11 enggan untuk berprestasi. Dengan demikian pegawai tidak bersemangat untuk
bekerja. Selain faktor kepemimpinan, tunjangan juga dapat mempengaruhi
produktivitas. Tunjangan yang rendah dapat mempengaruhi Produktivitas. Pegawai yang mendapat tunjangan yang lebih besar senang berlama-lama di kantor dan jarang
terlambat masuk kantor. Sebaliknya bagi pegawai yang tunjangannya lebih kecil lebih banyak berada di luar kantor dan sering terlambat masuk kantor. Jika pimpinan
berada di tempat kerja, para pegawai bekerja dengan baik, sebaliknya jika pimpinan tidak berada di tempat kerja, pegawai bekerja kurang sungguh-sungguh atau hanya
bekerja dengan biasa-biasa saja. Seharusnya para pegawai dapat memotivasi dirinya sendiri untuk bekerja
dengan baik, agar dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi. Pejabat struktural yaitu Kepala Seksi dan Kepala Sub Seksi dapat mengawasimengontrol bawahannya,
agar dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pengaruh tunjangan penyelenggaraan pemasyarakatan dan
gaya kepemimpinan dengan produktivitas pegawai pemasyarakatan klas II B Tanjungbalai?
12
I.3. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk : menganalisis pengaruh tunjangan penyelenggaraan pemasyarakatan dan gaya kepemimpinan dengan produktivitas
pegawai Pemasyarakatan Klas II Tanjungbalai.
I.4. Manfaat Penelitian
1. Memberikan kontribusi dan masukan terhadap pemerintah dalam masalah kebijakan pemberian tunjangan serta kepemimpinan dan produktivitas kerja
dilingkungan Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia khususnya Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjungbalai.
2. Bagi Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana USU, merupakan tambahan kekayaan penelitian studi kasus untuk dapat dipergunakan
dan dikembangkan. 3. Bagi peneliti, dimana dengan adanya penelitian ini diharapkan pengetahuan yang
dimiliki bertambah luas terutama mengenai tunjangan dan gaya kepemimpinan. 4. Digunakan sebagai bahan refrensi bagi peneliti lain pada penelitian selanjutnya.
I.5. Kerangka Berpikir
Peningkatan produktivitas adalah aspek yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu
mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini Sinungan 2008. Oleh karena itu, sebaiknya
13 pemerintah tetap berusaha meningkatkan pendapatan pegawainya. Salah satu caranya
adalah memberikan tunjangan. Di Lembaga Pemasyarakatan tunjangan ini dikenal sebagai tunjangan penyelenggaraan pemasyarakatan.
Tunjangan penyelenggaraan pemasyarakatan adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang diangkat sebagai pegawai pemasyarakatan di
lingkungan instansi pemerintah yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya meliputi bidang pemasyarakatan, sebagai bentuk konvensasi atas risiko bahaya keselamatan
dan kesehatan dalam melaksanakan tugas pemasyarakatan Peraturan Presiden No. 88 tahun 2006. Hasibuan 2005 pernah menulis benefit dan service adalah
konvensasi tambahan finansial atau nonfinansial yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan terhadap semua karyawan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan
mereka. Selain faktor tunjangan, faktor gaya kepemimpinan penting juga untuk
diketahui. Gaya kepemimpinan Leadership adalah kemampuan seseorang untuk menguasai atau mempengaruhi orang lain atau masyarakat yang berbeda-beda
menuju pencapaian tertentu Arif dan Tanjung , 2003. Selanjutnya Robbins 1996 mengatakan, secara umum gaya kepemimpinan yang diterapkan seorang pemimpin
dalam organisasi terdiri dari tiga macam model : 1. Kepemimpinan direktif
Kepemimpinan direktif adalah pemimipin yang membiarkan para bawahan tahu apa yang diharapkan oleh atasannya, menjadwalkan kerja untuk dilakukan, dan
memberi bimbingan khusus bagaimana menyelesaikan tugas. Pemimpin yang
14 berorientasi pada prestasi, menetapkan tujuan yang menantang dan mengharapkan
bawahan berprestasi pada tingkat tinggi. 2. Kepemimpinan partisipatif
Kepemimpinan partisipatif adalah pemimpin yang berkonsultasi dengan bawahan dan menggunakan saran mereka sebelum mengambil suatu keputusan.
3. Kepemimpinan suportif Kepemimpinan suportif adalah pemimpin yang bersifat ramah dan menunjukkan
kepedulian akan kebutuhan bawahan. Gaya kepemimpinan seperti ini menunjukkan suatu tujuan dari seorang pemimpin.
Jika seorang pemimpin mampu mengkondisikan ketiga perilaku ini maka gaya kepemimpinan yang dimilikinya akan dapat menunjang suatu pencapaian
produktivitas yang tinggi bagi bawahannya. Terdapat beberapa faktor yang dapat mengukur produktivitas kerja pegawai
dalam organisasi yaitu : kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output, kehadiran di tempat kerja dan sikap koperatif Mathis dan Jackson, 2001.
15
Gambar. I.1. Kerangka Berpikir
I.6. Hipotesis