Tujuan yang Mendorong Persaingan Industri

tersebut. Hampir tiada hal yang tanpa kompetisipersaingan, kompetisipersaingan dalam berprestasi, dunia usaha bahkan dalam proses belajar. Beberapa perusahaan besar memasuki industri tertentu dengan maksud mendukung bisnis utamanya. Untuk itu mereka tidak segan–segan mengorbankan rentabilitas dari anak perusahaan. Bila para perusahaan di industri yang bersangkutan memiliki tujuan dan strategi yang sama, tingkat persaingan akan lebih rendah karena masing–masing perusahaan memiliki pandangan yang sama mengenai pesaingnya. Keadaan yang sebaliknya akan menciptakan persaingan yang tinggi. Keragaman pesaing tidak hanya terjadi di antara sesama produsen lokal, tetapi juga dari perusahaan–perusahaan luar negeri asing sebagai tempat pelemparan produk mereka yang dihasilkan dari kelebihan kapasitas. Selain itu juga persaingan merupakan semacam upaya untuk menduduki posisi yang lebih baik di industri yang bersangkutan. Bila jumlah pesaing cukup banyak dan seimbang, persaingan akan tinggi sekali karena masing–masing perusahaan memiliki sumber daya yang relatif sama. Bila jumlah pesaing sama tetapi terdapat perbedaan sumber daya, di pasar akan jelas sekali terlihat siapa yang menjadi market leader, dan perusahaan mana yang merupakan pengikut. 5 Dan persaingan dalam dunia bisnis adalah pesaing kekuatan modal. Pelaku bisnis dengan modal besar berusaha memperbesar jangkauan bisnisnya sehingga para 5 Jopie Jusuf, Analisis Kredit untuk Account Officer Jakarta : PT. Gamedia Pustaka Utama,2008 h.260. pengusaha kecil pemodal kecil semakin terseret. 6 Pertumbuhan industri yang lamban akan merupakan ajang perebutan pangsa pasar market share untuk perusahan yang mengadakan ekspansi. Dan juga praktek bisnis bertujuan mencapai laba sebesar–besarnya dalam situasi persaingan bebas. 7 Dalam bisnis, sasaran terhadap keuntungan yang wajar adalah sangat penting. Hanya dengan membuat keuntungan yang wajarlah, suatu suasana bisa berkembang dan memperbesar pelayanannya terhadap orang banyak. 8 Keuntungan di atas normal yang diperoleh oleh perusahaan di dalam industri akan menarik pemain–pemain baru untuk masuk ke dalam industri.

3. Dampak Positif Adanya Persaingan Industri

Kompetisi merupakan persaingan yang menunjuk kepada kata sifat siap bersaing dalam kondisi nyata dari setiap hal atau aktivitas yang dijalani. Ketika kita bersikap kompetitif, maka berarti kita memiliki sikap siap serta berani bersaing dengan orang lain. Dalam arti yang positif dan optimis, kompetisi bisa diarahkan kepada kesiapan dan kemampuan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan kita sebagai umat manusia. Kompetisi seperti ini merupakan motivasi diri sekaligus faktor penggali dan pengembang potensi diri dalam menghadapi bentuk-bentuk kompetisi, sehingga kompetisi tidak semata-mata diarahkan untuk mendapatkan kemenangan dan 6 Drs. Muhammad dan R. Lukman Fauroni, Visi al – Qur’an : tentang Etika dan Bisnis Jakarta : Salemba Diniyah, 2002, h.2. 7 Ibid., h.65 8 As. Mahmoeddin, Etika Bisnis dan Perbankan Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1994 cet. Ke-1, h.17 mengalahkan lawan. 9 Dengan memaknai kompetisi seperti itu, kita menganggap kompetitor lain sebagai partner bukan lawan yang memotivasi diri untuk meraih prestasi. Inilah bentuk kompetisi yang dilandasi sifat sehat dan tidak mengarah kepada timbulnya permusuhan atau konflik, sehingga tidak bersifat deskruktif dan membahayakan kelangsungan dan keharmonisan kehidupan kita. Tuntutan dunia bisnis dan manajemen yang semakin tinggi dan keras mensyaratkan sikap dan pola kerja yang professional. Persaingan yang semakin ketat juga seakan mengharuskan orang–orang bisnis untuk bersungguh–sungguh menjadi professional bila mereka ingin sukses dalam profesinya. 10 Persaingan dalam dunia bisnis mendorong pembisnis meningkatkan efisiensi dan kualitas produk untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain dan pelanggan merasa puas dengan produk tersebut. Selain itu, persaingan industri memiliki pengaruh positif terhadap pengembangan kreatifitas sumber daya manusia untuk menggunakan sumber daya yang ada secara optimal dan menghasilkan barang–barang yang bernilai tinggi dengan harga yang kompetitif. Persaingan membantu pemerintah menangulanggi kemiskinan akibat krisis moneter yang mendera masyarakat Indonesia sejak tahun 1997 sampai sekarang. Dengan bermunculan industri–industri baru dapat menyerap tenaga kerja 9 Nia Hidayati, “Bagaimana Menghadapi Kompetisi dan Persaingan”, artikel diakses pada tanggal 19April 2010 dari http:persaingan.com20100228 Bagaimana Menghadapi Kompetisi dan Persainagan.html. 10 Badiatul Luthfiani, “Konsep Etika Bisnis Perdagangan Global dalam Pandangan Syariah,” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Univesitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004, h.14