Latar Belakang Pengaruh Tunjangan Penyelenggaraan Pemasyarakatan Dan Gaya Kepemimpinan Dengan Produktivitas Pegawai Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjungbalai

Partomuan : Pengaruh Tunjangan Penyelenggaraan Pemasyarakatan Dan Gaya Kepemimpinan Dengan Produktivitas Pegawai Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjungbalai, 2009 BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan satu faktor yang penting dalam mencapai tujuan suatu institusi. Lembaga Pemasyarakatan sebagai suatu instansi dalam mencapai tujuannya memerlukan sumber daya manusia sebagai komponen yang melaksanakan berbagai tugas. Selanjutnya untuk mencapai tujuan diperlukan produktivitas yang tinggi, sehingga dapat mendorong kinerja pegawai Lembaga Pemasyarakatan secara total. Produktivitas secara umum bermakna sebagai suatu hasil yang terlahir dari aktivitas seseorang dalam bekerja. Produktivitas dipengaruhi oleh berbagai factor, yaitu tenaga kerja, lingkungan, dan kebijakan. Produktivitas itu mencakup efisiensi, efektifitas, dan kualitas. Efisiensi berorientasi kepada masukan dan efektifitas berorientasi kepada keluaran. Hal ini dapat dilihat dari kualitas kerja ketepatan, ketelitian, ketrampilan, kebersihan, dan keandalan mengikuti instruksi, inisiatif, kehatia-hatian, kerajinan. Produktivitas dapat tercapai dengan baik jika faktor-faktor yang ada dikelola dengan baik pula. Dalam penelitian ini faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas adalah faktor tunjangan dan kepemimpinan. Selanjutnya tunjangan memerlukan perhatian khusus untuk meningkatkan kepedulian seorang pegawai terhadap tugasnya. Hal ini erat hubungannya dengan tingkat kesejahteraan yang 9 dimiliki seorang pegawai itu sendiri. Sejalan dengan itu, untuk mengatur pemberian tunjangan terhadap pegawai Lembaga Pemasyarakatan, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 88 tanhun 2006. Peraturan Presiden tersebut, merupakan suatu landasan dalam memberikan tunjangan kepada pegawai Lembaga Pemasyarakatan sebagai konpensasi risiko yang dihadapi sewaktu melaksanakan tugas. Pemberian tunjangan diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap produktivitas. Dalam pelaksanaaan Peraturan Presiden, tentang tunjangan penyelenggaraan pemasyarakatan adalah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Tunjangan yang diberikan dalam jumlah yang cukup dan layak diharapkan akan menimbulkan dampak produktivitas yang tinggi, sebaliknya tunjangan yang kurang memadai dimungkinkan akan menimbulkan masalah tersendiri terhadap pegawai, yang akhirnya dapat menurunkan produktivitas. Selain masalah tunjangan, kunci keberhasilan pencapaian tingkat produktivitas yang tinggi selalu berhubungan dengan gaya kepemimpinan yang dimiliki seorang pemimpin. Gaya kepemimpinan seseorang dapat memberi pengaruh bagi perilaku pegawai dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang diarahkan dan dikehendaki oleh pemimpin itu sendiri. Keberhasilan seorang pemimpin dalam mengelola suatu institusi adalah faktor penentu dalam sukses atau gagalnya suatu organisasi, baik di perusahaan maupun instansi pemerintah. Kualitas pemimpin dapat juga menentukan keberhasilan suatau organisasi, sebab pemimpin yang sukses itu mampu mengelola organisasi dengan 10 baik, dapat mempengaruhi orang lain secara konstruktif, menunjukkan jalan, dan melakukan aktifitas bersama-sama melakukan kerja sama. Keberadaan suatu institusi dalam pencapaian suatu tujuannya tergantung kepada kepemimpinan seseorang. Pemimpin harus mampu menggerakkan sumber daya manusia, sarana, dana dan waktu secara efektif, efisien ke dalam proses manejemen. Sebagai pemimpin yang sukses tidaklah mudah, yaitu usaha-usaha untuk menentukan nilai, gaya dan aktifitas apapun yang relevan untuk disebut sebagai pemimpin yang sukses, merupakan proses yang panjang. Pemimpin yang sukses mampu bertindak sebagai seorang pengarah tugas, pendorong yang kuat dan berorientasi pada hasil sehingga mendapatkan nilai kepemimpinan yang baik. Nilai kepemimpinan yang baik ini terdiri atas aspek direktif, partisipatif, dan suportif. Memberikan arahan dan petunjuk kepada bawahan adalah salah satu tugas pemimpin, agar sasaran yang hendak dicapai dapat dilaksanakan sesuai dengan arah, jalan dan tepat waktu serta biaya yang efisien sesuai dengan misi organisasi. Keberhasilan organisasi sangat mungkin disebabkan oleh adanya kontribusi kepemimpinan yang efektif dalam mengusahakan bawahan dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Sebaliknya ada pemimpin yang hanya melaksanakan kehendak. Semua keputusan yang telah diambil mutlak harus dipatuhi, sehingga yang muncul adalah kepatuhan semu dan alhasil bawahan dalam melaksanakan tugasnya secara terpaksa, kurang sungguh-sungguh dan tidak produktif. Kondisi ini jelas sangat merugikan organisasi, karena pegawai akan bekerja dengan terpaksa dan timbul rasa 11 enggan untuk berprestasi. Dengan demikian pegawai tidak bersemangat untuk bekerja. Selain faktor kepemimpinan, tunjangan juga dapat mempengaruhi produktivitas. Tunjangan yang rendah dapat mempengaruhi Produktivitas. Pegawai yang mendapat tunjangan yang lebih besar senang berlama-lama di kantor dan jarang terlambat masuk kantor. Sebaliknya bagi pegawai yang tunjangannya lebih kecil lebih banyak berada di luar kantor dan sering terlambat masuk kantor. Jika pimpinan berada di tempat kerja, para pegawai bekerja dengan baik, sebaliknya jika pimpinan tidak berada di tempat kerja, pegawai bekerja kurang sungguh-sungguh atau hanya bekerja dengan biasa-biasa saja. Seharusnya para pegawai dapat memotivasi dirinya sendiri untuk bekerja dengan baik, agar dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi. Pejabat struktural yaitu Kepala Seksi dan Kepala Sub Seksi dapat mengawasimengontrol bawahannya, agar dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan.

I.2. Perumusan Masalah