Definisi Variabel Operasional Data Penelitian .1 Gambaran Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

dl ≤ dw ≤ du : pengujian tidak bisa disimpulkan inconclusive 4-du ≤ dw ≤ 4-dl : pengujian tidak bisa disimpulkan inconclusive

3.8 Definisi Variabel Operasional

1. Pendapatan Asli Daerah PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber pendapatan daerah dan dikelola sendiri oleh pemerintahan daerah yang besarnya dinyatakan dalam rupiah. 2. Pajak Hotel PH adalah pajak atas pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di hotel yang besarnya dinyatakan dalam rupiah. 3. Pajak Restoran PR adalah pajak atas pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di restoran yang besarnya dinyatakan dalam rupiah. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan atau yang lebih sering disingkat DISPENDA, merupakan salah satu perangkat kerja milik Pemerintah Daerah Kota Medan, yang dikepalai oleh seorang Kepala Dinas. Kepala Dinas itu sendiri bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Daerah. Dinas Pendapatan Kota Medan memiliki visi yaitu “Mewujudkan Masyarakat Kota Medan Yang Taat Pajak dan Retribusi” dan beberapa misi sebagai berikut: a. Mengintensifkan pungutan Pajak dan Retribusi Daerah. b. Meningkatkan pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Medan. c. Meningkatkan mutu pelayanan kepada Wajib Pajak dan Wajib Retribusi Daerah. d. Mencari terobosan dalam menggali sumber-sumber PAD yang baru diluar PAD yang sudah ada. Selain visi dan misi yang dimiliki oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan, mereka pun memiliki beberapa tugas pokok yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pendapatan daerah dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya. b. Melaksanakan unsur Pemerintah Kota Medan dalam pungutan Pajak, Retribusi dan Pendapatan Daerah lainnya. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan dikepalai oleh seorang Kepala Dinas dan didukung 1 satu Kepala Tata Usaha, 5 lima Sub Dinas, dan 20 dua puluh Seksi dan kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari: a. Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha memiliki tugas pokok memberikan pelayanan administratif yang meliputi pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga dinas dan unsur lainnya. b. Sub Dinas Program Sub Dinas Program memiliki tugas pokok untuk melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang penyusunan program. c. Sub Dinas Pendataan dan Penetapan Sub Dinas Pendataan dan Penetapan memiliki tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang pendataan dan penetapan. d. Sub Dinas Penagihan Universitas Sumatera Utara Sub Dinas Penagihan memiliki tugas dinas dibidang penagihan meliputi kegiatan pembukuan, verifikasi, penagihan dan perhitungan restitusi, pemindahbukuan serta mempertimbangkan terhadap keberatan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya. e. Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan Lain-Lain f. Sub Dinas Bagi Hasil Pendapatan

4.1.2 Pajak Hotel Kota Medan

Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000, Kota Medan berhak melakukan pemungutan terhadap beberapa jenis pajak daerah, salah satunya adalah Pajak Hotel. Seiring dengan otonomi daerah, Pemerintah Kota Medan pun mengeluarkan peraturan perpajakan daerah yakni Peraturan Daerah Pemerintah Kota Medan Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pajak Daerah Kota Medan. Dalam Peraturan Daerah ini dijelaskan bahwa objek pajak adalah pembayaran atas fasilitas yang disediakan hotel, subjek pajak adalah orang pribadi atau badan hukum yang melakukan pembayaran kepada hotel dan wajib pajak adalah pengusaha hotel dan tarif pajak hotel sebesar 10 dari jumlah total pembayaran. Berikut ini adalah Tabel Target dan Realisasi Pajak Hotel Kota Medan tahun 2003-2007 yang digambarkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara TABEL 4.1 Target dan Realisasi Pajak Hotel Kota Medan Tahun 2003 – 2007 Tahun Target Milyar Rupiah Realisasi Milyar Rupiah Target Realisasi Pertumbuhan 2003 11.099.480.000 11.117.519.748,84 100,16 - 2004 15.000.000.000 15.005.625.231,70 100,04 34,97 2005 16.500.000.000 16.506.930.084,22 100,04 10,00 2006 17.670.000.000 17.684.311.839,64 100,08 7,13 2007 18.553.500.000 19.717.665.589,08 106,27 5,84 Rata-Rata 101,32 11,59 Sumber: Data Olahan, 2008 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penerimaan PAD dari sektor Pajak Hotel selama tahun pengamatan selalu dapat mencapai target bahkan melebihi target yang telah ditetapkan, dan laba tertinggi terjadi pada tahun 2007 yakni sebesar 106,27. Namun pencapaian target Pajak Hotel tidak diiringi dengan pertumbuhan penerimaanya, karena bila kita lihat pada tabel diatas persentase pertumbuhan malah semakin menurun.

