Berdakwah Peranan KH.Umay M.Dja'far Siddiq, MA dalam mengembangkan Islam di Jampangkulon, Sukabumi

maka dia menyarankan agar membangun ruang belajar sekecil apapun, sementara di depan rumahnya ada tanah kosong. Sepulangnya ke Jakarta pada bulan Ramadhan tanah kosong seluas 862 m2 ini dapat dibayar, dan selanjutnya dibangun Masjid dan Pondok Pesantren, sekarang sudah berjalan dengan peserta didik pasca TPA, dan untuk pengelolaan Manajemen dan administrasinya, dan dijadikan Cabang Yadsi UW Klaten. Untuk mengatasi persoalan dana untuk semua yayasannya, setiap bulannya tidak kurang dari rata-rata 100 juta rupiah untuk memenuhi, biaya pembangunan, anak asuh, honor ustadz, dan keperluan lainnya, ketika ditanya dari mana uang itu, ia menjawab: bahwa ia tidak mengerti, kok ada saja yang mempercayai, sehingga kalau dihitung aset-aset Yayasan yang ia pimpin sunguh spektakuler, karena sudah bernilai milyaran rupiah.

C. Berdakwah

a. Antar Desa Sebagaimana yang telah ditulis pada bab II, Umay melakukan dakwah dengan penuh ketekunan, kecakapan, keikhlasan hati, dan sikap pantang menyerah dalam melaksanakan dakwahnya. Ini merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan da’wahnya. Kenyataan menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat belum memahami ajaran Islam yang berdasarkan al-Quran dan Sunnah Rasulullah, bahkan banyak yang tidak melaksanakan ajaran Islam seperti shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, dan lain - lain. Berdasarkan hal tersebut, beliau akan selalu siap membantu umat yang membutuhkan pencerahan, baik dengan mengisi khutbah – khutbah, ceramah, atau pengajian. 1. Metode Dakwah Yang di Tempuh Hal yang berkenaan dengan dakwah, Umay memiliki metode tersendiri yakni dengan merujuk kepada Al-Quran Q:S 16:125-128 ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ ⌧ ☺ ☺ ﺤ ا : 125 - 128 125. S erulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah 5 dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. 126. Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. 6 akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. 127. Bersabarlah hai Muhammad dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap kekafiran 5 Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil. 6 Maksudnya pembalasan yang dijatuhkan atas mereka janganlah melebihi dari siksaan yang ditimpakan atas kita. mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. 128. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dakwah yang dikembangkan oleh Umay M. Dja’far Siddiq adalah mengajak umat Muslim dengan 3 dimensi : 1. Untuk menghadapi orang-orang intelek, beliau menggunakan metode al – Hikmah kajian bersifat ilmiah 2. Untuk menghadapi orang-orang awam, beliau menggunakan metode Mauidzatul Hasanah Ajaran dengan contoh rill kenyataan realitas 3. Untuk menghadapi orang-orang yang minim pengetahuannya tentang Islam, beliau menggunakan metode diskusiargumentasi. Ia pun memiliki prinsip ikhlas, istiqamah, yakin, amanah, syukur, sabar, dan itsar. Hal ini ia tularkan pada anak didiknya. Agar mereka selalu sadar dari mana berasal dan ke mana akan kembali. Hal yang paling membuat kebanyakan orang kagum adalah caranya berpikir dan menyakini sesuatu, ia akan menyakini sampai berhasil dan ini yang menyebabkan ketergantunganya terhadap janji Allah dominan. Menurut ajaran Islam, iman itu bukan sekedar omongan dan pengakuan belaka. Tetapi iman merupakan hakikat yang apabila cahayanya menembus ke dalam akal pikiran, ia akan menyadarkan, apabila menembus perasaan akan mengokohkanya 7 dan apabila menembus ke dalam kemauan akan menjadi dinamis dan akan mampu bergerak. Itulah iman sebagaimana yang termaktub 7 Yusuf Qardhawi, system kaderisasi Ikhwanul MusliminJakarta : Pustaka Mantiq, 1993, h. 21 dalam sebuah riwayat ; iman itu diyakini oleh hati dan dibuktikan dengan amal usaha. Perhatikan firman Allah berikut: ☺ ☺ تاﺮﺨﺤ ا : 15 15. Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka Itulah orang-orang yang benar . Dan seperti yang ia yakini dalam QS 49:7, 47:68, 29:39 yang berbunyi : ☯ ﺪ ﺤ : 7 7. Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu . ☺ ⌧ ☺ ⌧ تﻮﺒﻜ ﻌ ا : 68 68. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada- adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak 8 tatkala yang hak itu datang kepadanya? bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir? ☺ 8 Maksudnya: mendustakan kenabian nabi Muhammad saw. 39. Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya. 2. Tafhim al-Qur’an Islam mengatakan, bahwa al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril. Al-Qur’an juga dipandang sebagai keagungan majid 9 dan penjelasan mubin. Kemudian juga sering disebut petunjuk hidayah dan kitab. Tafhim al-Qur’an merupakan salah satu metode yang digunakannya dalam mengajarkan al-Qur’an kepada halayak. Tafhim al-Qu’ran adalah metode mempelajari al-Qur’an dengan cara menafsirkan al-Qur’an, dengan sistem kursus mengambil beberapa ayat yang berkenaan dengan tema-tema tertentu tematik 10 yang pastinya masih dalam rel- rel syariat. Tak lupa di lengkapi dengan terjemahan dan penjelasan. Umay telah menulis 11 jilid. Yaitu : 1. Syariat Shalat 2. Perjalanan manusia dalam Al-Qu’ran 3. Rukun Iman dalam Al-Qur’an 9 Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al-Quran Jakarta: Rineka Cipta, h. 17 10 Wawancara penulis dengan Apan Kusnadi pada 14 mei 2009 di Rawasari, Jakarta Pusat 4. Rukun Islam dalam Al-Qur’an 5. Syariat Munakahat jilid 1 dan 2 6. Akhlaqul karrimah dalam Al-Qu’ran dan As-Sunnah 7. Akhlaqul Sayyiah dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah 8. Syariat Kemasyarakatan 9. Posisi Manusia diantara Pengaruh Syetan dan Malaikat 10. Orang-orang yang di cintai Allah VS orang-orang yang tidak di sukai Allah Seluruh buku ini termasuk ke dalam 9 paket, Dan telah di ajarkan di beberapa yayasan, pengajian ibu-ibu, kuliah-kuliah umum dan kantor-kantor yang memang atas permintaan umat. 3. Media a. Televisi Sejak tahun 1990 sampai dengan sekarang, Umay masih mengisi kuliah- kuliah di berbagai stasiun televisi baik nasional maupun swasta, TVRI, TV ONE, TPI Umay juga menjadi dewan pembimbing dan juri dalam acara mimbar Da’I yang diselenggarakan oleh stasiun Televisi Pendidikan Indonesia TPI. 11 b. Radio Sejak tahun 1991 sampai 1996, beliau aktif mengisi program DINAMIS Dialog Nuansa Islam yang di siarkan di FM Muslim At-Tahiriyah. 4. Peran Keluarga Dalam Dakwah 11 Wawancara peneliti dengan Umay M. Dja’far Siddiq pada 26 Maret 2009 di Rawasari, Jakarta Pusat Tidak terlalu berlebihan jika keluarga ia anggap sebagai penopang terbesarnya. yang selalu ada dan setia mendampingi suamibapak dalam suka maupun duka, senang ataupun sedih. Bagaimana tidak tambah ustadz Umay yang hanya mau dipanggil “bapak” oleh anak-anak didiknya, ia selalu harus meninggalkan keluarganya setiap bulan untuk memberikan ilmu dan dana ke Darul Amal, di Jampangkulon, Sukabumi. Ia harus meninggalkan keluarganya setiap bulan mulai dari tahun 1982 sampai sekarang. Ini ia lakukan karena memang selain sarana transfer dana memang belum memadai juga ia ingin setidaknya beberapa jam bertemu dan mentransfer sedikit ilmu kepada anak-anak didik dan guru-guru di Darul Amal.

D. Menyusun Karya Tulis