44
B. Hasil Analisis dan Pembahasan
1. Statistik Deskriptif
Sebelum melakukan pengujian secara keseluruhan pengaruh antara variabel ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, dan umur
perusahaan, terhadap Corporate Social Responsibility disclosure perusahaan, terlebih dahulu akan ditinjau mengenai deskripsi variabel
penelitian dengan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata,
standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Selengkapnya mengenai hasil statistik deskriptif penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2
berikut:
Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Minimum Maximum
Nilai Rata-Rata
Std. Deviation
N CSR
0.038 0.385
0.159 0.002
60 FIRM SIZE
6.037 12.672
8.4.83 0.202
60 DEWAN
02 13
5.250 0.385
60 FIRM AGE
02 62
26.97 0.000
60
Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa variabel dependen, yaitu Corporate Social Responsibility disclosure perusahaan, memiliki nilai
minimum sebesar 0,038 yang diperoleh dari PT. Benakat Petroleum Energy Tbk pada tahun 2009, PT. Mitra Investindo pada tahun 2009,
Sumber: Data Sekunder Diolah 2013
45
sedangkan untuk nilai maksimum sebesar 0.385 diperoleh dari PT. Antam Tbk pada tahun 2010, pada tahun 2011, dan pada tahun 2012. Memiliki
nilai rata-rata sebesar 0.159, dan standar deviasi sebesar 0.002. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR oleh perusahaan
masih sangat rendah, dapat dilihat dari nilai rata-rata yang bahkan tidak mencapai 50. Pengungkapan CSR hanya dilakukan pada item-item
tertentu, yang dianggap penting oleh perusahaan. Dari keenam indikator yang ada didalam Global Reporting Initiatives, item yang paling sering
diungkapkan oleh perusahaan terdapat pada dua indikator. Pertama pada indikator lingkungan, sebanyak 6 item dari total 30 item sering
diungkapkan oleh perusahaan, yaitu perlindungan keanekaragaman hayati, pemulihan
habitat, strategi
menjaga keanekaragaman
hayati, keanekaragaman hayati, inisiatif mengurangi dampak buruk pada
lingkungan, biaya dan investasi perlindungan lingkungan. Kedua pada indikator tenaga kerja, sebanyak 6 item dari total 14 item sering
diungkapkan oleh perusahaan, yaitu jumlah karyawan, kompensasi bagi karyawan tetap, tingkat kecelakaan kerja, program pendidikan, pelatihan,
dan penyuluhan, kesepakatan, kesehatan dan keselamatan kerja, penilaian kinerja dan pengembangan karir. Selengkapnya tentang pengungkapan
CSR berdasrkan Global Reporting Initiatives masing-masing perusahaan dapat dilihat pada lampiran dalam penelitian ini.
46
Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa variabel independen, yaitu ukuran perusahaan, memiliki nilai minimum sebesar 6.037 yang diperoleh
dari PT. Indo Tambangraya Megah pada tahun 2010, sedangkan untuk nilai maksimum sebesar 12.672 diperoleh dari PT. Benakat Petroleum
Energy Tbk pada tahun 2010. Memiliki nilai rata-rata sebesar 8.483, dan standar deviasi sebesar 0.202.
Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian, memiliki total aset berbeda-beda. Dilihat dari
nilai rata-rata total aset yang dimiliki, rata-rata perusahaan bisa diklasifikasikan kedalam perusahaan besar, dan terlihat perbedaan total
aset yang dimiliki satu perusahaan dengan total aset yang dimiliki perusahaan lain.
Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa variabel independen, yaitu ukuran dewan komisaris, memiliki nilai minimum sebesar 2 yang
diperoleh dari PT. Darma Henwa Tbk pada tahun 2009, dan pada tahun 2010, sedangkan nilai maksimum sebesar 13 yang diperoleh dari PT.
Aneka Tambang pada tahun 2012. Memiliki nilai rata-rata sebesar 5.250, dan standar deviasi sebesar 0.385.
Hal ini menunjukkan bahwa anggota dewan komisaris yang ada di perusahaan bervariasi, dikarenakan tidak ada peraturan pemerintah yang
mengikat, jadi jumlah anggota dewan komisaris sangat tergantung dari
47
kebijakan perusahaan itu sendiri, bagaimana pertimbangan perusahaan dalam menentukan jumlah anggota dewan komisaris di perusahaan
tersebut, yang akan memepengaruhi kebijakan yang akan diambil perusahaan kedepannya, sedangkan pemerintah hanya mengatur tentang
jumlah anggota dewan komisaris independen. Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa variabel independen, yaitu
umur perusahaan, memiliki nilai minimum sebesar 2 yang diperoleh dari PT. Benakat Petroleum Energy Tbk pada tahun 2009, sedangkan nilai
maksimum sebesar 62 yang diperoleh dari PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk pada tahun 2012. Memiliki nilai rata-rata sebesar 26.97, dan
memiliki standar deviasi sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa umur perusahaan yang menjadi
sampel dalam penelitian sangat beragam. Ada perusahaan yang sudah berdiri dimulai sejak zaman kolonial belanda, dan setelah berpuluh-puluh
tahun kemudian perusahaan tersebut baru mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di BEI. Ada juga perusahaan yang masih sangat baru
didirikan, yaitu tahun 2007, dimulai dengan mendapat Surat Keterangan Izin Peninjauan Batubara Ijin Survey Batubara, yang beberapa bulan
kemudian perusahaann tersebut sudah resmi didirikan. Selain itu, ada juga perusahaan yang merupakan anak perusahaan dari perusahaan lain.
48
2. Hasil Uji Dasar Asumsi Klasik