4.1.3 Pajak Restoran Kota Medan

Objek Pajak yang tercantum dalam Peraturan Daerah Pemerintah Kota Medan Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pajak Daerah Kota Medan adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di restoran termasuk bar, kafe, Universitas Sumatera Utara kantin, restoran, rumah makan dan meliputi penjualan makananminuman, subjek pajak adalah orang pribadi atau badan hukum yang melakukan pembayaran kepada restoran, sementara wajib pajak adalah pengusaha restoran. Tarif pajak restoran adalah 10 dari jumlah pembayaran. Berikut ini adalah Tabel Target dan Realisasi Pajak Restoran Kota Medan tahun 2003-2007 yang digambarkan sebagai berikut: TABEL 4.2 Target dan Realisasi Pajak Restoran Kota Medan Tahun 2003 – 2007 Tahun Target Milyar Rupiah Realisasi Milyar Rupiah Target Realisasi Pajak Restoran Pertumbuhan 2003 26.350.520.000,00 25.051.845.252,31 95,07 - 2004 29.280.000.000,00 29.343.934.623,08 100,22 17,13 2005 35.880.000.000,00 34.136.656.308,58 95,14 16,33 2006 35.880.000.000,00 35.918.147.431,58 100,11 5,22 2007 36.756.400.000,00 37.254.977.247,70 101,36 3,72 Rata-Rata 98,38 8,48 Sumber: Data Olahan, 2008 Dari tabel diatas terlihat bahwa terjadi pencapaian target yang disertai pertumbuhan dari tahun ke tahun, namun pada tahun 2003 target dan realisasi pajak retoran yang telah ditetapkan tidak mencapai angka 100, hanya mencapai angka 95,07, sama halnya seperti pada tahun 2005, yakni hanya 95,14. Universitas Sumatera Utara Meskipun selalu mencapai target namun jika dilihat dari sektor pertumbuhan penerimaannya selama tahun pengamatan juga mengalami penurun.

4.1.4 Pendapatan Asli Daerah

Dari berbagai macam sumber Pendapatan Asli Daerah, Pajak Daerah Kota Medan memberikan kontribusi terbesar dibandingkan sumber-sumber lainnya. Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penurunan pertumbuhan Pajak Hotel dan Pajak Restoran disebabkan oleh terlalu terfokusnya pengutipan pajak daerah terhadap pencapaian target APBD saja dan tidak memperhatikan pertumbuhan penerimaan daerah tersebut. Berikut ini adalah Tabel Target dan Realisasi PAD Kota Medan selama 2003 – 2007: TABEL 4.3 Target dan Realisasi PAD Kota Medan Tahun 2003 - 2007 Tahun Target Milyar Rupiah Realisasi Milyar Rupiah Target Realisasi PAD Pertumbuhan 2003 254.780.110.000,00 233.756.686.466,06 94,05 - 2004 279.955.257.000,00 257.989.893.411,70 92,15 10,37 2005 310.398.944.740,00 303.383.072.313,96 97,74 17,56 2006 329.981.270.115,00 312.862.351.244,64 94,81 3,12 2007 316.186.130.000,00 314.802.110.997,38 97,08 0,62 Rata-Rata 95,17 6,34 Sumber: Data Olahan, 2008 Universitas Sumatera Utara Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Target dan Realisasi PAD dari tahun 2003 sampai 2007 tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Persentase Target dan Realisasi PAD dari tahun 2003 sampai 2007 hanya berkutat pada angka 92 sampai 97 saja. Begitu juga dari sisi pertumbuhan penerimaan yang terus turun dari tahun 2003 sampai 2007. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1. Analisis Regresi Pengaruh Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap