Kerangka Metodologi Penelitian. PENDAHULUAN

10 Bab pertama , merupakan bab pendahuluan dalam bab ini mencakup mengenai dasar-dasar pengertian yang ada di dalam skripsi ini antaralain: latar belakang masalah, Pembatasan dan rumusan wilayah, metodologi serta sistematika penulisan. Penjelasan tersebut diletakkan pada bab pendahuluan dengan maksud untuk memberikan uraian tentang garis besar dari keseluruhan isi skripsi ini. Bab kedua , mengulas tentang analisis tinjauan fenomena prostitusi di cileungsi dalam pasal KUHP, Undang-Undang Pornografi dan Perda kota Bogor. Hal ini dituangkan dalam Bab II dengan tujuan untuk dapat dipakai sebagai dasar pemahaman dan digunakan sebagai penjelasan pada bab-bab selanjutnya. Bab ketiga , menguraikan sejarah prostitusi di wilayah kajian, karakteristik PSK, baik asal daerah PSK, umur, pendidikan, tarif transaksi dan lain sebagainya serta masyarakat sekitar yang merasa diuntungkan dari adanya praktek prostitusi daerah kajian. Bab keempat , membahas tentang upaya tertib sosial yang dilakukan oleh Pemda Kota Bogor, masyarakat sekitar, para tokoh masyarakat dan ulama. Bab kelima , merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dari uraian dan pembahasan, dan selanjutnya disampaikan saran-saran yang dianggap perlu. 11

BAB II PROSTITUSI DAN PERMASALAHANNYA

Manusia sjak lahir telah dilengkapi dengan naluri untuk hidup bersama dengan orang lain, karena itu akan timbul suatu hasrat untuk hidup teratur, yang mana teratur menurut seseorang belum tentu teratur buat orang lain. Sehingga akan menimbulkan suatu konflik. Keadaan tersebut harus dicegah untuk mempertahankan integrasi dan integritas masyarakat. Dari kebutuhanakan pedoman tersebutlahirlah norma atau kaidah yang hakeketnya muncul dari suatu pandangan nilai dari perilaku manusia yang merupakan patokan mengenai tingkah laku yang dianggap pantas dan berasal dari pemikiran normatif atau filosofis, proses tersebut dinamakan Sosiologi. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan pola perilaku masyarakat dengan adanya proses pengkhususan atau spesiallisasi maka tumbuhlah suatu cabang sosiologi yaitu Sosiologi Hukum yang merupakan cabang dari ilmu-ilmu hukum yang banyak mempelajari proses terjadinya norma atau kaidah Hukum dari pola perilaku tertentu. 15 Prostitusi atau pelacuran adalah penjualan jasa seksual untuk uang. Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur, yang kini sering disebut dengan istilah pekerja seks komersial PSK. 15 Soekanto, Soerjono, Mengenal Sosiologi Hukum, 1989, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, h. 5, 6 dan 7.