BAB III PERANAN DAN AKTIVITAS
KH. UMAY M. DJA’FAR SIDDIQ, MA DALAM MENGEMBANGKAN ISLAM DI JAMPANGKULON, SUKABUMI
A. Mendirikan YAPSI DARUL AMAL
Tujuan pendidikan merupakan bagian terpadu dari faktor-faktor pendidikan. Tujuan termasuk kunci keberhasilan pendidikan,
1
di samping faktor- faktor lain yang terkait: pendidik, peserta didik, alat pendidikan, dan lingkungan
pendidikan. Esensi pendidikan adalah dengan melihat unsur dasar pendidikan. Unsur dasar pendidikan itu ada lima, pertama adanya unsur pemberi dan kedua
penerima. Unsur ketiga adalah adanya tujuan baik. Unsur keempat cara atau jalan yang baik, dan unsur kelima adanya konteks positif.
2
Ketika menulis risalah Sarjana Muda di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran PTIQ tahun 1979 dengan judul “Memelihara Anak Yatim Menurut Syari’at
Islam” Umay menarik kesan, bahwa anak desa yang miskin juga bisa sekolah
kalau ada yang membantu dan memperoleh kesempatan, di saat itu pula dia mengenang betapa mulianya orang-orang yang menyantuninya sejak di SD, PGA,
Pesantren Al-Masthuriyah, Pesantren Siqayaturrahmah Sukabumi, sampai PTIQ. Di saat-saat dia dilanda kesulitan yang luar biasa, mereka menjadi perantara kasih
1
Mujamil Qomar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi.
Jakarta: Penerbit Erlangga, 2005, h. 3
2
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia Jakarta: Kencana Prenada Media Group, h. 4
19
sayang Allah, maka dia menancapkan cita-citanya ingin membangun desa, mengurus kaum dhu’afa dalam sosial dan pendidikan, namun dia bertanya-tanya :
dari mana harus mulai dan bagaimana caranya? Terbayang desanya yang gersang, sawah tadah hujan, teringat masa
kecilnya yang dihabiskan dengan ngangon gembala, di punggung kerbau dia ulang pelajaran sekolah, dan menghafal teks ceramah yang diberikan guru
ngajinya, teringat teman-teman mainnya yang entah di mana mereka, sementara dia bersyukur bisa sekolah di ibu kota, dan dia berkeinginan kuat untuk
membangun desanya. Dengan cara membangun pesantren modern yang dapat memberikan kesempatan kepada orang seperti dirinya dapat sekolah dan
mesantren, dan semua hal tidak ada yang sulit bagi Allah, bahkan tidak ada yang mustahil bagi-Nya, yang penting ada cita-cita, serta tekad untuk mencapainya.
Pada tahun 1982 dia berembuk dengan kakaknya “Kang Nanang”,
3
lalu disepakati mengadakan pengajian bulanan, sekaligus dalam rangka sosialisasi ide
tentang betapa pentingnya pendidikan. Hanya pendidikanlah yang dapat menjadi agen perubahan peradaban manusia, bersamaan dengan itu dia mulai mengajak
anak-anak tetangga untuk “nyantren”, sekaligus dalam rangka kaderisasi, karena menurutnya; jika dia jadi membangun pesantren pun tidak mungkin dia langsung
terjun di lokasi untuk menetap, sebab sumber dana dari lingkungan masyarakat tidak memungkinkan untuk dapat dihimpun guna membangun sarana prasarana
Dia harus berdakwah di Jakarta sekaligus menghimpun dana, sedang yang memimpin desa harus kadernya yang dapat mengejewantahkan ide-idenya.
3
Wawancara penulis dengan Dede Muharamsyah pada 30 April 2009 di Ciputat, Tangerang, Banten
Majlis ta’lim dan mudzakarah Darul ‘Amal sudah berlangsung 10 tahun sejak tahun 1982 dan berhasil membangun masjid ukuran 18x10 M2. Jumlah
jama’ah shalat sudah semakin ramai, maka Madrasah Diniyah diselenggarakan dengan ruang sekolah 3 lokal. Pada tahun 1992 pengajian tadi ditingkatkan
menjadi badan hukum Yayasan Pendidikan dan Sosial Islam YAPSI DARUL AMAL di kampung Selajati, Bojonggenteng, Jampangkulon, Sukabumi. Pada
tahun 1995 yayasan ini mulai menerima siswa baru untuk SLTP, tahun 1998 menyelenggarakan SMU, dan tahun 2000 menghasilkan lulusan kelas VI
Pesantren atau kelas III SMU. Berikut ini adalah Visi dan Misi:
.
