1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
Secara umum definisi perpustakaan adalah tempat buku dan koleksi lainnya
dikumpulkan berdasarkan
suatu sistem
tertentu. Dalam
perkembangannnya perpustakaan
menjadi berkembang
jenisnya, yang
membedakan pada koleksi dan layanan yang diberikan kepada penggunannya. Pada perpustakaan umum misalnya layanan tidak hanya diberikan kepada
satu golongan saja tetapi kepada masyarakat yang ada disekitar perpustakaan, termasuk anak-anak. Dalam kenyataan pada perpustakaan umum sering kali
bacaan untuk anak-anak ini diabaikan atau kurang sesuai dengan usia anak
1
. Pada perpustakaan umum biasanya disediakan pojok khusus anak serta
bacaan khusus anak, tetapi hal ini masih dirasakan kurang bagi anak-anak pengguna perpustakaan, sehingga mendorong dibukanya perpustakaan anak.
Dibeberapa tempat tumbuh perpustakaan khusus anak yang dimana koleksinya sebagian besar adalah literatur anak dan sesuai dengan anak lokasinya pun sangat
terpencil dan jauh dari perpustakaan umum berskala besar. Pada perpustakaan umum yang memiliki layanan anak, koleksi bacaaan
anak yang dimiliki harus memiliki kriteria yang baik dari segi isi dan tampilan dengan tujuan agar anak yang berkunjung ke perpustakaan memilih kemudian
1
Sulistyo basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka utama. 1993. hal 48.
membacanya. Karena secara umum layanan anak pada perpustakaan umum bertujuan untuk:
1. Sebagai sarana mengembangkan imajinasi
2. Meningkatkan minat membaca
3. Sebagai sarana rekreasi yang edukatif
Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa layanan anak merupakan bagian terbesar dalam perkembangan seorang anak dalam membaca.
Bacaan anak merupakan salah satu jenis koleksi yang dimiliki oleh sebuah Rumah Baca atau perpustakaan khusus anak. Bacaan anak bukanlah bacaan yang
secara umum dapat dibaca oleh orang dewasa, melainkan sebuah buku yang dimana tampilan dan isi cerita atau informasinya menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti oleh anak. Bahasa yang mudah dimengerti anak pada sebuah buku adalah bahasa yang mudah dimengerti dan tidak terlalu berbelit-belit dan
yang terpenting pada sebuah buku bahasanya tidak terlalu menggurui. Pada buku anak biasanya informasi yang ditampilkan diimbangi dengan menggunakan
ilustrasi yang menarik anak agar mereka ingin membuka kemudian membacanya. Namun pada perjalanan pengembangan minat baca masyarakat direpotkan
dengan adanya arus informasi dan arus hiburan yang deras dan membuat anak- anak malas untuk membaca. Contoh yang secara nyata dapat dilihat arus hiburan
yang membuat anak malas membaca pada anak. Anak lebih cenderung bermain video game daripada membaca.
Mengingat pentingnya keberadaan perpustakaan anak dan keterkaitannya dengan minat baca anak, maka penulis ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan
kegiatan Rumah Baca Kuartet Jakarta Timur, keterpakaian literatur yang ada pada Rumah Baca, serta keterkaitan antara ketersediaan buku anak dengan minat baca.
Oleh sebab itu penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang pengembangan minat baca pada anak. Untuk itu penulis memberi judul skripsi ini
yang berjudul “ Peran Bacaan Anak Pada Rumah Baca KUARTET Dalam Meningkatkan Minat Baca “
B. Pembatasan Dan Perumusan masalah