13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Agency Theory
Penelitian ini menggunakan teori keagenan sebagai grand theory dimana agency theory mengungkapkan adanya hubungan antara principal
dan agent yang dilandasi dari adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan, pemisahan penanggung resiko, pembuatan
keputusan dan pengendalian fungsi-fungsi Suaryana, 2011: 5. Adanya pemisahan antara fungsi kepemilikan ownership dan
fungsi pengendalian control dalam hubungan keagenan sering menimbulkan masalah-masalah keagenan agency problems. Masalah-
masalah keagenan tersebut timbul karena adanya konflik atau perbedaan kepentingan antara principal dan agent Suaryana, 2011: 5.
Teori keagenan menyatakan bahwa, perusahaan yang menghadapi biaya kontrak dan biaya pengawasan yang rendah cenderung akan
melaporkan laba lebih rendah atau dengan kata lain akan mengeluarkan biaya-biaya untuk kepentingan manajemen, salah satunya biaya yang
dapat meningkatkan reputasi perusahaan di mata masyarakat yaitu biaya- biaya yang terkait tanggung jawab sosial perusahaan Suaryana, 2011: 5.
14
2. Stakeholder Theory
Stakeholder theory mempertimbangkan berbagai kelompok yang terdapat dalam masyarakat dan bagaimana harapan kelompok stakeholder
memiliki dampak yang lebih besar lebih kecil terhadap strategi perusahaan. Teori ini berimplikasi terhadap kebijakan manajemen dalam
mengelola harapan stakeholder. Stakeholder perusahaan pada dasarnya memiliki ekspektasi yang berbeda mengenai bagaimana perusahaan
dioperasikan. Perusahaan akan berusaha untuk mencapai harapan stakeholder yang berkuasa dengan penyampaikan pengungkapan,
termasuk pelaporan aktivitas sosial dan lingkungan Suaryana, 2010: 10. Stakeholder theory mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas
yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Dengan demikian, keberadaan
suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut Ghozali Chairiri, 2007.
3. Legitimacy Theory