1.1 Definisi Persediaan
Persediaan adalah sumber daya menganggur
idle resources
yang menunggu proses lebih lanjut. Proses lebih lanjut adalah berupa kegiatan produksi pada system
manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi pangan pada sistem rumah tangga Nasution, 2008.
Setiap perusahaan
perlu mengadakan
persediaan untuk
menjamin kelangsungan hidup usahanya. Untuk mengadakan persediaan, dibutuhkan sejumlah
uang yang diinvestasikan dalam persediaan tersebut. Oleh karena itu, setiap perusahaan haruslah dapat mempertahankan suatu jumlah persediaan optimum yang
dapat menjamin kebutuhan bagi kelancaran kegiatan perusahaan dalam jumlah dan mutu yang tepat dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Keberadaan persediaan atau sumber daya menganggur ini dalam suatu sistem mempunyai suatu tujuan tertentu. Alasan utamanya adalah karena sumber daya
tertentu tidak bisa didatangkan ketika sumber daya tersebut dibutuhkan. Persediaan yang siap digunakan perlu ada ketika dibutuhkan, sehingga menjamin tersedianya
sumber daya tersebut. Adanya persediaan menimbulkan konsekuensi berupa resiko- resiko tertentu yang harus ditanggung perusahaan akibat adanya persediaan tersebut.
Persediaan yang disimpan perusahaan bisa saja rusak sebelum digunakan. Selain itu perusahaan juga harus menanggung biaya-biaya yang timbul akibat adanya persediaan
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
9
2.1.2 Fungsi Persediaan
Berdasarkan fungsinya, persediaan dapat dikelompokkan dalam 4 jenis, yaitu Herjanto, 1999:
a. Stok Fluktuasi
Fluctuation Stock
Merupakan persediaan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak dapat
diperkirakan sebelumnya,
dan untuk
mengatasi jika
terjadi kesalahanpenyimpangan dari perkiraan penjualan, waktu produksi, atau waktu
pengiriman barang.
b. Stok Antisipasi
Anticipation Stock
Merupakan persediaan yang dibutuhkan untuk menghadapi permintaan yang diramalkan, misalnya pada saat jumlah permintaan besar, tetapi kapasitas produksi
tidak mampu memenuhi permintaan tersebut. Jumlah permintaan yang besar ini diakibatkan oleh sifat musiman dari suatu produk. Persediaan ini juga menjaga
kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku, agar proses produksi tidak berhenti.
c . Persediaan dalam Jumlah Besar
Lot Size Inventory
Merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar daripada kebutuhan saat itu. Persediaan jenis ini dilakukan untuk mendapatkan potongan harga
discount
karena pembelian barang dalam jumlah besar. Persediaan jenis ini juga dapat menghemat biaya pengangkutan karena memperkecil frekuensi pengiriman
barang dan biaya per unit pengangkutannya lebih murah.
d. Pipa Persediaan
PipelineTransit Inventory
Merupakan persediaan yang sedang dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat di mana barang itu akan digunakan. Persediaan ini timbul karena jarak dari
tempat asal ke tempat tujuan cukup jauh dan bisa memakan waktu beberapa hari atau beberapa minggu.
Universitas Sumatera Utara
10
2.1.3 Jenis – Jenis Persediaan
Dilihat dari jenisnya, ada 5 macam persediaan secara umum yaitu Assauri, 1993: 1.
Bahan baku
ra w materials
adalah barang-barang yang dibeli dari pemasok
supplier
dan akan digunakan atau diolah menjadi produk jadi yang akan dihasilkan oleh perusahaan.
2. Bahan setengah jadi
work in process
adalah barang-barang yang belum barang jadi, akan tetapi masih diproses lebih lanjut sehingga menjadi barang jadi.
3. Barang jadi
finished goods
adalah barang-barang yang selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk disalurkan kepada distributor, pengecer, atau
langsung dijual ke pelanggan. 4.
Persediaan Bahan-Bahan Pembantu
Supplies Stock
adalah barang-barang yang dibutuhkan untuk membantu kelancaran produksi, tetapi tidak merupakan bagian
dari barang jadi. 5.
