Perairan Mengalir Pencemaran air

Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi kegiatan Industri Efendi, 2003.

2.1.1 Perairan Mengalir

Salah satu contoh perairan mengalir adalah sungai. Sungai dicirikan oleh arus yang searah dan relative kencang, dengan kecepatan berkisar antara 0,1-1,0 mdetik, serta sangat dipengaruhui oleh waktu,iklim, dan pola drainase. Pada perairan sungai, biasanya terjadi pencampuran massa air secara menyeluruh dan tidak terbentuk stratifikasi vertical kolom air seperti pada perairan lentik. Kecepatan arus dan sedimentasi merupakan fenomena yang biasa terjadi di sungai sehingga kehidupan flora dan fauna sangat dipengaruhi oleh ketiga variable tersebut. Klasifikasi perairan lentik sangat dipengaruhui oleh intensitas cahaya dan perbedaan suhu air, sedangkan klasifikasi perairan mengalir justru dipengaruhi oleh kecepatan arus atau pergerakan air, jenis sedimen dasar, erosi, dan sidimentasi. Kecepatan arus dan pergerakan air sangat dipengaruhui oleh jenis bentang lam, jenis batuan besa, dan curah ujan. Semakin rumit bentangan alam, semakin besar ukuran batuan dasar, dan semakin banyak curah hujan, pergerakan air semakin kuat dan kecepatan arus semakin cepat. Sedimen penyusun dasar sungai memiliki ukuran yang bervariasi. Perbedaan jenis sedimen besar ini mempengaruhui karakteristik kimia sungai, pengerakan ait, dan porositas dasar sungai. Secara umum, sedimen dasar sungai dapat diklasifikasikan menjadi : batu kali Universitas Sumatera Utara bedrock,bulder boulder,kobel cobble, pabel pebble, krikil gravel, pasir sand, lumpur silt, dan tanah liat clay. Effendi, 2003

2.1.2 Pencemaran air

Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain kedalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ketinggkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan oleh aktivitas tersebut perlu dilakukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan, termasuk baku mutu air pada sumber air, baku mutu limbah cair. Baku mutu air pada sumber air adalah batas kadar yang diperkenalkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di dalam air, tetapi air tersebut tetap dapat digunakan sesuai dengan kreterianya. Air pada sumber air dapat dikategorikan menjadi empat golongan yaitu : 1. Golongan A, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu. 2. Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga. 3. Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. Universitas Sumatera Utara 4. Golongan D, yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan,industri, dan listrik Negara Menurut definisi pencemaran air tersebut diatas bila suatu sumber air yang termasuk dalam kategori golongan A, misalnya sebuah sumur penduduk kemudian mengalami pencermaran dalam bentuk rembesan limbah sudah turun menjadi golongan B karena sudah tidak dapat digunakan langsung sebagai air minum tanpa melalui pengolahan dahulu. Dengan demikian air sumur tersebut menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat dari keadaan normal, baik dari kemurniannya. Air yang tersebar di alam semesta ini tidak pernah tidak pernah terdapat dalam bentuk murni, namun bukan berarti bahwa semua air sudah tercemar. Misalnya , walaupun di daerah pegunungan atau hutan yang terpencil dengan udara yang bersih dan bebas dari pencemaran, air hujan yang turun diatasnya selalu mengandung bahan-bahan terlarut seperti CO 2 ; O 2 ; dan N 2 serta bahan-bahan tersuspensi misalnya debu dan partikel-partikel lainya yang terbawa air hujan dari atmosfir. Air permukaan dan air sumur pada umumnya mengandung bahan-bahan metal terlarut, seperti Na, Mg, Ca, dan Fe. Air yang mengandung komponen-komponen tersebut dalam jumlah tinggi disebut air sadah. Adanya benda-benda asing yang mengakibatkan air tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya secara normal disebut dengan pencemaran air. Karena kebutuhan makhluk hidup akan air sangat bervariasi, maka batas pencemaran untuk berbagai jenis air juga berbeda. Sebagai contoh, air sungai dipegunungan yang belum tercemar dapat digunakan Universitas Sumatera Utara langsung sebagai air minum karena belum memenuhi syarat untuk dikategorikan sebagai air minum Kristanto ,2002.

2.1.3 Aspek Kimia-Fisika Pencemaran Air