Kerangka Berpikir Kesimpulan, diskusi, dan saran. Di sini akan dikemukakan kesimpulan

Jadi pada dasarnya orang berpikiir, merasa, dan berperilaku beda dalam situasi dimana ia merasa percaya diri akan kemampuannya dan dalam situasi dimana ia merasa tidak yakin atau merasa tidak kompeten. Intinya, persepsi diri mengenai efikasi seseorang mempengaruhi pola pikir, motivasi kinerja, dan emosinya.

1.5. Kerangka Berpikir

Goal setting adalah segala maksud untuk bekerja menuju suatu arah tujuan merupakan sumber utama dari motivasi kerja. Yakni, tujuan memberitahu karyawan tentang hal yang perlu dikerjakan dan betapa banyak upaya yang dihabiskan. Goal setting dalam motivasi kerja sangat penting peranannya bagi karyawan dalam usaha mencapai kinerja yang lebih baik. Karyawan yang termotivasi dalam bekerja melalui goal setting, cenderung menunjukkan semangat dan kegairahan dalam bekerja, mereka biasanya kelihatan lebih menaruh perhatian sungguh-sungguh dalam bekerja dan aktif berpartisipasi dalam usaha membangun perusahaan. Karyawan yang memiliki goal setting dalam motivasi kerja akan lebih tekun, bersemangat, lebih tahan dan memiliki ambisi yang lebih tinggi dalam mencapai tujuan kinerja yang lebih baik, dibandingkan dengan karyawan yang kurang memiliki motivasi kerja. Mereka yang kurang memiliki tujuan dalam bekerja akan kelihatan tidak bergairah dalam bekerja, tidak menaruh perhatian terhadap pekerjaan yang dikerjakan, apatis dan tidak berpartisipasi aktif dalam segala usaha pengembangan dan pembangunan perusahaan. Kondisi karyawan yang kurang memiliki motivasi sudah tentu tidak mampu menghasilkan kinerja yang memuaskan. 26 Penentuan tujuan dalam motivasi kerja pada setiap individu dapat berubah- ubah. Perubahan tersebut bisa disebabkan karena faktor individu itu sendiri atau faktor lingkungan kerja individu. Salah satu aspek dalam diri individu yang memungkinkan terjadinya perubahan tersebut adalah self-efficacy karyawan. Dalam kaitannya dengan self-efficacy, selama ini karyawan cenderung tidak termotivasi untuk bekerja meskipun telah ditentukan tujuan dari pekerjaan yang dilakukan dan karena kurang yakin nya karyawan dengan kemampuan yang dimiliki. Hal ini tidak terlepas dari tingkat self-efficacy yang dimiliki. Berdasarkan sebuah penelitian yang bersumber pada teori Locke, goal setting dalam motivasi kerja karyawan tergantung pada lima faktor yang menjadi tumpuan dasar dalam proses penetapan tujuan. Faktor tersebut adalah Kejelasan dan spesifikasi tujuan, tingkat kesulitan tujuan, penerimaan karyawan terhadap tujuan, penerimaan umpan balik dalam pencapaian tujuan, partisipasi karyawan terhadap tujuan. Diduga, karyawan yang memiliki tingkat self-efficacy tinggi akan memiliki goal setting yang baik. Berdasarkan kerangka berpikir tersebut di atas, maka dapat diduga adanya hubungan yang signifikan antara self-efficacy dengan goal setting karyawan perusahaan. Kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan dalam gambar berikut ini : 27 Gambar 2.1 SELF-EFFICACY 1. Tingkat kesulitan tugas sederhana dan sulit 2. Optimis pada diri sendiri dan mampu bertahan menghadapi tantangan 3. Kemampuan mengatasi situasai spesisfik dan juga kemampuan melakukan kegiatan beragam. GOAL SETTING 1. Tujuan khusus dan tujuan umum 2. Tujuan yang sulit dan tujuan yang mudah 3. Mengerti tugas yang akan dikerjakan 4. Mampu melaksanakan tugas, memiliki strategi khusus dalam menyelesaikan tugas 5. Komitmen terhadap tugas yang dilakukan dan mengatasi permasalahan dalam bekerja

1.6. Hipotesis