14
2. Stakeholder Theory
Stakeholder theory mempertimbangkan berbagai kelompok yang terdapat dalam masyarakat dan bagaimana harapan kelompok stakeholder
memiliki dampak yang lebih besar lebih kecil terhadap strategi perusahaan. Teori ini berimplikasi terhadap kebijakan manajemen dalam
mengelola harapan stakeholder. Stakeholder perusahaan pada dasarnya memiliki ekspektasi yang berbeda mengenai bagaimana perusahaan
dioperasikan. Perusahaan akan berusaha untuk mencapai harapan stakeholder yang berkuasa dengan penyampaikan pengungkapan,
termasuk pelaporan aktivitas sosial dan lingkungan Suaryana, 2010: 10. Stakeholder theory mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas
yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Dengan demikian, keberadaan
suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut Ghozali Chairiri, 2007.
3. Legitimacy Theory
Legitimacy theory menjelaskan bahwa organisasi secara continue akan beroperasi sesuai dengan batas-batas dan nilai yang diterima oleh
masyarakat di sekitar perusahaan dalam usaha untuk mendapatkan legitimasi. Norma perusahaan selalu berubah mengikuti perubahan dari
waktu ke waktu sehingga perusahaan harus mengikuti perkembangannya.
15
Usaha perusahaan mengikuti perubahan untuk mendapatkan legitimasi merupakan suatu proses yang dilakukan secara berkesinambungan. Usaha
perusahaan untuk mendapatkan legitimasi merupakan suatu proses yang dilakukan secara berkesinambungan Suaryana, 2011: 9.
Proses untuk mendapatkan legitimasi berkaitan dengan kontrak sosial antara yang dibuat oleh perusahaan dengan berbagai pihak dalam
masyarakat. Kinerja perusahaan tidak hanya diukur dengan laba yang dihasilkan oleh perusahaan, tetapi ukuran kinerja lainnya yang berkaitan
dengan berbagai pihak yang berkepentingan. Untuk mendapatkan legitimasi perusahaan memiliki insentif untuk melakukan kegiatan sosial.
Kegagalan untuk memenuhi harapan masyarakat akan mengakibatkan hilangnya legitimasi dan kemudian akan berdampak terhadap dukungan
yang diberikan oleh masyarakat kepada perusahaan Suaryana, 2011: 9. Pengungkapan perusahaan melalui laporan keuangan tahunan
merupakan usaha perusahaan untuk mengkomunikasikan aktivitas sosial yang telah dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan legitimasi dari
masyarakat sehingga kelangsungan hidup perusahaan terjamin.
Perusahaan akan menunjukkan bahwa perusahaan mampu memenuhi kontrak sosial dengan masyarakat disekitarnya Suaryana, 2011: 9.
16
B. Tinjauan Literatur
1. Sejarah Singkat CSR
Pada era modern CSR mulai dikenal pada dekade 1950-an dengan mulai banyaknya literatur-literatur yang membahas tentang CSR. Pada
tahun 1950-an menyebut CSR sebagai SR atau Social Responsibility. Tidak disebutkannya kata corporate dalam istilah tersebut kemungkinan
besar disebabkan pengaruh dan dominasi korporasi modern belom terjadi atau belom disadari.
Salah satu literatur yang membahas CSR adalah melalui buku karangan Howard R. Bowen yang berjudul Social Responsibility of The
Businessman. Dalam buku itu bowen 1953 dalam Kalangit 2008 memberikan definisi awal dari CSR:
“…..obligation of businessman to pursue those policies, to make those decision or to follow those line of
action which are desirable in term of objectives and values of societ y”.
Sejak penerbitan buku tersebut definisi CSR yang diberikan Bowen memberikan pengaruh besar kepada literatur-literatur CSR yang terbit
setelahnya. Sumbangsih besar pada peletakan fondasi CSR tersebut membuat Bowen pantas disebut sebagai Bapak CSR.
2. Definisi CSR