16
B. Tinjauan Literatur
1. Sejarah Singkat CSR
Pada era modern CSR mulai dikenal pada dekade 1950-an dengan mulai banyaknya literatur-literatur yang membahas tentang CSR. Pada
tahun 1950-an menyebut CSR sebagai SR atau Social Responsibility. Tidak disebutkannya kata corporate dalam istilah tersebut kemungkinan
besar disebabkan pengaruh dan dominasi korporasi modern belom terjadi atau belom disadari.
Salah satu literatur yang membahas CSR adalah melalui buku karangan Howard R. Bowen yang berjudul Social Responsibility of The
Businessman. Dalam buku itu bowen 1953 dalam Kalangit 2008 memberikan definisi awal dari CSR:
“…..obligation of businessman to pursue those policies, to make those decision or to follow those line of
action which are desirable in term of objectives and values of societ y”.
Sejak penerbitan buku tersebut definisi CSR yang diberikan Bowen memberikan pengaruh besar kepada literatur-literatur CSR yang terbit
setelahnya. Sumbangsih besar pada peletakan fondasi CSR tersebut membuat Bowen pantas disebut sebagai Bapak CSR.
2. Definisi CSR
Salah satu definisi CSR yang terkenal adalah yang diungkapkan oleh Carroll 1991 yang mendefinisikan CSR kedalam 4 bagian:
17
pertama yaitu tanggung jawab ekonomi atau economic responsibilities, kedua yaitu tanggung jawab hukum atau legal responsibilities, ketiga
yaitu tanggung jawab etis atau ethical responsibilities, dan keempat yaitu tanggung jawab kebijaksanaan atau discretionary responsibilities.
Definisi CSR menurut World Business Council for Sustainable Development yaitu: “…..CSR is the continuing commitment by business to
behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local
community and society at large ” yang artinya “…..CSR adalah
keterpanggilan dunia bisnis untuk bersikap etis dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bersamaan dengan kualitas hidup
para karyawan beserta keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas hidup komunitas setempat dan masyarakat luas.
Indonesian CSR Award mendefinisikan CSR sebagai komitmen dan upaya perusahaan yang beroperasi secara legal dan etis, untuk
meminimalkan resiko kehadiran perusahaan, berkontribusi terhadap pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan serta pembangunan
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas hidup semua pemangku kepentingan.
18
3. Jenis-Jenis CSR
Dauman dan Hargreaves 1992 dalam Hasibuan 2008 menyatakan bahwa tanggung jawab perusahaan CSR dapat dibagi
menjadi dua level sebagai berikut: Pada level pertama, yaitu basic responsibility, pada level ini menghubungkan tanggung jawab utama dari
suatu perusahaan seperti perusahaan harus membayar pajak, memenuhi hukum, memenuhi standar pekerjaan, dan memuaskan pemegang saham,
apabila tanggung jawab pada level ini tidak dipenuhi akan menimbulkan dampak yang sangat serius. Pada level kedua, yaitu organization
responsibility, pada level ini menunjukan tanggung jawab perusahaan secara lebih khusus untuk memenuhi perubahan kebutuhan stakeholder
seperti pekerja, dan masyarakat di sekitar, pada level ini menunjukkan bagaimana perusahaan bisa diterima secara baik didalam masyarakat.
Sedangkan, menurut Carroll 1991 dalam Kartini 2009, menyatakan bahwa konsep tanggung jawab perusahaan CSR akan
memuat komponen-komponen sebagai berikut: Pertama yaitu economic responsibilities, tanggung jawab sosial perusahaan yang utama adalah
tanggung jawab ekonomi karena lembaga bisnis terdiri dari aktivitas ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa bagi masyarakat secara
menguntungkan. Kedua yaitu legal responsibilities, pada tanggung jawab kedua ini masyarakat berharap bisnis dijalankan dengan mentaati hukum
19
dan peraturan yang berlaku yang pada hakikatnya dibuat oleh masyarakat melalui lembaga legislative. Ketiga ethical responsibilities, pada tanggung
jawab ketiga ini masyarakat berharap perusahaan menjalankan bisnis secara etis dengan menunjukan refleksi moral yang dilakukan oleh pelaku
bisnis secara perorangan maupun kelembagaan. Keempat yaitu discretionary responsibilities, pada tanggung jawab paling akhir ini,
masyarakat mengharapkan
keberadaan perusahaan
tidak hanya
menguntungkan bagi perusahaan itu sendiri tetapi juga dapat memberikan lebih banyak manfaat bagi masyarakat.
4. Manfaat CSR Bagi Perusahaan