3.6 Keabsahan Data
Penepatan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan  didasarkan  atas  sejumlah  kriteria  tertentu.  Moleong  2014;324
menjelaskan  ada  empat  kriteria  yang  digunakan  untuk  melakukan  pemeriksaan keabsahan
data, yaitu
derajat kepercayaan
credibility, keteralihan
transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability. Moleong  2014;  327  membagi  kriteria  keabsahan  data  menjadi  beberapa
teknik dalam bagan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Kriteria keabsahan data
Kriteria Teknik Pemeriksaan
Kredibilitas derajat kepercayaan
1. Perpanjangan keikutsertaan 1. 2. Ketekunan pengamatan
3. Triangulasi 4. Pengecekan sejawat
5. Kecukupan referensi 6. Kajian kasus negatif
7. Pengecekan anggota Keteralihan
8. Uraian rinci Kebergantungan
9. Audit kebergantungan Kepastian
10. Audit Kepastian
Sumber: Moleong, 2014
Untuk  melakukan  pemeriksaan  keabsahan  data  dalam  kriteria  kredibilitas peneliti
menggunakan teknik
triangluasi. Sedangkan
untuk kepastian
menggunakan uraian rinci.
3.6.1 Teknik Triangulasi
Pengujian data menggunakan teknik triangulasi. Menurut Moleong 2014:330 Triangulasi adalah pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang
lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhahadap data  tersebut.  Denzin  1978  dalam  Moleong  2014:330  membedakan  empat
macam  triangulasi  sebagai  sebagai  teknik  pemeriksaan  yang  memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.
Triangulasi  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  tirangulasi  dengan sumber.  Menurut  Patton  1987  dalam  Moleong  2014:330  triangsulasi  dengan
sumber berarti  membandingkan  dan  mengecek  balik  derajar  kepercayaan  suatu informasi  yang  diperoleh  melalui  waktu  dan  alat  yang  berbeda  dalam  metode
kualitatif. Menurut Moleong 2014:331 pengujian data menggunakan triangulasi dengan sumber dapat dicapai dengan beberapa cara sebagai berikut :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara 2. Membandingkan  apa  yang  dikatakan  orang  di  depan  umum  dengan
dikatakannya secara pribadi 3. Membandingkan  apa  yang  dikatakan  orang-orang  tentang  situasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu 4. Membandingkaan  keadaan  dan  perspektif  seseorang  dengan  berbagai
pendapat  dan  pandangan  orang  seperti  rakyat  biasa,  orang  yang berpendidikan menengah atau tinggi, oramg berada, orang pemerintahan
5. Membandingkan  hasil  wawancara  dengan  isi  suatu  dokumen  yang berkaitan.
3.6.2 Uraian Rinci
Keteralihan bergantung pada pengetahuan seorang peneliti tentang konteks pengirim  dan  penerima.  Dengan  demikian  peneliti  bertanggungjawab  terhadap
penyediaan dasar secukupnya yang memungkinkan seseorang merenungkan suatu aplikasi pada penerima sehingga menggunakan adanya pembandingan. Teknik ini
menuntut  peneliti  agar  melaporkan  hasil  penelitiannya  sehingga  uraiannya  itu dilakukan seteliti mungkin yang dapat menggambarkan konteks tempat penelitian
yang  diselenggarakan.  Laporan  yang  dihasilkan  harus  berfokus  pada  fokus penelitian. Uraiannya yang harus mengungkapkan secara khusus.
3.7 Metode Analisis Data