Visi Darul Amal Adapun visi Darul Amal sebagai badan hukum yang bergerak di bidang
pendidikan dan sosial Islam adalah sebagai berikut: 1. Masa depan bangsa dan masa depan umat sangat ditentukan oleh kualitas
sumber daya manusianya, yang menyertai sumber daya alam yang telah dianugerahkan Allah, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak
ada jalan lain kecuali melalui pendidikan. 2. Pendidikan Darul Amal harus mengarah kepada pembinaan peserta didik
sebagai kader pemimpin bangsa dan pembina umat, dengan mengintegrasikan materi yang bersifat keimanan, ibadah, dan amal shaleh,
dengan yang bersifat keilmuan, dan kemajuan teknologi, serta kebugaran jasmani, yang disebut Olah Rasa, Olah Rasio, dan Olah Raga.
3. Metode pendidikan Islam di Darul Amal ditempuh dengan mengintegrasikan proses al-Tarbiyah, al-Talim, al-Takdib,
4. Kyai, ustadz dan guru, di Darul Amal adalah pelanjut misi rasul Allah. 5. Pendidikan Islam di Darul Amal tidak dikotomis antara umum dan agama,
karena misi pendidikan Islam adalah menyadarkan peserta didik akan status dan peran mereka sebagai makhluk yang wajib beribadah dan
khalifah sebagai pemegang amanat Allah di bumi. 6. Kualitas tinggi hasil pendidikan Darul Amal, baru dapat dicapai dengan
jaringan kerja sama harmonis antara; mutu dan dedikasi penyelenggara, mutu dan dedikasi tenaga pendidik, kesadaran peserta didik akan
pentingnya pendidikan bagi kemajuan din, keluarga, dan bangsanya, serta tanggung jawab wali atau orang tua peserta didik.
7. Penyelenggaraan pendidikan di Darul Amal, akan baik bila didukung oleh dana yang memadai, pembinaan dan instansi terkait, serta dukungan
masyarakat luas. 8. Dalam mengatasi problematika sosial ekonomi, seluruh keluarga besar
Darul Amal harus menjadi pelaku kebajikan dengan infaq fi al-sarra-i wa al-daraa-i,
atau paling tidak menjadi perantara kebajikan antara umat. 9. Seluruh aktifitas keluarga besar Darul Amal harus didasarkan atas tujuh
prinsip: 9.1. Ikhlas,
9.2. Yakin, dengan benar janji dan ancaman Allah 9.3. Amanah, yakni jujur dan dapat dipercaya
9.4. Istiqomah, yakni konsisten, konsekuen, dan kontinyu 9.5. Sabar, Yakni mampu menahan diri dan hal yang merugikan
9.6. Syukur, Menyadari bahwa nikmat berasal dan Allah dan mendayagunakannya sesuai dengan maksud Allah memberikannya
9.7. Itsar, yakni mendahulukan kepentingan yang diurus, seraya berharap Allah senantiasa mendahulukan kepentingannya.
. Misi Darul Amal Sebagai lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial Islam,
maka Darul Amal diselenggarakan untuk mengemban misi sebagai berikut: 1. Menyadarkan manusia, khususnya peserta didik terhadap status dirinya
sebagai makhluk yang didapatkan untuk beribadah, baik secara individual maupun secara sosial.
4
2. Menyadarkan manusia, khususnya peserta didik sebagai khalifah wakil
Allah di bumi, yang harus berbuat ishlah baik dan damai, tidak berbuat ifsad
kerusakan serta mempersiapkan hidup akhirat, tanpa melupakan dunia.
3. Mempertinggi kualitas spiritual untuk bekal hidup ukhrawi, dengan
keimanan dan ketaqwaan, serta kualitas hidup duniawi dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kerja sama.
4
Laporan Hasil Lokakarya YAPSI Darul Amal 7 Hotel Pangrango. Selabintana- Sukabumi, O2 – O6 Januari 2OO3
4. Memenuhi seruan Allah, serta mempersiapkan kader penerus misi Rasul
saw. yang selalu siap menolong agama Allah, untuk memperoleh pertolongannya.
5. Membentuk sebaik-baik umat, yang menyuruh maruf, dan mencegah yang
munkar. 6.
Mempersiapkan kader umat dan kader bangsa yang berkualitas dan memiliki orientasi hidup seimbang antara pemenuhan kebutuhan hidup
material duniawi dan spiritual ukhrawi. 7.
Menyediakan sarana dan wahana bagi setiap hamba Allah yang hendak investasi dunia dan akhirat.
Dari keseluruhan misi Darul Amal yang dirumuskan penulis, seluruhnya merujuk al-Quran, karena hemat penulis; lembaga Islam apapun bentuk dan
sifatnya, sepanjang berdasarkan al-Quran dan al-Sunnahlah yang dijamin Allah, tidak akan sesat, dan dalam kesulitan apapun pasti akan ditolong-Nya.
B. Yayasan - Yayasan Lain