63 Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa remaja memiliki kebutuhan social
dasar yang diantaranya adalah komunikasi interpersonal teman sebaya dan dukungan dalam membina rasa kepercayaan dirinya. Dengan demikian, maka dapat dilihat
bahwa komunikasi interpersonal mempunyai keterkaitan yang sangat besar terhadap kepercayaan diri individu dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.
2.7 Hipotesis
Untuk menelaah dan menguji secara empiris tentang ada tidaknya hubungan antara kepercayaan diri dengan komunikasi interpersonal pada remaja, maka di
ajukan hipotesis sebagai berikut: KETERBUKAAN
EMPATI DUKUNGAN
SIKAP POSITIF KESAMAAN
JENIS KELAMIN KEPERCAYAAN DIRI
KETERBUKAAN
64 Berdasarkan uraian pada kerangka berpikir di atas, maka hipotesis,yang diajukan adalah:
Ho : Ada pengaruh kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap komunikasi
interpersonal santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. Hipotesis Minor
Ha
1
: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap keterbukaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo.
Ha
2
: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap empati santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo.
Ha
3
: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap dukungan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo.
Ha
4
: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap sikap positif santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo.
Ha
5
: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap kesamaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo.
Ha
6
: Ada pengaruh jenis kelamin diri terhadap keterbukaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo.
Ha
7
: Ada pengaruh jenis kelamin terhadap empati santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo.
Ha
8
: Ada pengaruh jenis kelamin terhadap dukungan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo.
65 Ha
9
: Ada pengaruh jenis kelamin terhadap sikap positif santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo.
Ha
10
: Ada pengaruh jenis kelamin terhadap kesamaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo.
66
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data dan rumus statistik tertentu. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan
angka, yang datanya berwujud bilangan skor atau nilai, peringkat, atau frekuensi, yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau
hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain Creswell dalam Asmadi
Aslan, 2004. Pendekatan kuantitatif ini dipilih oleh peneliti karena pada pendekatan
kuantitatif memungkinkan peneliti untuk memperoleh gambaran umum yang lebih objektif dan lebih terukur yang bersifat deskriptif, dimana data diolah dan disajikan
dalam bentuk angka dan mengeksplor gambaran dari sampel penelitian ini.
67
3.1.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu melihat hubungan antara dua fenomena atau lebih. Dimana
penelitian ini mencari permasalahan dan bagaimana hubungan antara fenomena satu dengan fenomena yang lain Suharsimi 2002.
Adapun alasan peneliti menggunakan penelitian korelasional karena sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara dua variabel, yaitu
hubungan antara kepercayaan diri dengan komunikasi interpersonal pada santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo.
3.2. Variabel Penelitian, Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 3.2.1. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki bermacam-macam nilai atau sifat yang berdiri sendiri-sendiri. Kerlinger 2003 menyatakan variabel sebagai
symbol atau lambang yang padanya kita lekatkan bilangan atau nilai. Variabel dibagi menjadi dua macam, yaitu : independent variable Variabel bebas dan dependent
variable Variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang dipandang sebagai sebab kemunculan, sedangkan variabel terikat adalah konsekuensi atau yang
dipandang sebagai akibatnya.
68 Dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas, yaitu kepercayaan diri
X
1
, sedangkan variabel terikat adalah komunikasi interpersonal Y. masing- masing variabel terikat memiliki beberapa aspek, adapun aspek dari komunikasi
interpersonal adalah keterbukaan Y
1
, empati Y
2
, dukungan Y
3
, sikap positif Y
4
dan kesamaan Y
5
. Guna menunjang untuk menyempurnakan penelitian pada skripsi ini, peneliti menambahkan dua variable pendukung yang peneliti jadikan sebagai
independent variable atau variable bebas. Variable tersebut adalah usia X
2
dan jenis kelamin X
3
.
3.2.2. Definisi Konseptual Variabel
· Teori kepercayaan diri menurut Lidenfield 1997 kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan akan kemapuan dan kepuasan diri baik lahir
maupun batin. Kepercayaan diri batin adalah kepercayaan diri yang memberi kepada kita perasaan dan anggapan bahwa kita dalam keadaan baik,
sedangkan kepercayaan diri lahir memungkinkan kita untuk tampil dan berperilaku dengan cara yang menunjukkan kepada dunia luar bahwa kita
mampu akan diri kita. · Komunikasi interpersonal dalam hal ini adalah adalah suatu proses
pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan efek umpan balik langsung Devito, 1995.
