Kadar Air dan Sedimen

Angka Iod menunjukkan tingkat ketidak jenuhan atau banyaknya ikatan rangkap dua asam lemak penyusun biodiesel. Kandungan senyawa asam lemak tak jenuh meningkatkan ferpormansi biodiesel pada temperature rendah karena disisilain banyaknya senyawa lemak tak jenuh di dalam biodeasel memudahkan senyawa tersebut bereaksi dengan oksigen di atmosfer Azam, 2005 . Biodiesel dengan kandungan angaka iod yang tinggi lebih besar dari 115 akan mengakibatkan tendensi polimerisasi dan pembentukan deposit di lubang saluran injector noozle dan cicin piston pada saat mulai pembakaran Panjaitan, 2005 .

2.8.5. Kadar Air dan Sedimen

Kadar air dalam minyak merupakan salah satu tolak ukur mutu minyak. Makin kecil kadar air dalam minyak maka mutunya makin baik, hal ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya reaksi hidrolisis yang dapat menyebabkan kenaikan kadar asam lemak bebas, kandungan air dalam bahan bakar dapat juga menyebabkan turunnya panas pembakaran, berbusa dan bersifat krosif jika bereaksi dengan sulfur karena akan membentuk asam, di musim dingin kandungan air dalam bahan bakar dapat membentuk kristal yang dapat menyumbat aliran bahan bakar. Kandungan sedimen yang terlampau tinggi dapat menyumbat dan merusak mesin. Universitas Sumatera Utara Tabel 3 :Persyaratan kualitas biodiesel menurut SNI-04-7182-2006. Parameter Batas Nilai Metode Uji Massa jenis pada 40 o C, kgm 3 850 – 890 ASTM D 1298 ISO 3675 Viskositas kinematik pada 40 o C, mm 2 s cSt 2,3 – 6,0 ASTM D 445 ISO 3104 Angka setana min. 51 ASTM D 613 ISO 5165 Titik nyala mangkok tertutup, o C min. 100 ASTM D 93 ISO 2710 Titik kabut, o C maks. 18 ASTM D 2500 - Korosi bilah tembaga 3 jam, 50 o C maks. no. 3 ASTM D 130 ISO 2160 Residukarbon,-berat, Maks. 0,05 ASTM D 4530 ISO 10370 Air dan sedimen, -vol. maks. 0,05 ASTM D 2709 - Temperatur distilasi 90 , o C maks. 360 ASTM D 1160 - Abu tersulfatkan, -berat maks. 0,02 ASTM D 874 ISO 3987 Belerang, ppm-b mgkg maks. 100 ASTM D 5453 prEN ISO 20884 Fosfor, ppm-b mgkg maks. 10 AOCS Ca 12-55 FBI-A05-03 Angka asam, mg-KOHg maks. 0,8 AOCS Cd 3-63 FBI-A01-03 Gliserol bebas, -berat maks. 0,02 AOCS Ca 14-56 FBI-A02-03 Gliserol total, -berat maks. 0,24 AOCS Ca 14-56 FBI-A02-03 Kadar ester alkil, -berat min. 96,5 dihitung FBI-A03-03 Angka iodium, g-I 2 100 g maks. 115 AOCS Cd 1-25 FBI-A04-03 Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian \ Penelitian dilaksanakan: Proses transesterifikasi minyak biji kemiri dilaksanakan di laboratorium Anorganik Kimia USU, analisa sifat fisis dan sifat kimai dilaksanakan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, waktu penelitian selama 4 bulan yaitu bulan Januari sampai April 2010. 3.2. Bahan dan Alat 3.2.1. Bahan yang digunakan

Dokumen yang terkait

Sintesis Biodiesel Sawit Melalui Reaksi Interesterifikasi menggunakan Katalis Enzim Lipase Terimobilisasi: Pengaruh Jumlah Biokatalis, Rasio Mol Reaktan, dan Temperatur

3 56 91

Pengaruh Lama Reaksi Terhadap Perubahan Karakteristik Biodiesel Turunan Minyak Kemiri Dengan Menggunakan Katalis CaO Dan Kosolvent Eter

0 62 76

Pengaruh Tipe Katalis KOH Dan CaO Pada Pembuatan Biodiesel Turunan Minyak Kacang Tanah Melalui Transesterifikasi Dengan Lama Reaksi 3 Jam Pada Suhu 65 Oc Menggunakan Eter Sebagai Cosolvent

9 136 92

Pengaruh Lama Reaksi Terhadap Perubahan Karakteristik Biodiesel Turunan Minyak Kacang Tanah Dengan Menggunakan Katalis CaO Dan Cosolvent Eter

1 72 94

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan KOH

5 19 95

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan KOH

0 3 21

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan KOH

0 0 4

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan KOH

0 2 12

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan KOH

0 0 6

PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK GORENG BEKAS DENGAN PROSES TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN KATALIS KOH

0 1 150