Latar Belakang Karakteristik Penderita Mioma Uteri di RSUP Haji Adam Malik Medan pada Tahun 2009

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumor jinak yang berasal dari sel otot polos dari myometrium dikenal leiomioma. Tetapi kerana tumor ini berbatas tegas maka ianya sering juga dikenal sebagai fibroid Kumar, Abbas, Fausto dan Mitchell, 2007. Neoplasma jinak ini mempunyai banyak nama sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibromioma, leiomioma, fibroid atau pun mioma uteri Prawirohardjo, 2007. Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya Prawirohardjo, 2007. Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27 wanita berumur 25 tahun mempunyai sarang mioma Prawirohardjo, 2007. Menurut Djuwantono 2004 dalam Muzakir 2008, terdapat juga laporan lain dari suatu studi melalui pemeriksaan post mortem pada jenazah wanita menunjukkan angka kejadian mioma yang lebih tinggi yaitu mencapai 50 atau lebih. Gejala mioma uteri secara medis dan sosial cukup meningkatkan morbiditas, disini termasuk menoragia, ketidak nyamanan daerah pelvis, dan disfungsi reproduksi. Kejadiannya lebih tinggi pada usia diatas 35 tahun, yaitu mendekati angka 40. Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarke dan menopause tetapi kira-kira 10 mioma masih bertumbuh setelah menopause Prawirohardjo, 2007. Mioma uteri adalah perkara biasa yang sering berlaku kepada wanita. Seleksi uteri dilakukan dari 100 wanita yang menjalankan histerektomi ditemukan 77 mempunyai mioma uteri termasuk yang bersaiz sekecil 2mm Parker, 2007. Etnik Afrika-Amerika mempunyai kemungkinan risiko menderita mioma uteri setinggi 2,9 kali berbanding wanita etnik kaukasia. Didapati juga wanita golongan Afrika-Amerika menderita mioma uteri dalam usia yang lebih muda dan Universitas Sumatera Utara mempunyai mioma yang banyak dan lebih besar serta menunjukkan gejala klinis Parker, 2007. Menurut Victory et-al 2006 dalam Muzakir 2008, suatu penelitian di Amerika yang dilakukan Schwartz, angka kejadian mioma uteri adalah 2-12,8 orang per 1000 wanita tiap tahunnya. Schwartz menunjukan angka kejadian mioma uteri 2-3 kali lebih tinggi pada wanita kulit hitam dibanding kulit putih. Penelitian Ran Ok et-al di Pusan Saint Benedict Hospital Korea pula menemukan 17 kasus mioma uteri dari 4784 kasus-kasus bedah ginekologi yang diteliti Ran Ok et-al, 2007 yang dikutip Muzakir, 2008. Mioma uteri adalah tumor benign untuk traktus genitalia wanita dan tumor otot polos yang sering terjadi. Dianggarkan kurang lebih 300 000 histerektomi dan 20 000 miomektomi dilakukan setiap tahun dilakukan di Amerika. Tumor ini bisa berubah menjadi besar dengan gejala yang minimal. Tetapi apabila tumor ini menimbulkan gejala, ia bisa menyebabkan perdarahan uterin yang massif, distensi abdominal dan nyeri pelvis James R et al, 2003 Di Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39-11,70 pada semua penderita ginekologi yang dirawat Prawirohardjo, 2007. Menurut penelitian yang di lakukan Karel Tangkudung 1977 di Surabaya angka kejadian mioma uteri adalah sebesar 10,30, sebelumnya di tahun 1974 di Surabaya penelitian yang dilakukan oleh Susilo Raharjo angka kejadian mioma uteri sebesar 11,87 dari semua penderita ginekologi yang dirawat Yuad H, 2005 yang dikutip Muzakir,2008. Pengobatan mioma uteri dengan gejala klinik pada umumnya adalah tindakan operasi yaitu histerektomi pengangkatan rahim atau pada wanita yang ingin mempertahankan kesuburannya, miomektomi pengangkatan mioma dapat menjadi pilihan Prawirohardjo, 2007.

1.2 Rumusan Masalah