BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Program Sekolah
1. Definisi Program Sekolah
Pengertian  program  adalah  kegiatan  yang  direncanakan  dengan seksama
6
. Dalam
“Program Sekolah” – identik dengan “Program Pendidikan”
–  maksudnya  ialah  keseluruhan  dari  penawaran  sekolah  termasuk  kegiatan diluar kelas dan susunan serta rangkaian mata pelajaran dan kegiatan. Setiap
sekolah  memperoleh  identitas  atas  dasar  caranya  ia  menjalankan  program- programnya. Faktor-faktor yang menentukan isi tiap program muncul jauh di
luar  batas-batas  sekolah.  Faktor-faktor  itu  timbul  melalui  kekuatan-kekuatan
6
Suharsimi  Arikunto.  Dasar-dasar  Evaluasi  Pendidikan.  Jakarta  2003.  Bumi  Aksara.  h 290
1
sosial,  kultural,  ekonomi,  dan  politik,  melalui  konsep-konsep  tradisional tentang pendidikan dan dalam banyak cara yang lain
7
Program-Program  yang  ada  di  sekolah  akan  menjadikan  sebuah lembaga  pendidikan  yang  benar-benar  mendidik  pola  pikir  Siswai    anak
didik  untuk  menjadi  lebih  baik  dan  bertanggung  jawab  akan  kegiatan  yang mereka  dapat  dan  lakukan  disekolah,  baik  itu  berupa  pembelajaran  maupun
kegiatan-kegiatan  tambahan    lainnya.  Oleh  karena  itu  setiap  sekolah  harus membuat suatu Program yang dapat dilaksanakan dan dapat diterima dengan
mudah oleh anak didik di sekolah. Program pendidikan yang berkualitas harus terus tumbuh dalam artian
menyediakan  berbagai  cara  untuk  mengukur  kebutuhan  peserta  didik.  Juga membantu siswa untuk terus tumbuh dan berkembang tingkat kematangannya
dengan cara-cara yang memuaskan. Perkembangan  yang diperhatikan adalah kognitif, efektif, etika, moral, sosial, fisik dan dimensi-dimensi interpersonal.
Selain  itu,  program  pendidikan  yang  berkualitas  juga  harus menunjukkan  dua  aspek  pengaruh  yaitu  tingkat  penetrasi  dan  penyebaran
pengaruhnya.  Pada  program  pendidikan  yang  berkualitas  maka  tingkat penetrasinya  dept  of  impact harus mencakup tiga tahapan kurikulum,  yaitu
yang tertera pada katalog atau buletin, yang diajarkan oleh pengajar dan yang dipelajari oleh siswa.
Program  pendidikan  yang  berkualitas  juga  harus  memiliki  sebaran pengaruh  breat  of  impact  yang  berarti  suatu  program  pendidikan  tertentu
7
Oteng Sutisna, M. Sc. Ed. Administrasi Pendidikan. Bandung 1989. Angkasa Bandung h. 48
akan  menyambung  dengan  progran  pendidikan  yang  lain  sehingga memerlukan  kerja  sama  dengan  program-program  pendidikan  yang  lain
dalam suatu institusi pendidikan secara lebih luas. Istilah lain terhadap hal ini adalah
pendidikan yang
berkualitas hendaknya
memiliki keberlanjutansustainability  yang  tidak  mengkotak-kotakkan  ilmu  dan
pengetahuan berdasarkan disiplin ilmu, budaya, dan letak georgafis
8
.
2. Jenis-Jenis Program Sekolah
a. Program kegiatan murid
Program    kegiatan  murid  sebenarnya  harus  ditempatkan  dalam kategori  usaha  khusus  untuk  memenuhi  kebutuhan  murid  perorangan.
Akan tetapi, oleh sebab ia tidak dimaksudkan untuk melayani kelompok murid  tertentu,  maka  ia  perlu  dibicarakan  secara  terpisah.  Walaupun
begitu, bagi maksud-maksud perencanaan program, ia harus dipandang sebagai suatu program pendidikan yang legal yang dapat dibedakan dari
pengajaran formal dan kurikulum standar. 1
Latar belakang program kegiatan murid Ada  periode  sewaktu  sekolah  memusatkan  perhatiannya
hanya  kepada  pengembangan  kecerdasan  saja.  Sekolah  diciptakan untuk melatih anak-
anak supaya “menjadi pintar”. Kegiatan-kegiatan yang  bermanfaat  untuk  mengisi  waktu  senggang,  dan  khususnya
kegiatan  untuk  rekreasi  atau  bermain,  tidak  pernah  dipandang sebagai bagian kurikulum, dan dilakukan sehabis sekolah. Dalam hal
8
Nurcholis,  Manajemen  Berbasis  Sekolah  teori,  model,  dan  aplikasi.  Jakarta.  2003. Gravindo. h 125
ini pihak sekolah maupun para guru tidak memikul tanggung jawab apapun.
Setelah  pandangan  masyarakat  tentang  pendidikan  dan peranan  sekolah  berubah,  sekolah  tidak  saja  mengakui  kegiatan
murid  ini  dalam  program  sekolah  sebagai  program  tambahan,  tapi juga  menyediakan  fasilitas  seperti  lapangan  dan  bangunan  khusus
tempat  olahraga  dan  kesenian.  Perlengkapan  dan  alat  juga disediakan.
Program  kegiatan  murid  itu,  sekarang,  telah  mendapat dukungan  dari  murid-murid,  para  administrator,  orang  tua,  dan
masyarakat  pada  umumnya.  Dalam  sejarah  perkembangan  program sekolah  kegiatan  murid  itu  banyak  nama  telah  dipakai  untuk
melukiskan  program  itu.  Beberapa  nama  yang  kini  banyak  dipakai adalah  :  Kegiatan  Extraclass,  kegitan  Extracullicular,  kegiatan  co-
curricular,  dan  Kegiatan  Murid.  Dalam  BAB  ini  penulis  memilih dengan istilah Kegiatan Murid
9
. 2
Macam-macam kegiatan murid Banyak  jenis  kegiatan  murid  yang  dilakukan  di  sekolah-
sekolah  dewasa  ini,  ada  kemungkinan  diantara  dua  sekolah  tidak memiliki  kegiatan  murid  yang  sama,  variasinya  hanya  dapat
diperoleh  dari  imajinasi  murid-murid  dan  para  guru,  dan  tentunya juga  oleh  fasilitas  dan  biaya  yang  tersedia.  Beberapa  jenis  kegiatan
murid diantaranya sebagai brikut :
9
Ibid...., h. 67
a. Organisasi murid seluruh sekolah.
b. Organisasi kelas dan organisasi tingkat-tingkat kelas.
c. Kesenian: tari-tarian, band, karawitan, group vocal, dsb.
d. Pidato dan drama, debat, diskusi, deklamasi, pantomim, dsb.
e. Klub-klub hobi fotografi, hasta karya
f. Kegiatan-kegiatan sosial.
g. Klub-klub yang berpusat pada bidang studi klub IPA, IPS, dsb
h. Atletik dan Sport
i. Publikasi sekolah koran sekolah, buku tahunan sekolah, dsb
j. Oraganisasi-organisasi yang disponsori acara kerjasama pramuka,
kerjabakti, dsb
10
. 3
Maksud dan tujuan kegiatan murid Jenis kegiatan sekolah yang begitu banyak sangatlah penting
dan  pihak  sekolah  memperhatikan  maksud  dan  tujuan  program kegiatan  murid,  sehingga  program  itu  senantiasa  dapat  seimbang.
Dari berbagai kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan murid didapat beberapa hasil diantaranya :
Hasil-hasil Individual : a.
Menggunakan waktu senggang dengan konstruktif. b.
Mengembangkan kepribadian. c.
Memperkaya kepribadian. d.
Mencapai realisasi diri untuk maksud-maksud baik. e.
Mengembangkan inisiatif dan tanggung jawab.
10
Ibid...., h. 67-68
f. Belajar memimpin dan turut aktif dalam pertemuan-pertemuan.
g. Menyediakan kesempatan bagi penilaian diri.
