Nama lengkap PSK : marni.

46 Motif menjadi PSK : Disebabkan untuk membayar hutang suaminya sewaktu sakit keras. 4. Nama lengkap PSK : sutinah. Nama samaran PSK : tidak ada Mulai menjadi PSK : sudah 5 thn Pendidikan terakhir : Sekolah Dasar SD Tempat kelahiran : Sukabumi Umur : 40 Status : janda Motif menjadi PSK : kesepian dan bingung mencari pekerjaan 5. Nama lengkap PSK : Ratmini Nama samaran PSK : Tidak ada Mulai menjadi PSK : Baru 1 tahun Pendidikan terakhir : sekolah dasar SD Tempat kelahiran : Bogor Umur : 48 tahun. Status : janda Motif menjadi PSK : Dikarenakan butuh uang untuk kehidupan sehari-hari. Setelah penulis mendapatkan informasi dari hasil investigasi dan observasi dari ke lima lokalisasi diwilayah Limus Nunggal, ada beberapa yang dapat penulis 47 sampaikan mengenai tarif jasa para Pekerja Seks Komersial PSK dari lima lokalisasi yaitu:

1. Lokalisasi Coklat

- Harga pekerja seks komersial di lokalisasi ini terbilang cukup mahal dan harga jasa jual tubuh pekerja seks komersial Rp.150.000. 2. Lokalisasi anggrek - Harga Pekerja Seks Komersial PSK di lokalisasi ini terbilang mahal dan harga jasa jual tubuh Pekerja Seks Komersial PSK Rp.250.000.

3. Lokalisasi Ups, Lengkong dan Blue

- Harga Pekerja Seks Komersial PSK ini terbilang cukup murah bahkan sangat murah dan harga jasa jual tubuh Pekerja Seks Komersial PSK Rp.25.000 dan yang termahal Rp.50.000 48

BAB IV ANALISIS TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM FENOMENA PROSTITUSI DI

CILEUNGSI DALAM PASAL KUHP, UNDANG-UNDANG PORNOGRAFI DAN PERDA KOTA BOGOR

A. Pengertian dan dasar hukum penyakit masyarakat Prostitusi

1. Pengertian penyakit masyarakat Prostitusi. Prostitusi dalam bahasa diartikan sebagai pelacur atau penjual jasa seksual atau disebut juga sebagai Pekerja Seks Komersial PSK. Menurut istilah prostitusi diartikan sebagai suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri atau menjual jasa kepada umum untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan mendapatkan upah 44 . Atau dengan kata lain Prostitusi atau pelacuran adalah penjualan jasa seksual untuk uang. Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur, yang kini sering disebut dengan istilah pekerja seks komersial PSK. Dalam pengertian yang lebih luas, seseorang yang menjual jasanya untuk hal yang dianggap tak berharga juga disebut melacurkan dirinya sendiri, misalnya seorang musisi yang bertalenta tinggi namun lebih banyak memainkan lagu-lagu komersil. Pekerjaan melacur sudah dikenal di masyarakat sejak berabad lampau ini terbukti dengan banyaknya catatan tercecer seputar mereka dari masa ke masa. Pekerja Seks Komersial PSK selain meresahkan juga mematikan, karena merekalah 44 Zainudin Ali, Tinjauan Soosiologi Hukum Terhadap Kehidupan Prostitusi di Indonesia, Jakarta. Sinar Grafika, 2008, h. 2 49 yang ditengarai menyebarkan penyakit AIDS akibat perilaku seks bebas tanpa pengaman bernama kondom 45 . Pelacur adalah profesi yang menjual jasa untuk memuaskan kebutuhan seksual pelanggan. Biasanya pelayanan ini dalam bentuk menyewakan tubuhnya. Di kalangan masyarakat Indonesia, pelacuran dipandang negatif dan mereka yang menyewakan atau menjual tubuhnya sering dianggap sebagai sampah masyarakat, namun ada pula pihak yang menganggap pelacuran sebagai sesuatu yang buruk, malah jahat, tapi dibutuhkan evil necessity. Pandangan ini didasarkan pada anggapan bahwa kehadiran pelacuran bisa menyalurkan nafsu seksual pihak yang membutuhkannya biasanya kaum laki-laki tanpa penyaluran itu dikhawatirkan para pelanggannya justru akan menyerang dan memperkosa perempuan mana saja. Hampir di setiap media massa baik koran, majalah, dan televisi memberikan gambaran yang nyata tentang kehidupan masyarakat khususnya tentang pelacuran atau prostitusi dengan segala permasalahannya. Berbagai tindakan dan langkah- langkah strategis telah diambil pemerintah dalam menangani masalah ini, baik dengan melakukan tindakan persuatif melalui lembaga-lembaga sosial sampai menggunakan tindakan represif berupa penindakan bagi mereka yang bergelut dalam bidang pelacuran tersebut. Tetapi kenyataan yang dihadapi adalah pelacuran tidak dapat dihilangkan melainkan memiliki kecenderungan untuk semakin meningkat dari waktu ke waktu. 45 Ibid, h. 6