Persediaan Bagian Produk
Purchased Parts
adalah persediaan barang-barang yang terdiri dari parts yang diterima dari perusahaan lain, yang secara langsung
diassembling dengan parts lain tanpa melalui proses produksi.
2.2 Permintaan
2.2.1 Pengertian Permintaan
Permintan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode
tertentu.
2.2.2 Teori Permintaan Dapat dinyatakan:
“Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun, maka harga
relatif akan turun.”
Universitas Sumatera Utara
11
2.2.3 Hukum Permintaan
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan: “Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut di mana
hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang
meningkat.
2.3 Produksi
2.3.1 Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dari bahan – bahan atau sumber – sumber faktor produksi dengan tujuan untuk dijual lagi.
Tanggung jawab produksi sangat berkaitan erat dan secara langsung memberikan dampak yang besar bagi perusahaan. Oleh karena itu tanggung jawab manajer adalah
memutuskan keputusan – keputusan penting untuk mengubah sumber – sumber
ekonomi menjadi hasil yang dapat dijual.
Kalau diperinci lebih lanjut keputusan manajer produksi ada dua macam: a.
Keputusan yang berhubungan dengan desain dari sistem produksi manufaktur. b.
Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Keputusan yang pertama adalah menyangkut penentuan desain produk barang yang sedang diproses, kemudian peralatannya, pembagian tugas, lokasi produksi dan
fasilitas yang diperlukan maupun
lay out
fasilitas tersebut bagaimana agar tercapai proses produksi bisa berlangsung secara efisien. Kemudian kalau disoroti keputusan
yang kedua, menyangkut proses pengolahan barang itu sendiri sampai bagaimana mengendalikan proses pengolahan persediaan, kualitas maupun biayanya.
Universitas Sumatera Utara
12
2.3.2 Proses Produksi
Adapun proses produksi menurut pembagian yang macam – macam digolongkan
menjadi 4 golongan:
1. Sifat produk
2. Tipe proses produksi jangka waktu produksi
3. Berdasarkan manfaat yang diciptakan
4. Teknik sifat proses produksi
2.3.2.1 Sifat Produk
Sifat produk menjadikan suatu proses produksi dari suatu produk tertentu akan lain dengan sifat produk yang berbeda. Hal ini biasanya dibedakan apakah produk yang
akan diproduksikan mencerminkan sifat khusus dari konsumsi pembeli spesifik ataukah produk yang akan diproduksi merupakan produk standar yang didasarkan
pada keputusan perusahaan.
a. Produk spesifik
Kalau pembeli menginginkan adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan sedangkan jumlahnya hanya terbatas maka proses produksi yang
dipakai adalah proses produksi pesanan. Contohnya: Produk meuble, pakaian, sepatu dan sebagainya.
b. Produk standar
Produk standar yang menjadi keputusan perusahaan akan mengakibatkan proses produksi yang dipakai akan berbeda dengan proses produksi untuk
produk pesanan, karena perusahaan yang membuat produk standar berarti perusahaan tersebut membuat produk yang ukurannya standar sama dan
jumlahnya sangat banyak karena bertujuan untuk persediaan maupun dikirimkan kepada pembeli atau penyalur.
Universitas Sumatera Utara
13
2.3.2.2 Tipe Proses Produksi
Tipe proses produksi ditinjau dari atas bahan mentah sampai menjadi barang jadi dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu:
a. Tipe proses produksi kontinyu
Countinuous Process
b. Tipe proses produksi terputus
Intermittent Process Discrete System
Perbedaan pokok antara kedua proses ini adalah pada lamanya waktu
set up
peralatan produksi. Prosses kontinyu tidak memerlukan waktu
set up
yang lama karena proses ini memproduksi secara terus menerus untuk jenis produk yang sama, misalnya pabrik
susu instan Dancow. Sedangkan proses terputus memerlukan total waktu
set up
yang lebih lama karena proses ini memproduksi berbagai jenis spesifikasi barang sesuai
pesanan, sehingga adanya pergantian jenis barang yang diproduksi akan membutuhkan waktu
set up
yang berbeda. Contoh dari proses terputus antara lain adalah usaha perbengkelan.
