3.7 Penetapan Kadar Serat Tak Larut Dalam Ampas Sisa Jagung Pipilan
Penentuan kadar serat tak larut dengan metode analisis NDF ini berdasarkan Birch, 1987.
Ditimbang 15,0170 gram ampas sisa jagung pipilan dan dikeringkan dioven pada suhu 50°C sampai berat konstan, didapat berat kering ampas sisa jagung pipilan sebanyak
3,4530 gram. Kemudian ditimbang seksama 0,5 gram ampas sisa jagung pipilan kering, dimasukkan kedalam labu alas bulat 500 ml, ditambah pereaksi NDF sebanyak 100 ml.
Dipanaskan dengan elektromantel, menggunakan pendingin bola. Setelah mendidih selama 5 menit, pemanasan dihentikan hingga busa habis. Kemudian dilakukan
pemanasan kembali selama 60 menit, terhitung sejak campuran mulai mendidih. Campuran diaduk, kemudian disaring dengan corong Buchner. Residu dicuci dengan air
suling panas 80 - 90 °C , Lalu dicuci dengan aseton, masing-masing. Hasil penyaringan dikeringkan pada suhu 105 °C selama 9 jam, dinginkan dalam desikator lalu ditimbang
kembali. Pengeringan ulang ini dilakukan hingga diperoleh berat konstan W
1
. Hasil penimbangan diabukan pada suhu 800 °C selama 3 jam. Didinginkan dalam desikator
lalu ditimbang. Pengabuan dilakukan lagi selama 1 jam, didinginkan dalam desikator lalu ditimbang kembali. Pengabuan ulang ini dilakukan hingga diperoleh berat konstan W
2
. Data penimbangan dan penetapan kadar serat tak larut dalam ampas sisa jagung pipilan
dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 31.
Universitas Sumatera Utara
3.8 Penetapan Kadar Serat Tak Larut Dalam Kerupuk Ampas Sisa Jagung Pipilan
Penentuan kadar serat tak larut dengan metode analisis NDF ini berdasarkan Birch, 1987.
Ditimbang seksama 0,5 gram kerupuk yang telah dihaluskan, dimasukkan kedalam labu alas bulat 500 ml, ditambah pereaksi NDF sebanyak 100 ml. Dipanaskan dengan
elektromantel, menggunakan pendingin bola. Setelah mendidih selama 5 menit, pemanasan dihentikan hingga busa habis. Kemudian dilakukan pemanasan kembali
selama 60 menit, terhitung sejak campuran mulai mendidih. Campuran diaduk, kemudian disaring dengan corong Buchner. Residu dicuci dengan air suling panas 80 - 90 °C ,
Lalu dicuci dengan aseton, masing-masing. Hasil penyaringan dikeringkan pada suhu 105 °C selama 9 jam, dinginkan dalam desikator lalu ditimbang kembali. Pengeringan ulang
ini dilakukan hingga diperoleh berat konstan W
1
. Hasil penimbangan diabukan pada suhu 800 °C selama 3 jam. Didinginkan dalam desikator lalu ditimbang. Pengabuan
dilakukan lagi selama 1 jam, didinginkan dalam desikator lalu ditimbang kembali. Pengabuan ulang ini dilakukan hingga diperoleh berat konstan W
2
. Data penimbangan dan penetapan kadar serat tak larut dalam kerupuk ampas sisa jagung
pipilan dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 33
3.9 Pengorengan Kerupuk Ampas Sisa Jagung Pipilan