Hasil-hasil Sosial : a.
Memberikan rekreasi mental dan fisik yang sehat. b.
Memperoleh pengalaman dalam bekerja dengan orang lain. c.
Mengembangkan tanggung jawab kelompok yang demokratis. d.
Belajar mempraktekkan hubungan manusia yang baik. e.
Memahami proses kelompok. f.
Memupuk hubungan Guru dan Murid yang baik. g.
Menyediakan kesempatan bagi partisipasi murid-guru. h.
Meningkatkan hubungan-hubungan sosial.
Hasil-hasil Sivik dan Etis : a.
Memupuk  ikatan  persaudaraan  diantara  murid-murid  tanpa membedakan  daerah,  suku,  agama,  status  ekonomi,  dan
kesanggupan. b.
Membangun minat dan gairah murid terhadap program sekolah. c.
Menyediakan  sarana  dengan  mana  murid  bisa  menyumbang kepada kesejahteraan dirinya sendiri.
d. Menyediakan  kesempatan  bagi  murid  untuk  mempelajari  dan
mempraktekkan keterampilan nilai dan sikap yang diakui sebagai tujuan pendidikan kewarganegaraan yang layak
11
.
11
Ibid........, h. 68-69
b. Program MBS pada sekolah dasar
Tujuan program manajemen berbasis sekolah adalah: 1.
Meningkatkan  peranan  masyarakat  untuk  ambil  bagian  yang lebih  besar  dalam  perencanaan  dan  pelaksanaan  pendidikan
pada semua tingkat, jenis dan jalur satuan pendidikan; 2.
Membangun  rasa  memiliki  oleh  masyarakat  terhadap  sekolah, rasa  tanggung  jawab,  kemitraan,  membantu  mendorong
mengembangkan  sikap  inovasi  sekolah  dalam  melaksanakan tugas pendidikan dan kekuatan multikultural;
3. Mengikutsertakan  masyarakat  dalam  hal  meningkatkan  mutu
dan relevansi pendidikan dengan menyediakan akses yang lebih besar; dan
4. membantu  mengatasi  putus  sekolah,  khususnya  pada  jenjang
pendidikan  dasar.  Bertitik  tolak  dari  tujuan  tersebut,  program MBS  memiliki  peran  dan  kontribusi  yang  sangat  berarti  untuk
meningkatkan mutu pendidikan
12
. Sesuai kebijakan dan program  yang tercamtum dalam Propenas
tahun  2000-2004,  program  MBS  pada  SD  bersifat  program  rintisan dengan  menekankan  pada  tiga  komponen,  yaitu  Manajemen  Berbasis
Sekolah  MBS,  Peran  Serta  Masyarakat  PSM,  Pembelajaran  Aktif, Kreatif,  Efektif,  dan  Menyenangkan    PAKEM.  Ketiganya  untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
12
Syaiful  Sagala,    Manajemen  Berbasis  Sekolah    Masyarakat.  Jakarta.  2004.  PT Rakasta Samasta. h  99.
Program ini dimulai pada tahun 1999, dan telah dilaksanakan di 124  SD  rintisan  di  empat  propinsi,  yaitu:  Jawa  Tengah,  Kabupaten
Magelang,  Banyumas,  dan  Wonosobo,  Sulawesi  Selatan  Kabupaten Bontang,  dan  Nusa  Tenggara  Timur  Kota  Kupang.  Kemudian  tahun
2001, program MBS juga dikembangkan di Jawa Timur. Elemen-elemen pokok program MBS di sekolah dasar :
1 Adanya  “block-grant”  atau  dana  hibah  yang  diberikan  kepada  SD
rintisan  yang  penggunaannya  dikelola  sendiri  oleh  sekolah bekerjasama  dengan  masyarakat  orang  tua  siswa  dan  masyarakat.
