tidak mengandung racun, dapat diproduksi secara lokal dan bahan bakunya mudah diperoleh.
Biodiesel dapat diperoleh melalui suatu rekasi yang disebut reaksi esterifikasi asam lemak bebas atau reaksi transesterifikasi trigliserida dengan alkohol dengan
bantuan katalis asam atau basa.
2.2. Bahan Baku Biodiesel
Biodiesel dapat diperoleh dari minyak nabati atau lemak hewani, dari minyak nabati dapat diperoleh dari beberapa jenis tanaman seperti yang tertera
pada table 1, minyak nabati mengandung trigliserida dan sejumlah kecil monogliserida dan digliserida. Trigliserida adalah ester dari tiga asam lemak
rantai panjang yang terikat pada satu gugus gliserol. Dalam minyak nabati pada umunya terdapat lima jenis asam lemak yaitu: asam stearat, asam palmitat, asam
oleat, asam linoleat dan asam linolenat. Asam stearat dan asam palmitat merupakan jenis asam lemak jenuh, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat
merupakan asam lemak tak jenuh, jika asam lemak terlepas dari trigliseridanya akan menjadi lemak asam bebas free fatty acids = FFA . Minyak nabati
sebagai bahan baku pembuatan biodiesel dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan kandungan FFA Kinast. 2003 yaitu:
a. Refined Oil: minyak nabati dengan kandungan FFA kurang dari 1,5
b. Minyak nabati dengan kandungan FFA rendah kurang dari 4
c. Minyak nabati dengan kandungan FFA tinggi lebih dari 20
Berdasarkan kadungan FFA dalam minyak nabati maka proses pembuatan biodiesel dapat dibedakan atas dua bagian yaitu:
a. Transeseterifikasi dengan menggunakan katalis basah untuk refined Oil atau
minyak nabati dengan kandungan FFA rendah. b.
Esterifikasi dengan katalis asam untuk minyak nabati dengan kandungan FFA yang tinggi di lanjutkan dengan transesterifikasi dengan katalis basa.
Dari hasil uji Gaskromatografi terhadap minyak kemiri yang digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan biodiesel dihasilkan bahwa kandungan asam
lemak bebas FFA didalam minyak biji kemiri 1,5 yaitu : 0,394, berdasakan kandungan FFA minyak kemiri, untuk memperoleh biodiesel dari minyak kemiri
Universitas Sumatera Utara
dapat dilakukan dengan proses transeseterifikasi dengan menggunakan katalis basa.
Tabel 1 : Jenis tanaman Bahan Baku Biodiesel
Tim Pengembangan BBM, 2008
N o
Nama Lokal Nama Latin
Sumber Minyak
Isi Berat Kering
1 Jarak Pagar
Jatropha Curcas Inti biji
40-60 2
Jarak Kaliki Riccinus Communis
Biji 45-50
3 Kacang Suuk
Arachis Hypogea Biji
35-55 4
Kapok Randu Ceiba Pantandra
Biji 24-40
5 Karet
Hevea Brasiliensis Biji
40-50 6
Kecipir Psophocarpus Tetrag
Biji 15-20
7 Kelapa
Cocos Nucifera Inti biji
60-70 8
Kelor Moringa Oleifera
Biji 30-49
9 Kemiri
Aleurites Moluccana Inti biji
57-69 10
Kusambi Sleichera Trijuga
Sabut 55-70
11 Nimba
Azadiruchta Indica Inti biji
40-50 12
Saga Utan Adenanthera Pavonina
Inti biji 14-28
13 Sawit
Elais Suincencis Biji
46-54 14 Nyamplung
Callophyllum Lanceatum Inti biji
40-73 15
Randu Alas Bombax Malabaricum
Biji 18-26
2.3.Tanaman Kemiri
Kemiri dapat hidup didataran rendah dan di daratan tinggi, dengan tinggi batang dapat mencapai 15 meter dan berumur hingga 75 tahun. Perakaran
tungggangnya dapat mencegah tanah longsor erosi , mempunyai daun yang lebat sehingga mampu mengikat karbondioksida dan menghasilkan oksigen dalam
jumlah yang banyak. Potensi terbesar dari pohon kemiri ada pada buahnya yang terdiri dari biji dan cangkang, biji kemiri mengandung lemak bila diperas atau
diekstraksi akan menghasilkan minyak yang dapat difungsikan sebagai bahan
Universitas Sumatera Utara
bakar biodiesel, sisa dari perasan atau ekstraksi biji dapat diolah lagi menjadi biogas, cangkang biji kemiri dapat diolah menjadi briket sebagai sumber energi.
Didalam minyak biji kemiri pada suhu 15 C mempunyai massa jenis sebesar
0,924-0,929 grcm
3
terdapat beberapa jenis asam lemak yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh seperti tertera dalam tabel 2.
Tabel 2: Jenis asam lemak dalam minyak biji kemiri.
Nama asam Struktur
Asam Palmitat
CH
3
CH
2 14
CO
2
H atauC
16
H
32
O
2
5,5 Asam Stearat
CH
3
CH
2 16
CO
2
H atau C
18
H
36
O
2
6,7 Asam Oleat
CH
3
CH
2 7
CH=CHCH
2 7
CO
2
H atau C
18
H
34
O
2
{C
18
F
1
}
10,5 Asam Linoleat
CH
3
CH
2 4
CH=CHCH
2
CH=CHCH
2 7
CO
2
H atau C
18
H
32
O
2
{C
18
F
2
}
48,5 Asam
Linolenat
CH
3
CH
2
CH=CHCH
2
CH=CHCH
2
=CHCH
2 7
CO
2
H atau C
18
H
30
O
2
{C
18
F
3
}
28,5
.Ketaren,1986
2.4. Komponen Minyak Nabati 2.4.1.Trigliserida.