69 · Jenis kelamin, menurut Matsumoto Juang 2008 didefinisikan secara
biologis berdasarkan perbedaan anatomi dan fisik antara laki-laki dan perempuan. Peneliti membatasi variabel ini pada jenis kelamin partisipan.
Jenis Kelamin pada penelitian ini didapat dengan menanyakan kepada partisipan.
· Usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Usia yang dimaksud di sini
yaitu usia biologis yang dapat diukur berdasarkan kematangan biologis seseorang merujuk pada Kapardis, 2003. Usia pada penelitian ini didapat
dengan menanyakan pada partisipan.
3.2.3 Definisi Operasional Variabel
· Kepercayaan diri adalah suatu perasaan yang dimiliki individu mengenai kemampuan dan kelebihan yang dimilikinya tanpa memperbandingkan
kemampuan dan kelebihan dirinya dengan kemampuan orang lain, yang diperoleh dari skor tanggapan responden terhadap instrument berdasarkan atas
dua factor rasa percaya diri batin dan percaya diri lahir · Komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian informasi atau pesan
antara dua orang atau lebih dimana terlibat pesan secara verbal atau bahasa
70 maupun non verbal seperti gerak tubuh, yang bertujuan untuk mengubah
pandangan sikap, perilaku antara pihak-pihak yang terlibat karena umpan baliknya bersifat langsung. Indicator yang digunakan untuk mengukur
variable ini adalah skala komunikasi interpersonal Joseph Devito 1997:259, seperti: keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan
atau kesamaan.
3.3 Popuasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto,2006. Populasi penelitian ini adalah seluruh santri Pondok Pesantren Islam Assalaam Solo
Surakarta khusunya kelas 2 dan 3 Aliyah atau SMA yang berjumlah 375.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang diteliti dengan tujuan untuk menggeneralisasikan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian Arikunto,
2002. Sampel pada penelitian ini adalah santri kelas 2 dan 3 Aliyah atau SMA sebanyak 100 santri Pondok Pesantren Islam Assalaam Solo Surakarta dengan
spesifikasi yang terdiri dari 50 santri putra santriwan dan 50 santri putri santriwati.
Sebelum melakukan field tes, peneliti terlebih dahulu melakukan penelitian try out di Pondok Pesantren Darunnajah Cipining pada tanggal kamis 30 September
71 2010 dengan jumlah sampel 80 orang dengan spesifikasi jenis kelamin adalah 40
putra santriwan dan 40 putri santriwati dan rentang usia antara 16 – 19 tahun atau sekitar antara kelas 1 – 3 SMA dan MA.
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel dan Karakteristik Sampel
Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan metode random sampling yaitu pengambilan sampel dengan memberi peluang yang sama kepada
setiap anggota populasi untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel penelitian Sugiono, 2008. Teknik ini digunakan apabila anggota populasi dianggap
homogen dan dikatakan sederhana simple karena pengambilan sampel anggota poulasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di populasi
Sugiyono, 2009.
3.4 METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA 3.4.1. Metode Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang dipakai adalah berupa skala yang diberikan secara langsung kepada subyek. Skala adalah suatu teknik pengumpulan data dengan
cara menyusun suatu daftar yang berisikan rangkaian pernyataan mengenai suatu hal dalam suatu bidang Azwar, 2006. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua
instrument sebagai alat pengumpulan data, yaitu:
72 1. Skala Kepercayaan Diri, yang disusun sendiri dengan menggunakan Skala
Model Likert. 2. Skala Komunikasi Interpersonal, yang disusun sendiri dengan menggunakan
Skala Model Likert.
3.4.2 Alat ukur yang digunakan
Alat ukur yang gunakan penulis adalah kuesioner atau angket skala. Skala adalah seperangkat simbol atau angka-angka yang ditetapkan menurut aturan individu
atau tingkah laku mereka Sevilla, 1993. Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua skala yaitu skala kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal.
kedua skala ini menggunakan skala model Likert yang terdiri dari empat pilihan jawaban, yaitu:
Ø Sangat setuju SS, jika pernyataan yang dipilih adalah sangat setuju SS. Ø Setuju S, jika pernyataan yang dipilih adalah setuju S.
Ø Tidak setuju TS, jika pernyataan yang dipilih adalah tidak setuju TS. Ø Sangat tidak setuju STS, jika pernyataan yang dipilih adalah sangat tidak
setuju STS.