Besarnya “block-grant” masing-masing 5 juta rupiah. 2
Sekolah  membuat  perencanaan  sendiri  dan  mengambil  inisiatif sendiri  untuk  meningkatkan  mutu  pendidikan  dengan  melibatkan
masyarakat sekitar dengan proses ini. 3
Sekolah  bertanggung  jawab  atas  perawatan,  kebersihan,  dan pemanfaatan  fasilitas  sekolah,  serta  pengadaan  dan  peralatan  yang
diperlukan  dengan  dana  hibah  yang  dimiki  serta  partisipasi masyarakat
4 Penggalangan peran serta masyarakat  secara lebih luas lingkupnya,
bukan  hanya  dukungan  finannsial,  tetapi  juga  dukungan  pendidikan di  rumah  keluarga    sejalan  dengan  program  sekolah  dan
meningkatkan mutu pendidikan. 5
Keterbukaan  pengelolaan  sekolah  diwujudkan  dalam  rangka akuntabilitas  dan  meningkatkan  komitmen  sekolah  dan  masyarakat
secara bersama untuk meningkatkan mutu pendidikan.
6 Proses pembelajaran dengan prinsip-prinsip aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan dengan dukungan MBS, agar meningkatkan motivasi kehadiran anak untuk datang ke sekolah, dan semangat belajar yang
lebih baik
13
. c.
Program pelayanan bantu Dalam  masyarakat  yang  sedang  relatif  cepat  berubah  seperti
yang  kita  alami  sekarang,  dimana  sekolah  memegang  peranan  yang semakin  berarti,  ada  banyak  pelayanan  yang  diharapkan  dari  sekolah
guna  meningkatkan  efektifitas  pendidikan,  salah  satunya  program pelayanan  bantu,  dalam  hal  ini  penulis  hanya  membahas  tentang
beberapa  pelayanan  bantu  yang  tercakup  sebagai  Program  Sekolah, diantaranya adalah sebagai berikut :
1 Pelayanan perpustakaan
Peranan Perpustakaan selaku mata rantai kunci dalam proses belajar  mengajar  menjadikannya  salah  satu  bagian  yang  amat
penting  dari  sekolah.  Perpustakaan  yang  dirancang  dengan  baik menyediakan  sumber-sumber  belajar  yang  terpusat,  yang  akan
memenuhi  dengan  efisien  kebutuhan-kebutuhan  dari  setiap  bagian pengajaran  dan  pelayanan  di  sekolah.  Oleh  karena  itu,
pengembangan  suatu  anggaran  perpustakaan  yang  memadai  dan dapat dilaksanakan hendaknya menjadi kepentingan seluruh sekolah.
Pada  umumnya  sekolah-sekolah  kita  baru  menyediakan pelayanan  perpustakaan  yang  sangat  minimal  bagi  murid-murid.
13
Umaedi, Manajemen Mutu Berbasis SekolahMadrasah. Jakarta 2004. PKMMP. h 249
Bahkan  banyak  diantara  mereka  yang  tidak  memiliki  pelayanan perpustakaan  apapun.  Dalam  keadaan  seperti  itu  murid  harus
menambah  informasi  dalam  buku-buku  pelajaran  wajib  melalui perpustakaan umum, sejauh itu tersedia ditempat mereka sekolah
14
. 2
Pelayanan gedung sekolah Manajemen  Gedung  sekolah  yang  cerdas  bersama  dengan
program pelayanan
pemeliharaan yang
sistematis dapat
menghasilkan  keuntungan  yang  besar  bagi  operasi  sekolah  dan rutinitas  pelajar.  Manajemen  gedung  dan  pelayanan  pemeliharaan
ditujukan  kepada  peningkatan  pelayanan  yang  berlangsung  terus, kegiatan,  dan  prosedur  yang  perlu  untuk  menjamin  kondisi  gedung
sekolah  yang  paling  baik.  Dalam  pemeliharaan  gedung  sekolah, terdapat  beberapa  hal  yang  sangat  penting  diperhatikan  oleh  pihak
sekolah,  guna  meningkatkan  dan  memaksimalkan  fungsi  gedung sekolah yang sebenarnya, diantaranya adalah :
a Memajukan  iklim  belajar,  gedung  sekolah  yang  bersih,
menyenangkan,  teratur,  serta  memberikan  perasaan  nyaman  dan tentram menyumbang secara tak langsung kepada proses belajar.
