18
mudah dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil lebih penting daripada kriteria yang mengungkapkan apa yang terjadi.
3 Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai
dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi yang ada di tinggalkan atau harus merumuskan strategi yang baru. Tindakan
korektif diperuntukkan bila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian yang diharapkan.
3. Pengertian Komunikasi Politik
Komunikasi politik mempunyai peranan yang penting dalam menyampaikan pesan-pesan politik kepada khalayak luas, karena merupakan
tolak ukur keberhasilan bagi para politisi atau institusi politik. Sebelum kita mengetahui lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui terlebih defenisi dari
komunikasi politik itu sendiri. Untuk memahami komunikasi politik harus diperhatikan pengertian
dalam kedua perkataan tersebut, yaitu komunikasi dan politik, baik secara teori maupun penerapannya. Di lihat dari proses kegiataannya, komunikasi
lebih menitik beratkan pada proses sosialnya social process Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu perkataan
Communicare mempunyai arti “berpartisipasi atau memberitahukan”
11
. Pendapat lain mengatakan istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin,
Communicatio yang berasal dari kata communis artinya: “sama” dalam arti
11
Astid S.Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek,Bandung: Bina Cipta 1974, h. 1
19
sama makna mengenai suatu hal
12
. Jadi dapat dikatakan bahwa pengertian komunikasi ialah pembaritahuan di pihak yang memberitahu komunikator
kepada pihak yang diberitahu komunikan tentang suatu hal. Ditinjau dari sudut etimologi kata komunikasi berasal dari bahasa Inggris, communication
yang berarti: hubungan, pemberitahuan
13
. Definisi komunikasi menurut Harold Dwight Lasswell, bahwa
komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil
apa? who says what in which channel to whom with what effect?. Sasa Djuarsa Senjaja dalam bukunya “Pengantar Komunikasi”
mengatakan, komunikasi adalah “suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi dalam diri seseorang dan dua
orang atau lebih dengan tujuan tertentu
14
. Menurut Onong Uchjana Effendy, ada beberapa sebab manusia
melakukan komunikasi, yaitu untuk : a.
Mengubah sikap to change the attitude b.
Mengubah opini pendapat to change the opinion c.
Mengubah perilaku to change the behaviour d.
Megubah masyarakat to change the society
15
12
Onong Uchyana Effendy, Dinamika Komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1992, h. 4.
13
Johan Surjadi dan S. Koentjoro, Kamus Lengkap Populer, Jakarta : Indah, 1986, h. 67
14
Sasa Djuarsa Senjaja, Pengantar Komunikasi, Jakarta: Universitas terbuka, 1999, h. 8
15
Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, h. 55
20
Wilbur Schramm, seorang ahli komunikasi dalam bukunya, “Communication Research In The United States”, menyatakan bahwa
komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan frame of reference, yakni panduan
pengalaman dan pengertian collection of experience and meanings yang pernah diperoleh komunikan.
16
Politik berasal dari kata politic inggris yang menunjukan sifat pribadi adjective of person atau sifat perbuatan adjective of action, disini politik
berarti bertindak bijaksana acting wisly, dan bijak wise.
17
Politik merupakan aktifitas atau sikap yang berhubungan dengan kekuasaan dan bermaksud untuk mempengaruhi dengan jalan megubah atau
mempertahankan suatu bentuk susunan masyarakat.
18
Ilmuwan politik Mark Roelofs mengatakan dengan cara sederhana “politik adalah pembicaraan ; atau lebih tepat, kegiatan politik berpolitik
adalah berbicara.” Ia menekankan bahwa politik tidak hanya pembicaraan, juga tidak semua pembicaraan adalah politik. Akan tetapi, hakekat
pengalaman politik, dan bukan hanya kondisi dasarnya, politik merupakan kegiatan berkomunikasi antara orang-orang.
19
Maswadi Rauf, seorang pakar politik menempatkan komunikasi politik sebagai objek kajian ilmu politik, karena pesan-pesan yang disampaikan
16
Onong Uchajana, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 2003, h.13
17
Amien Rais, Cakrawala Islam, Bandung, Mizan, 1996, h. 25
18
Gun-Gun Heryanto, “Hand Out Perkuliahan Komunikasi Politik”, materi-1, h. 6
19
Dan Nimmo, Komunikasi Politik, Komunikasi Pesan dan Media, Bandung : Remaja Rosda Karya, 1989, h, 8-9
21
dalam proses komunikasi bercirikan politik yang berkaitan dengan kekuasaan politik negara, pemerintahan dan aktivitas komunikator dalam dalam
kedudukan sebagai pelaku kegiatan politik. Komunikasi sebagai kekuatan politik merupakan penyampaian pesan-pesan yang bercirikan politik oleh
aktor-aktor politik kepada pihak lain.
20
4. Proses Komunikasi