Cara penilaian atau scoring untuk angket atau skala ini dibedakan menjadi dua macam. Hal ini disebabkan karena item-item yang terdapat dalam skala ini juga
terbagi menjadi dua macam, yaitu item yang favorable dan item unfavorable
73
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Bagi Skala Komunikasi Interpersonal dan
Kepercayaan Diri Penilaian pernyataan untuk favorable
Penilaian pernyataan untuk unfavorable
1. Sangat Setuju SS :4 2. Setuju S :3
3. Tidak Setuju TS :2 4. Sangat Tidak Setuju STS :1
1. Sangat Setuju SS :1 2. Setuju S :2
3. Tidak Setuju TS :3 4. Sangat Tidak Setuju STS :4
3.4.3 Instumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah skala Kepercayaan Diri dan Komunikasi Interpersonal. Kedua skala ini menggunakan skala Likert atau
dikenal juga dengan The Method of Summated Rating. Kedua skala tersebut disusun oleh peneliti dalam bentuk skala Likert modifikasi yaitu dengan meniadakan kategori
jawaban ditengah karena dapat menimbulkan kecenderungan subjek untuk menjawab ditengah terutama bagi subyek yang ragu atas jawabannya Sutrisno Hadi, 1997.
Dalam skala model Likert yang digunakan peneliti membagi dua kategori item pertanyaan, Favorable dan Unfavorable dan menentukan bobot nilai. Dalam
penelitian ini subyek akan diberikan skala yang terdiri dari tiga bagian, yaitu:
74 1. Bagian Pengantar, berisi tentang nama peneliti, tujuan penelitian, kerahasiaan
jawaban yang diberikan, dan ucapan terima kasih. 2. Bagian Inti, berisi dua alat ukur yaitu alat ukur Kepercayaan Diri dan alat
ukur Komunikasi Interpersonal. 3. Bagian data control, berisi tentang data-data subjek seperti inisial subjek, usia,
jenis kelamin dan tanggal diadakannya penelitian. Data kontrol ini berisi pertanyaan terbuka.
1. Skala Kepercayaan Diri
Skala kepercayaan diri disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Lidenfield 1997:4. Skala kepercayaan diri ini teerdiri dua factor yaitu percaya diri
batin dan percaya diri lahir.
75
Tabel 3.2 BLUE PRINT
Tabel: Skala Percaya Diri No Faktor
Indikator Favorabel Unfavorabel
Jumlah
1. Percaya Diri Batin
a. Mencinta diri sendiri b. Memahami diri sendiri
c. Memiliki tujuan yang jelas
d. Mampu berpikir positif 19, 29, 45
5, 21, 27 3, 31, 47
1, 33, 35 14, 16, 36
18, 20, 38 2, 10, 12
4, 8, 22 6
6 6
6 2.
Percaya diri Lahir a. Mampu berkomunikasi
dengan baik b. Memiliki ketegasan
c. Peduli pada penampilan diri sendiri
d. Mampu mengendalikan perasaan
9, 11, 37
7, 39, 41 15, 17, 25,
49 13, 23, 43
30, 32, 34
24, 26, 28 6, 46, 48, 50
40, 42, 44 6
6 8
6
JUMLAH 25
25 50
76
Tabel 3.3 BLUE PRINT HASIL TRY OUT
Tabel: Skala Percaya Diri No
Faktor Indikator
Favorabel Unfavorabel
Jumlah
1. Percaya Diri
Batin a. Mencinta diri sendiri
b. Memahami diri sendiri c. Memiliki tujuan yang
jelas d. Mampu berpikir positif
19, 29, 45 5, 21, 27
3, 31, 47
1, 33, 35 14, 16, 36
18, 20, 38 2, 10, 12
4, 8, 22 4
2 2
6 2.