2.3.2.3 Manfaat yang Diciptakan
Berdasarkan manfaat yang diciptakan proses produksi bisa dilakukan dengan cara yang berbeda
– beda tergantung manfaat yang diciptakan. Berdasarkan hal tersebut di atas, kegiatan atau manfaat dapat dibagi menjadi 5 manfaat yaitu manfaat dasar,
manfaat bentuk, manfaat waktu, manfaat milik maupun manfaat tempat.
a. Manfaat dasar
primary utility
Manfaat dasar akan terjadi jika kegiatan yang dilakukan perusahaan merupakan kegiatan yang bergerak dalam bidang pengambilan dan penyediaan
barang – barang atau hasil – hasil dari sumber yang sudah tersedia oleh alam.
Universitas Sumatera Utara
14
b. Manfaat bentuk
form utility
Proses produksi yang menciptakan manfaat bentuk adalah meubel. Proses produksi ini terjadi setelah manfaat dasar dilakukan kemudian baru dilakukan
proses selanjutnya untuk menciptakan manfaat yang lebih baik lagi.
c. Manfaat waktu
time utility
Manfaat waktu dihubungkan dengan kenaikan nilai barang yang mempunyai selisih waktu misalnya: disimpan di pergudangan bulog setelah harga
– harga naik maka beras yang tidak habis dalam masa turunnya harga karena waktu
berjalan terus menyebabkan nilai beras tersebut bertambah.
d. Manfaat tempat
place utility
Manfaat tempat dapat dilihat pada perusahaan transportasi. Perusahaan apakah itu kereta api, kendaraan, truk maupun pesawat udara akan menyebabkan
bertambahnya manfaat barang yang dipindahkan tersebut.
e. Manfaat milik
Ownership utility
Manfaat milik adalah usaha untuk memindahkan barang dari hak milik orang yang satu ke orang yang lain. Contohnya: pedagang, toko, dealer, distributor,
pengecer dan sebagainya.
2.3.2.4 Teknik Proses Produksi
Pengggolongan proses produksi menurut teknik atau sifat proses produksi akan menentukan jenis atau bentuk pokok yang dipakai dalam proses produksi.
Berdasarkan tekniknya, dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu:
a. Proses Ekstraktif
Proses produksi yang dijalankan dengan mengambil langsung dari sumber alam yang telah tersedia. Misalnya: proses penambangan, perusahaan
perikanan, perkebunan dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
15
b. Proses Analitis
Proses Analitis adalah proses untuk menguraikan atau memisahkan dari suatu bahan mentah tertentu menjadi beberapa macam bentuk yang menyerupai jenis
aslinya. Contohnya: Pertamina.
c. Proses Fabrikasi
Seperti proses analitis tetapi dalam menggunakan alat seperti mesin, gergajinya menjadikan bentuk baru beberapa macam tanpa harus sejenis
aslinya. Contohnya: pakaian, proses pembuatan sepatu dan sebagainya.
d. Proses sintesis
Proses mengkombinasikan beberapa bahan persenyawaan zat dalam suatu bentuk produk. Contohnya: perusahaan kimia, obat-obatan, gelas, kaca dan
sebagainya.
e. Proses Assembling
Proses assembling berarti merangkaikan beberapa produk jadi atau setengah jadi menjadi produk baru barang baru tanpa merubah bentuk fisik susunan
kimiawinya. Contoh: perusahaan karoseri mobil, IPTN, perusahaan alat listrik dan sebagainya.
2.4 Logika
Fuzzy
Logika
fuzzy
adalah himpunan yang setiap unsur – unsurnya mempunyai derajat
keanggotaan atau kesesuaian dengan konsep yang merupakan syarat keanggotaan himpunan tersebut. Logika
fuzzy
digunakan sebagai suatu cara untuk memetakan permasalahan dari
input
menuju ke
output
yang diharapkan. Logika
fuzzy
pertama
sekali diperkenalkan oleh Lotfi. A. Zadeh pada tahun 1965. Dasar logika
fuzzy
adalah teori himpunan
fuzzy
. Dalam teori himpunan dikenal fungsi karakteristik yaitu fungsi dari himpunan semesta X ke himpunan {0,1}.