b Memajukan  kesehatan  dan  keamanan,  tanggung  jawab
pemeliharaan  sekolah  meliputi  perlindungan  murid  dan  personil terhadap kondisi yang merusak kesehatan dan keamanan.
c Memelihara  gedung  secara  ekonomis,  yaitu  sekolah  harus
mengawasi penggunaan gedung secara berlebihan dalam hal yang
14
Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan. Bandung 1989. Angkasa Bandung. h 154-155
tidak  terorganisir,  biaya  sangat  berhubungan  erat  dalam  hal  ini diantaranya penggunaan telepon, air, dsb.
d Melindungi  barang-barang  milik  sekolah,  mencegah  kerusakan
dan fasilitas yang telah disediakan oleh sekolah. e
Memajukan  citra  masyarakat  yang  sesuai,  kesan  dan menyenangkan yang diciptakan sekolah yang bersih dan rapi, dan
halaman yang terpelihara cenderung untuk membangkitkan sikap- sikap  mendukung  yang  akan  diberikan  oleh  pihak  masyarakat
umum, terutama orang tua murid
15
. 3
Pelayanan sekolah-masyarakat Ada  pengaruh  timbal  balik  antara  sekolah  dan  masyarakat
khususnya  orang  tua,  masyarakatOrang  tua  tidak  akan  maju  jika tidak  ada  pendidikan  dan  sekolah  yang  maju  juga  hanya  dapat  di
jumpai di lingkungan masyarakat yang maju Hal  ini  sejalan  dengan  pendapat  Ilmu  Sosiologi  Pendidikan
yang  menyatakan  bahwa  sekolah  sebagai  instusi  masyarakat  itu berfungsi  sebagai  “The  Agent  og  social  changes”,  yaitu  sekolah
berfungsi  sebagai  agen  pembaharukemajuan  masyarakat.  Peran tersebut  wajar karena pada hakikatnya sekolah itu sengaja didirikan
oleh  masyarakat  untuk  dapat  memenuhi  kebutuhan  masyarakat dalam rangka memajukan masyarakat pada umumnya dan Orang tua
khususnya.
15
Ibid...., h. 157-158.
Sejalan  dengan  pendapat  di  atas  Crow    Crow  dalam bukunya
“Introduction  to  Education”,  mengemukakan  tiga peranfungsi pokok sekolah terhadap masyarakat; yaitu :
a Memelihara  melindungi budaya masyarakat
b Menggunakan  dan  mengembangkan  sumber-sumber
yang ada dalam hal ini adalah peran orang tua c
Sekolah dijadikan sebagai pusat masyarakat, study dan lainnya
16
. Pentingnya  suatu  program  hubungan  masyarakat  yang  baik
bisa  diperlihatkan  dengan  banyak  cara.  Di  negara  kita  pendidikan dipandang  sebagai  “tanggung  jawab  bersama  antara  keluarga,
masyarakat dan pemerintah”. Perlunya  program  hubungan  masyarakat  dan  sekolah  telah
kita  kemukakan,  akan  tetapi  organisasi  program  serupa  itu  harus didasari  sejumlah  maksud  yang  tegas.  Berikut  adalah  beberapa
kutipan yang disarankan, diantaranya : a.
Untuk mempersatukan orang tua murid dengan guru-guru. Dalam memenuhi kebutuhan anak didik.
b. Untuk  memberitahu  masyarakat  tentang  sekolah.  Dalam  hal
kegiatan dan rutinitas sekolah. c.
Untuk  mengerahkan  bantuan  dan  dukungan.  Bagi  pemeliharaan dan peningkatan program sekolah
17
.
16
M Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta. 2005. UIN Jakarta Press. h 36
17
Oteng  Sutisna,    Administrasi  Pendidikan.  Bandung  1989.    Angkasa  Bandung.  h.  169- 170
B. Pengembangan Program Sekolah