Review Studi Terdahulu Sistematika Penulisan

Tangerang dalam mengahapi Persaingan Usaha” lebih menekankan pada bagaimana para pedagang muslim dalam menghadapi persaingan tidak mencakup pedagang non muslim. Dengan tempat dan waktu berbeda maka penulis tertarik untuk mengkaji judul tersebut.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN Yaitu meliputi latar belakang masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERSAINGAN INDUSTRI DAN ETIKA BISNIS Yaitu membahas tentang persaingan industri meliputi : pengertian persaingan industri, tujuan yang mendorong persaingan industri, pengaruh positif adanya persaingan industri. Dan etika bisnis dalam Islam yang meliputi : pengertian etika bisnis, dasar hukum etika bisnis dalam Islam, prinsip-prinsip etika bisnis dalam Islam, fungsi dan tujuan etika bisnis dalam Islam. BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Yaitu membahas tentang sejarah dan tujuan berdiri PT.Tiga Sekawan, visi dan misi PT. Pancanata Centralindo, proses produksi, aspek produksi dan struktur organisasi PT. Pancanata Centralindo. BAB IV ANALISIS DAYA SAING INDUSTRI PT.TIGA SEKAWAN TERHADAP ETIKA BISNIS DALAM ISLAM Yaitu membahas tentang Analisis persaingan industri PT. Pancanata Centralindo dengan etika bisnis dalam Islam, Analisis daya saing pemasaran dan jaringan kerja industri PT. Pancanata Centralindo merebut pangsa pasar dalam menghadapi persaingan diantara industri yang telah ada lebih dahulu, dan analisis daya saing harga dan kualitas industri PT. Pancanata Centralindo mempertahankan konsumen menghadapi masuknya pendatang baru dalam industri. BAB V PENUTUP Meliputi kesimpulan dan saran BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERSAINGAN INDUSTRI DAN ETIKA BISNIS

A. Persaingan Industri

1. Pengertian Persaingan Industri

Persaingan berasal dari bahasa Inggris yaitu competition, yang artinya persaingan itu sendiri atau kegiatan bersaing, pertandingan, dan kompetisi, sedangkan dalam kamus manajemen, persaingan adalah usaha-usaha dari dua pihaklebih perusahaan yang masing-masing bergiat “memperoleh pesanan” dengan menawarkan hargasyarat yang paling menguntungkan persaingan ini dapat terdiri dari beberapa bentuk pemotongan harga, iklanpromosi, variasi dan kualitas, kemasan, desain, dan segmentasi pasar. 1 Dalam kamus manajemen persaingan usaha atau bisnis terdiri dari : 1. Persaingan sehat healthy competition yaitu persaingan antara perusahaan- perusahaan atau pelaku bisnis yang diyakini tidak akan menuruti atau melakukan tindakan yang tidak layak dan cenderung mengedepankan etika- etika bisnis. 2. Persaingan gorok leher cut throat competition persaingan ini merupakan bentuk persaingan yang tidak sehat atau fair dimana terjadi perebutan pasar diantara beberapa pihak yang melakukan usaha yang mengarah pada praktek 1 B. N. Maribun, Kamus Manajemen, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2003, h.276 13 menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawan bisnis sehingga salah satu tersingkir dari pasar salah satunya dengan menjual barang dibawah harga yang berlaku di pasar. Ada tiga 3 unsur yang perlu dicermati dalam membahas persaingan bisnis dalam Islam : 1. Pihak-pihak yang bersaing Manusia merupakan perilaku dan pusat pengendalian bisnis. Bagi seorang muslim bisnis yang dilakukan adalah dalam rangka memperoleh dan mengembangkan harta yang dimilikinya. Harta yang diperolehnya merupakan rizki yang dikaruniakan Allah swt. Tugas manusia adalah berusaha sebaik- baiknya salah satunya dengan jalan bisnis. Tidak ada anggapan rizki yang diberikannya diambil oleh pesaing karena Allah swt. Telah mengatur hak masing-masing sesuai usahanya. Keyakinan ini dijadikan landasan sikap tawakal setelah manusia berusaha sekuat tenaga. Dalam hal kerja, Islam memerintahkan umatnya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Dengan landasan ini persaingan tidak lagi diartikan sebagai usaha mematikan pesaing lainnya, tapi dilakukan untuk memberikan sesuatu melalui mutu produk, harga yang bersaing dan pelayanan total. 2. Segi cara bersaing Berbisnis adalah bagian dari muamalah, karenanya bisnis tidak terlepas dari hukum-hukum yang mengatur masalah muamalah. Dalam berbisnis setiap orang akan berhubungan dengan pihak-pihak lain seperti rekan dan