Perumusan Masalah. Pembatasan Masalah. Tujuan penelitian. Hipotesis.

larutan pada saat pencucian, tidak dapat dipakai kembali. Penggunaan CaO sebagai katalis basa padat mempunyai banyak keuntungan yaitu aktivitasnya tinggi, kondisi reaksi yang ringan, masa hidup katalis yang panjang, biaya katalis yang rendah, bersifat heterogen sehingga dapat dipisahkan dari larutan pada saat pencucian, dapat dipakai kembali, tidak mengganggu lingkungan. Liw, 2005 Produksi biodiesel dengan proses transesterifikasi berkatalis basa merupakan reaksi yang lambat, dan adakalanya reaksi berhenti sebelum 100 sempurna terkonversi menjadi biodiesel Boocock, 1998 . Hal ini diakibatkan karena perbedaan kelarutan minyak nabati dengan methanol, untuk mengatasi perbedaan kelarutan minyak nabati dengan metanol kedalam campuran dapat ditambahkan kosolvent diantaranya eter Mahajan, 2006 .

1.2. Perumusan Masalah.

Metil ester FAME dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif, proses pembuatanya dengan proses transesterifikasi berkatalis KOH dan CaO dengan bahan baku minyak biji kemiri. Dari uraian diatas maka perumusan masalah adalah: Apakah penggunaan katalis KOH dan CaO akan menghasilkan jumlah dan karakteristik biodiesel minyak kemiri yang berbeda?

1.3. Pembatasan Masalah.

Untuk menghasilkan metil ester dari minyak kemiri dengan reaksi transesterifikasi dalam penelitian ini digunakan katalis KOH dan CaO dalam waktu 3 jam pada temperatur 65 C, dan pengujian terhadap densitas, viskositas, titik kabut, angka iod, kadar air , monogliserida, digliserida, trigliserida,dan freegliserol.

1.4. Tujuan penelitian.

1. Untuk mendapatkan system katalis yang heterogen dan ramah lingkungan 2.Untuk mengetahui adakah perbedaan jumlah dan karakteristik biodesel turunan minyak kemiri dengan menggunakan katalis KOH dan CaO. Universitas Sumatera Utara

1.5. Hipotesis.

System katalis CaO dapat berfungsi pada reaksi transesterifikasi minyak kemiri sehingga menghasilkan konversi minyak kemiri menjadi metil ester dan karakteristik metil ester yang tidak sama dengan menggunakan system katalis KOH 1.5.Manfaat Penelitian. 1. Untuk memberikan informasil bahwa CaO dapat digunakan sebagai katalis pada reaksi transesterifikasi. 2. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa minyak kemiri dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar alternatif untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak bumi minyak solar dimasa yang akan datang, agar masyarakat termotivasi untuk membudidayakan penanaman pohon kemiri. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biodiesel Ester alkil dari asam-asam lemak yang berasal dari minyak nabati atau lemak hewani yang mengandung trigliserida dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif dengan reaksi esterifikasi atau reaksi transesterifikasi Joelianingsih, 2006 Secara kimia biodiesel merupakan mono alkil ester atau metil ester dengan jumlah rantai atom C antara 12 sampai dengan 20 Darnoko, 2001 . Biodiesel memiliki persamaan sifat fisis dan sifat kimia dengan petroleum diesel solar sehingga biodiesel dapat juga dijadikan salah satu campuran solar yang digunakan untuk bahan bakar mesin-mesin diesel. Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif pengganti solar menghasilkan kadar polusi yang renda, tidak mengandung sulfur sehingga ramah terhadap lingkungan, dapat diperbaharui karena dapat diuraikan kembali biodegradable dapat digunakan pada mesin-mesin diesel convensional tanpa perlu memodifikasi atau penambahan converter kit. Emisi gas buang kenderaan diesel yang menggunakan bahan bakar biodiesel lebih tidak beracun dibanding dengan menggunkan solar , karena penggunaan biodesel pada mesin diesel akan mengurangi hidrokarbon yang tidak terbakar, karbon monoksida yang sangat beracun dan partikel kasar seperti debu dan karbon, dapat dicampur dengan solar, pada campuran 20 dengan solar dapat mengurangi partikel 20, CO 2 sebesar 21,biodiesel 100 dapat menurunkan emisi CO 2 sampai 100, emisi SO 2 sampai 100, emsi CO anta 10-50 , emisi HC antara 10-50 , Tritoatmojo, 1995 Biodiesel memiliki efek pelumasan yang tinggi sehingga dapat memperpanjang umur mesin, memiliki angka setana relatif tinggi diatas 50 megurangi ketukan pada mesin sehingga mesin bekerja lebih mulus, aman dalam penyimpanan dan transportasi karena Universitas Sumatera Utara tidak mengandung racun, dapat diproduksi secara lokal dan bahan bakunya mudah diperoleh. Biodiesel dapat diperoleh melalui suatu rekasi yang disebut reaksi esterifikasi asam lemak bebas atau reaksi transesterifikasi trigliserida dengan alkohol dengan bantuan katalis asam atau basa.

2.2. Bahan Baku Biodiesel

Dokumen yang terkait

Sintesis Biodiesel Sawit Melalui Reaksi Interesterifikasi menggunakan Katalis Enzim Lipase Terimobilisasi: Pengaruh Jumlah Biokatalis, Rasio Mol Reaktan, dan Temperatur

3 56 91

Pengaruh Lama Reaksi Terhadap Perubahan Karakteristik Biodiesel Turunan Minyak Kemiri Dengan Menggunakan Katalis CaO Dan Kosolvent Eter

0 62 76

Pengaruh Tipe Katalis KOH Dan CaO Pada Pembuatan Biodiesel Turunan Minyak Kacang Tanah Melalui Transesterifikasi Dengan Lama Reaksi 3 Jam Pada Suhu 65 Oc Menggunakan Eter Sebagai Cosolvent

9 136 92

Pengaruh Lama Reaksi Terhadap Perubahan Karakteristik Biodiesel Turunan Minyak Kacang Tanah Dengan Menggunakan Katalis CaO Dan Cosolvent Eter

1 72 94

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan KOH

5 19 95

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan KOH

0 3 21

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan KOH

0 0 4

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan KOH

0 2 12

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan KOH

0 0 6

PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK GORENG BEKAS DENGAN PROSES TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN KATALIS KOH

0 1 150