Universitas Sumatera Utara
16
Definisi : Himpunan A dalam semesta X dapat dinyatakan dengan fungsi karakteristik yang
� ∶ → 0,1 didefinikan dengan aturan:
� = 1 jika
0 jika ⩝
Teori himpunan yang telah lama dikenal ini selanjutnya disebut sebagai himpunan tegas
crisp set
. Pada himpunan tegas
crisp
, nilai keanggotaan suatu
item
x dalam suatu himpunan , yang sering ditulis dengan
� , memiliki dua kemungkinan, yaitu:
1. Satu 1, yang berarti bahwa suatu
item
menjadi anggota dalam suatu himpunan.
2. Nol 0, yang berarti bahwa suatu
item
tidak menjadi anggota dalam suatu himpunan.
Fuzzy set
memperluas jangkauan fungsi karakteristik pada
crisp set
sehingga fungsi tersebut mencakup bilangan riil pada interval [0.1]. Fungsi itu disebut fungsi
keanggotaan yang memetakan setiap unsur dalam himpunan semesta X ke suatu nilai pada interval [0,1] yang selanjutnya disebut derajat keanggotaan. Fungsi keanggotaan
dari suatu himpunan kabur dalam semesta X adalah pemetaan �
A
: → [0,1]. Nilai �
A
menyatakan derajat keanggotaan unsur dalam himpunan kabur .
Misalkan diketahui data IPK mahasiswa pada interval [0,00, 4,00]. Akan dibuat
himpunan mahasiswa pandai. Kata “pandai” menunjukkan seberapa besar seorang mahasiswa dikatakan pandai.
Dengan menggunakan
crisp
seorang mahasiswa dikatakan pandai jika memiliki IPK di atas atau sama dengan 3,00 dengan derajat keanggotaan
� = 1 sebaliknya jika IPK dibawah 3,00 dikatakan tidak pandai dengan derajat keanggotaan
� = 0. Hal ini tidaklah adil karena misalkan ada dua orang mahasiswa A dan B, Mahasiswa A memiliki IPK 3,01 maka akan dikatakan pandai sedangkan mahasiswa
B dengan IPK 2,99 akan dikatakan tidak pandai.
Universitas Sumatera Utara
17
Sedangkan dengan menggunakan
fuzzy set
, suatu fungsi keanggotaan menjadi bersifat kontiniu. Seorang mahasiswa dengan IPK 2,5 dikatakan mendekati pandai dengan
� = 0,75 dan mahasiswa dengan IPK 1,25 memang kurang pandai dengan � = 0,30. Pada
fuzzy set
, nilai �
Ã
= 1 menyatakan keanggotaan penuh dan nilai �
Ã
= 0 menyatakan bukan anggota X. Dengan demikian himpunan tegas
crisp set
dapat dipandang sebagai kejadian khusus dari himpunan kabur
fuzzy set
dengan fungsi keanggotaan hanya bernilai 0 atau 1 saja.
2.4.1 Fungsi Keanggotaan
Fungsi keanggotaan
membership function
adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik
– titik input data ke dalam nilai keanggotaannya yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai
keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Ada beberapa fungsi yang dapat digunakan.
a. Representasi Linier
Representasi Linier Naik
Kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan nol 0 menuju ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih tinggi.
� 1
0 a b
Gambar 2.1 Representasi Linier Naik Sumber: Sri Kusumadewi, 2002
Universitas Sumatera Utara
18
Fungsi Keanggotaan: � =
0 ; −
− ;
1 ;
Representasi Linier Turun
Garis dimulai dari nilai domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri bergerak menuju nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah.
� 1
a b
Gambar 2.2 Representasi Linier Turun Sumber: Sri Kusumadewi, 2002
Fungsi Keanggotaan: � =
1 ; −
− ;
0 ;
b. Representasi Kurva Segitiga