BAB II KERANGKA TEORI
A. Teori Perencanaan dan Aksi
1. Teori Perencanaan Planning Theory
Teori perencanaan dalam bidang komunikasi ini dikembangkan oleh Charles Berger. Teori ini menjelaskan tentang proses perencanaan
individu atau seseorang dalam perilaku komunikasi. Menurut Berger, rencana adalah ”Hirarkis kognitif pernyataan dari tujan yang diarahkan
untuk suatu rangkaian tindakan”
1
. dengan kata lain, rencana adalah gambar dari salah satu langkah yang akan dilalui untuk memenuhi tujuan.
Perencanaan, adalah proses berpikir atas rencana aksi. Komunikasi sangat penting dalam mencapai tujuan. Perencanaan
akan menghasilkan tujuan yang diharapkan. Perencanaan komunikasi harus disiapkan dengan baik agar dalam pelaksanaan berjalan sesuai
dengan yang di harapkan. Biasanya, pengguna komunikasi akan terhambat bila perencanaan tidak disiapkan sehingga terjadi hambatan dalam
pelaksanaan. Manusia adalah mahluk sosial. Karena itu, keberadaan orang lain
menjadi penting dalam hidup kita. Diperlukan komunikasi dan perencanaan jika mempunyai tujuan untuk mempengaruhi orang lain.
Manusia dapat mencapai berbagai jenis tujuan dengan berkomunikasi dengan cara tertentu.
1
Stephen W. Littlejohn, Theories of Human Communication, Belmont, USA: Wadsworth Group, 2001 h.102
10
11
Dari teori perencanaan yg dikembangkan oleh Charles Berger, dapat di lihat beberapa asumsi dasar, yaitu:
a. Kekuatan tujuan akan mempengaruhi rencana yang cenderung kompleks
Asumsi ini menyatakan ketika tujuannya kuat, tentu saja akan mempengaruhi rencana. Kompleksitas dari rencana akan bergantung pada
pengetahuan yang dimiliki tentang rencana dan pengetahuan dalam pelaksanaan aksi
2
. Dalam kasus ini, dapat kita lihat seberapa besar kekuatan Partai Gerindra khususnya Pimpinan Anak Cabang PAC Limo
dalam perencanaan untuk memenangkan Pileg di Depok. b.
Teori ini memprediksi ketika suatu pengetahuan khusus dan umum yang lebih kompleks, maka rencana akan jelas.
Asumsi ini menitikberatkan pada sumber informasi atau sumber pengetahuannya harus dikuatkan terlebih dahulu, apabila sumbernya sudah
kuat, maka dalam perumusan rencana akan lebih mudah dan lebih terperinci. Dalam hal ini, PAC Limo harus terlebih dahulu mengetahui
bagaimana Pileg Di Depok. Setiap Daerah Pemilihan Dapil akan berbeda dalam menilai strategi komunikasi politik suatu partai.
c. Besar atau kecilnya hasil yang dicapai bergantung pada motivasi untuk
mencapai tujuan. Teori Berger menunjukan bahwa apakah besar dan kecilnya
keberhasilan bergantung pada motivasinya untuk mencapai tujuan. Sebuah rencana akan matang dan mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil
apabila mempunyai motivasi yang kuat. Sebaliknya, jika motivasi untuk
2
Stephen W. Littlejohn, Theories of Human Communication h. 103
12
mencapai tujuannya rendah, akan mungkin terjadi kegagalan. Dapat kita lihat, apakah PAC Partai Gerindra Limo mempunyai motivasi kuat yang
kuat untuk meloloskan Calegnya dalam Pileg, atau PAC Limo hanya akan menjadi penonton atau partai yang hanya ikut meramaikan Pileg di Depok.
d. Perencanaan dan pencapaian tujuan sangat terikat ke dalam emosi
Keberhasilan perencanaan dan pencapaian tujuan ditentukan oleh kerja keras untuk mencapai tujuan dan kedekatan tujuan yang sebenarnya.
Jika tujuan itu sangat penting, maka seseorang akan berhati-hati dan sangat memikirkan tentang rumusan perencanaan
3
. Jika perencanaan hanya dirumuskan dengan seadanya, maka dapat dipastikan akan mengalami
kegagalan. Percampuran emosi dan pemikiran perencanaan menjadi kekuatan dalam pelaksanaan aksi ikatan emosional antara PAC dengan
Caleg menjadi ikatan kuat untuk memenangkan Pileg di Depok.
2. Teori Aksi Action Assembly Theory