Percaya diri Lahir
a. Mampu berkomunikasi dengan baik
b. Memiliki ketegasan c. Peduli pada
penampilan diri sendiri d. Mampu
mengendalikan perasaan
9, 11, 37
7, 39, 41 15, 17, 25, 49
13, 23, 43 30, 32, 34
24, 26, 28 6, 46, 48, 50
40, 42, 44 3
1 2
4
JUMLAH 9
15 24
Keterangan: tanda adalah item yang valid Dari tabel 3.3 Skala penelitian kepercayaan diri terlihat bahwa ada 24 item yang
valid, yang terbagi dalam beberapa aspek yaitu:
77 Dari faktor kepercayaan diri batin yaitu:
· mencintai diri sendiri : 4 item, · memahami diri sendiri: 2 item,
· memiliki tujuan yang jelas: 2 item, · mampu berpikir positif: 6 item , dan
dari factor kepercayaan diri lahir yaitu: · mampu berkomunikasi dengan baik: 3 item,
· memiliki ketegasan: 1 item, · peduli pada penampilan diri sendiri: 2 item dan
· mampu mengendalikan perasaan: 4 item
dan dalam bentuk blue print untuk field tes adalah sebagai berikut:
78
Tabel 3.4 BLUE PRINT FIELD TES
Tabel: Skala Percaya Diri No
Faktor Indikator
Favorabel Unfavorabel
Jumlah
1. Percaya Diri
Batin a. Mencinta diri sendiri
b. Memahami diri sendiri c. Memiliki tujuan yang
jelas d. Mampu berpikir positif
13 3
23
1, 16, 17 7, 8, 18
9 5
2, 4, 10 4
2 2
6 2.
Percaya diri Lahir
a. Mampu berkomunikasi dengan baik
b. Memiliki ketegasan c. Peduli pada penampilan
diri sendiri d. Mampu mengendalikan
perasaan 19
12
6 14, 15
11 24
20, 21, 22 3
1 2
4
JUMLAH 9
15 24
79
2. Skala Komunikasi Interpersonal
Skala komunikasi interpersonal ini mengacu pada teori Devito 1997:259 yang memiliki beberapa aspek komunikasi interpersonal seperti keterbukaan, empati,
dukungan, sikap positif, serta kesamaan.
80
Tabel 3.5 BLUE PRINT
Tabel:2 skala Komunikasi Interpersonal No Faktor
Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah
1. Keterbukaan
b. Bersikap terbuka c. Tanggung jawab
terhadap pemikiran dan
perasaan 1, 25
2, 26 13, 37
14, 38 4
4
2. Empati
a. Menghindari penilaian
b. Mencoba mengenal lawan
bicara c. Merasakan
perasaan orang lain
3, 27 4, 28
5, 29 15, 39
16, 40 17, 41
4 4
3. Dukungan
a. Deskriptif b. Spontanitas
c. Provisionalisme 6, 30
7, 31 8, 32
18, 42 19, 43
20, 44 4
4 4
4. Sikap positif
a. Sikap positif terhadap diri
sendiri b. Sikap positif
terhadap lingkungan
9, 33 10, 34
21, 45 22, 46
4 4
5. Kesamaan
a. Mampu menghargai orang
lain b. Mampu
memahami perbedaan
11, 35 12, 36
23, 47 24, 48
4 4
JUMLAH 24
24 48
81
Tabel 3.6 BLUE PRINT HASIL TRY OUT
Tabel:2 skala Komunikasi Interpersonal No Faktor
Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah
1. Keterbukaan
a. Bersikap terbuka b. Tanggung jawab
terhadap pemikiran dan
perasaan 1, 25
2, 26 13, 37
14, 38 3
3
2. Empati
a. Menghindari penilaian
b. Mencoba mengenal lawan
bicara c. Merasakan
perasaan orang lain
3, 27 4, 28
5, 29 15, 39
16, 40 17, 41
2 2
3
3. Dukungan
a. Deskriptif b. Spontanitas
c. Provisionalisme 6, 30
7, 31 8, 32
18, 42 19, 43
20, 44 2
2 2
4. Sikap positif
a. Sikap positif terhadap diri
sendiri b. Sikap positif
terhadap lingkungan
9, 33 10, 34
21, 45 22, 46
3 3
5. Kesamaan
a. Mampu menghargai orang
lain b. Mampu
memahami perbedaan
11, 35 12, 36
23, 47 24, 48
4 2
JUMLAH 12
19 31
Keterangan: tanda adalah item yang valid
82 Dari tabel 3.6 Skala peneltian komunikasi interpersonal terlihat bahwa ada 31
item yang valid, yang terbagi dalam beberapa aspek yaitu: Dari factor keterbukaan yaitu:
· Bersikap terbuka: 3 item · Tanggung jawab terhadap pemikiran dan perasaan: 3 item
dari factor empati yaitu:
·
Menghindari penilaian: 2 item
·
Mencoba mengenal lawan bicara: 2 item
·
Merasakan perasaan orang lain: 3 item Dari factor dukungan yaitu:
·
Deskriptif: 2 item
·
Spontanitas: 2 item
·
Provisionalisme: 2 item dari factor sikap positif yaitu:
· Sikap positif terhadap diri sendiri: 3 item · Sikap positif terhadap lingkungan: 3 item
83 dari factor kesamaan yaitu:
· Mampu menghargai orang lain: 4 item · Mampu memahami perbedaan: 2 item
dan dalam bentuk blue print untuk field tes adalah sebagai berikut:
84
Tabel 3.7 BLUE PRINT FIELD TES
Tabel:2 skala Komunikasi Interpersonal No Faktor
Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah
1. Keterbukaan
a. Bersikap terbuka b. Tanggung jawab
terhadap pemikiran dan
perasaan 1, 19
20 9
10, 23 3
3
2. Empati
a. Menghindari penilaian
b. Mencoba mengenal lawan
bicara c. Merasakan
perasaan orang lain
2 3
11, 24 12
13, 25 2
2 3
3. Dukungan
a. Deskriptif b. Spontanitas
c. Provisionalisme 4
5 26
14 31, 27
2 2
2
4. Sikap positif
a. Sikap positif terhadap diri
sendiri b. Sikap positif
terhadap lingkungan
21 6
15, 28 16, 29
3 3
5. Kesamaan
a. Mampu menghargai orang
lain b. Mampu
memahami perbedaan
7, 22 8
17, 30 18
4 2
JUMLAH 12
19 31
85
3.4.4 Teknik Analisa Data
Metode pengolahan data adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian dalam rangka menguji kebenaran hipotesis.
Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis multi regresi, untuk mengetahui besar dan arah hubungan antara variable X1 kepercayaan diri dan
X2 jenis kelamin dengan Y komunikasi interpersonal yang terdiri dari Y1 keterbukaan, Y2 empati, Y3 dukungan, Y4 sikap positif dan Y5 kesamaan.
Analisis regresi berganda multiple regression suatu metode untuk mengkaji akibat- akibat dan besarnya akibat dari beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat,
dengan menggunakan prinsip-prinsip korelasi. Kemudian dalam pengolahan data ini menggunakan SPSS 16.0.
Jika r hitung r tabel maka korelasi dianggap signifikan Ha diterima dan Ho ditolak. Namun, apabila r hitung r tabel maka korelasi dianggap tidak signifikan
Ha ditolak dan Ho diterima.
3.5 Uji Instrumen Penelitian
Data yang diperoleh dari pelaksanaan uji coba kemudian diolah secara statistik dengan menggunakan program SPSS 16.0 untuk mengetahui reliabilitas dan
validitas pada masing-masing skala. Pengukuran uji validitas ini menggunakan teknik Cronbach Alpha. Suatu penelitian yang reliable, hasil yang diperoleh akan tetap sama
86 apabila diukur pada waktu yang berbeda. Reliabilitas suatu konstruk variabel
dikatakan reliable bila memiliki nilai Cronbach Alpha 0,06 atau mendekati satu.
1. Statistik Deskriptif
Digunakan untuk mengolah gambaran umum responden. Analisis deskriptif memberikan informasi mengenai sekumpulan data dan mendapatkan gagasan
untuk keperluan analisis selanjutnya dengan mencari Mean, Modus, dan Median.
2. Uji Validitas
Validitas adalah derajat ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur Sevilla, 1993. Pengujian validitas dilakukan untuk
mengetahui apakah alat ukur dalam hal ini skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya dalam Saifudin, 2006.
Uji validitas instrument dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor masing-masing item dengan skor total. Perhitungannya dengan menggunakan
program SPSS versi 16.0 untuk memudahkan dalam perhitungan.
3. Uji Reliabilitas Skala
Reliabilitas adalah derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditujukan oleh instrument pengukuran Sevilla, 1993. Pada penelitian ini pengukuran
reliabilitas akan dihitung dengan cara menghitung koefisien reliabilitas alpha, dengan menggunakan rumus koefiisien alpha Saifudin, 2005, yaitu:
87
ú û
ù ê
ë é
å å
- ú
û ù
ê ë
é -
¹
2 2
Sx Sj
1 1
k k
α
Keterangan : α
= Reliabilitas k = Jumlah belahan tes
Sj
2
= Jumlah varians dari skor item Sx
2
= Jumlah varians dari skor tes
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis untuk menjawab pertanyaan utama penelitian ini, apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Kepercayaan Diri dengan
Komunikasi Interpersonal. Dalam penelitian ini teknik uji validitas menggunakan rumus perhitungan statistik korelasi product moment dari
Pearson.
3.6 Prosedur Penelitian