Perumusan Masalah Batasan Masalah Tinjauan Pustaka

2 output tanpa mengabaikan faktor-faktor yang ada. Dengan berdasarkan logika fuzzy , akan dihasilkan suatu model dari suatu sistem yang mampu memperkirakan jumlah produksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menentukan jumlah produksi dengan logika fuzzy antara lain jumlah permintaan dan jumlah persediaan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam penentuan ketidakpastian dalam logika fuzzy . Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode logika Fuzzy-Mamdani dan Fuzzy-Sugeno untuk memperkirakan berapa jumlah produksi optimum pada PT Sarimakmur Tunggalmandiri dengan memperhatikan jumlah permintaan dan jumlah persediaan. Setelah itu penulis akan membandingkannya.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas adalah bagaimana menentukan jumlah produksi optimum berdasarkan metode Fuzzy-Mamdani dan Fuzzy-Sugeno . Faktor-faktor yang akan diperhatikan adalah jumlah permintaan dan jumlah persediaan . Perbandingan hasil kedua metode yang digunakan.

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Data yang digunakan adalah data sekunder. 2. Penelitian difokuskan hanya pada masalah faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan jumlah produksi yaitu jumlah permintaan dan jumlah persediaan. 3. Metode yang digunakan adalah metode Fuzzy-Mamdani dan Fuzzy-Sugeno. 4. Penegasan defuzzyfikasi dengan metode Centroid. 5. Pengolahan data menggunakan bantuan software Matlab. 6. Biaya dalam proses produksi tidak dibahas. Universitas Sumatera Utara 3

1.4 Tinjauan Pustaka

Much. Djunaidi 2005, logika fuzzy merupakan sebuah logika yang memiliki nilai kebenaran atau kesamaran fuzzyness antara benar dan salah. Dalam teori logika fuzzy sebuah nilai bisa bernilai benar dan salah secara bersamaan namun berapa besar kebenaran dan kesalahan suatu nilai tergantung kepada bobot keanggotaan yang dimilikinya. Fuzzy Set adalah himpunan yang setiap unsur-unsurnya mempunyai derajat keanggotaan atau kesesuaian dengan konsep yang merupakan syarat keanggotaan himpunan tersebut. Fuzzy Set pertama sekali diperkenalkan oleh Lotfi. A. Zadeh pada tahun 1965 sebagai modifikasi dari teori himpunan. Dalam teori himpunan dikenal fungsi karakteristik yaitu fungsi dari himpunan semesta X ke himpunan {0,1}. Salah satu fitur yang menarik dari logika fuzzy adalah, logika fuzzy dapat digunakan untuk memodelkan informasi yang mengandung ketidakjelasan melalui konsep bilangan fuzzy , dan dapat memproses bilangan fuzzy tersebut dengan menggunakan operasi-operasi aritmatika biasa Lootsma, 1997. Sri Kusumadewi 2002 dalam bukunya menyatakan himpunan fuzzy didasarkan pada gagasan untuk memperluas jangkauan fungsi karakteristik sedemikian hingga fungsi tersebut akan mencakup bilangan real pada interval [0,1]. Nilai keanggotaannya menunjukkan bahwa suatu item dalam semesta pembicaraan terletak secara kontinu diantara 0 dan 1. Metode Fuzzy-Mamdani diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Metode ini sering juga dikenal dengan metode Min – Max . Pada metode ini, aturan fuzzy didefinisikan sebagai: JIKA x 1 adalah A 1 DAN...DAN x n adalah A n MAKA y adalah B. Di mana, A 1 ,..., A n , dan B adalah nilai – nilai linguistik fuzzy set dan “x 1 adalah A 1 ” menyatakan bahwa variabel x 1 adalah anggota fuzzy set A 1 . Universitas Sumatera Utara 4 Untuk memperoleh output diperlukan 4 tahapan, diantaranya: 1. Pembentukan himpunan fuzzy Pada metode Fuzzy-Mamdani , baik variabel input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy . 2. Aplikasi fungsi implikasi aturan Pada metode Fuzzy-Mamdani , fungsi implikasi yang digunakan adalah Min . ⁡� , � 3. Komposisi aturan Metode yang digunakan yaitu metode Max maximum . Secara umum dapat dituliskan: � = � , � Dengan: � = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke i. � = nilai keanggotaan konsekuan fuzzy aturan ke i. 4. Penegasan defuzzyfication Defuzzyfication pada komposisi aturan Mamdani dengan menggunakan metode Centroid . Secara umum dirumuskan Sri Kusumadewi, 2010: Untuk variabel kontinu ∗ = � � Untuk variabel diskrit ∗ = � =1 � =1 Model Sugeno merupakan usaha untuk mengembangkan pendekatan sistematis untuk membangun aturan samar atau fuzzy dari himpunan data masukan dan keluaran Jang, dkk, 1997. Aturan fuzzy- Sugeno biasanya didefinisikan sebagai: JIKA x adalah A DAN y adalah B MAKA z = fx,y Universitas Sumatera Utara 5 Di mana A dan B adalah himpunan fuzzy pada anteseden, dan z = fx,y merupakan fungsi crisp konsekuen. Untuk memperoleh output diperlukan 4 tahapan, diantaranya: 1. Pembentukan himpunan fuzzy Pada metode Fuzzy-Sugeno , baik variabel input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy . 2. Aplikasi fungsi implikasi aturan Menurut Cox 1994 metode Fuzzy-Sugeno terdiri dari dua jenis, yaitu: a. Model Fuzzy-Sugeno orde nol Secara umum bentuknya adalah: JIKA x 1 adalah A 1 ◦ x 2 adalah A 2 ◦ x 3 adalah A 3 ◦ ... ◦ x i adalah A i MAKA z = k b. Model Fuzzy-Sugeno orde satu Secara umum bentuknya adalah: JIKA x 1 adalah A 1 ◦ x 2 adalah A 2 ◦ ... ◦ x i adalah A i MAKA z = 1 ∗ 1 + ⋯ + ∗ + Dengan A 1 adalah himpunan Fuzzy ke-i sebagai antiseden, konstanta tegas ke-i dan q konstanta pada konsekuen. 3. Komposisi aturan Apabila sistem terdiri dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan yaitu menghitung hasil dari � =1 dengan R banyaknya rule , � fire strength ke-r. 4. Penegasan defuzzyfication Menurut Sri Kusumadewi 2010 pada proses ini output berupa bilangan crisp . Defuzzyfication dilakukan dengan cara mencari nilai rata-ratanya yaitu: = � =1 � =1 Universitas Sumatera Utara 6

1.5 Tujuan Penelitian